Sejarah Selokan Mataram, Saksi Bisu Jaman Penjajahan Jepang

Photo of author

Ditulis oleh Dila Arini

I'm the best served with coffee and a side of sarcasm

Tidak hanya sekadar dikenal sebagai kota pelajar dan memiliki Sumbu Kosmologis Yogyakarta yang belakangan menjadi perbincangan, Jogja juga memiliki situs dan tempat yang memiliki nilai sejarah yang penting, salah satunya adalah sejarah Selokan Mataram yang sampai saat ini masih menjadi salah satu sejarah penting bagi kota ini.

Meskipun bukan berupa bangunan antik atau megah, nyatanya Selokan Mataram merupakan salah satu tempat yang memiliki kegunaan yang luar biasa, baik pada jaman penjajahan Jepang dahulu hingga saat ini.

Nah, untuk Sedulur Yogyaku yang masih belum merasa terlalu familiar dengan sejarah Selokan Mataram dan beberapa hal menarik tentangnya, yuk simak informasinya berikut ini!

Mengenal Selokan Mataram, Kanal Air yang Bantu Rakyat Indonesia Hindari Romusha 

Kanal air selokan Mataram, Sumber: harianjogja.com
Kanal air selokan Mataram, Sumber: harianjogja.com

Sebagian besar masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan Romusha. Romusha sendiri merupakan program kerja paksa pada zaman penjajahan Jepang, yang tentu saja merugikan rakyat Indonesia baik secara materi maupun tenaga.

Selokan Mataram sendiri merupakan salah satu kanal irigasi yang yang ada di Jogja. Panjangnya sekitar 30,8 km, yang tentu saja sangat berperan penting bagi kehidupan sehari-hari hingga kebutuhan bercocok tanam bagi penduduk yang ada di sekitarnya.

Selokan Mataram ini berhulu di Bendungan Karangtalun yang ada di Dusun Karangtalun, Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Magelang. Sedangkan lokasi strukturnya ada di Randugunting Tamanmartani, Kec. Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Sampai saat ini, Selokan Mataram ini masih dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak yang ada di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.

Yang artinya, jika terdapat masalah atau kerusakan pagi imigrasi ini, maka pihak pengelola akan bertanggung jawab dan langsung melakukan perbaikan. Sehingga aktivitas yang bergantung pada irigasi ini tidak akan terganggu terlalu lama.

Mengulik Sejarah Selokan Mataram, Punya Jasa Besar di Jaman Penjajahan 

Sejarah dari Selokan Mataram, Sumber: detik.com
Sejarah dari Selokan Mataram, Sumber: detik.com

Jogja memang tak pernah kehabisan cerita. Mulai dari kisah yang memiliki nilai misterius seperti misteri makam Raja Imogiri, hingga sejarah Selokan Mataram yang ternyata memiliki jasa sangat besar di zaman penjajahan Jepang dahulu.

Menurut situs Cagar Budaya Jogja, sejarah Selokan Mataram bermula sejak tahun 1942, dimana kanal tersebut mulai dibangun. Pembangunan ini tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama, sebab sudah selesai pada tahun 1944.

Meski begitu, sesungguhnya pembangunan kanal irigasi ini bisa berlangsung dengan lancar dan bahkan didanai oleh pemerintahan Jepang karena kecerdikan Raja Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan HB X.

Beliau mengajukan pembangunan kanal ini sebagai sarana untuk memasok bahan pangan dan keperluan militer. Dengan alasan agar bisa memasok logistik hasil bumi yang lebih banyak, akhirnya proyek ini diterima dan didanai oleh pemerintahan Jepang.

Kanal irigasi ini bisa menghubungkan Sungai Progo yang ada di bagian barat dengan Sungai Opak yang ada di sebelah timur. Sehingga tidak heran mengapa pihak Jepang bisa menerima dan menyetujui permintaan Sri Sultan HB X untuk membangun kanal tersebut.

Meski masyarakat sekitar harus ikut turun tangan membuat irigasi ini, namun mereka tidak terdampak kelaparan dan kekurangan makanan seperti yang biasa terjadi ketika program Romusha dijalankan.

Pada saat itu, proyek pembangunan irigasi Selokan Mataram ini dibiayai pihak Jepang hingga menelan biaya sekitar 1.6 juta Gulden. Buruh yang diikutsertakan pun tidak main-main, dipercaya setidaknya ada sekitar 1,2 juta buruh yang mendapatkan upah yang ikut mengerjakan  proyek ini pada masa itu. Selain itu, setidaknya ada 68.000 pekerja lain yang ikut andil.

Jika membahas tentang sejarah Selokan Mataram, tidak lengkap rasanya jika tidak menyebutkan nama Tuban Cokro Sudarmo atau yang sering dipanggil dengan Mbah Cokro. Mbah Cokro adalah saksi hidup dan orang yang ikut bekerja pada pembangunan kanal irigasi satu ini.

Beliau ingat betul dan menceritakan bahwa saat itu ia bersama dengan 10 orang temannya diperintahkan untuk ikut mengerjakan pembuatan irigasi. Meski tahu pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang mudah, namun pilihan ini tetap lebih baik daripada harus merelakan diri dibawa pasukan Jepang.

Beliau juga masih ingat bahwa ia harus mencangkul hingga kedalaman dua kali dari manusia dewasa. Karena bekerja sangat keras, ada beberapa temannya yang tidak bisa kembali dengan hidup-hidup ketika melakukan pekerjaan tersebut.

Pada saat itu, ia dan teman-temannya bekerja ekstra keras agar pembangunan bisa berjalan seperti yang seharusnya. Meski begitu, ia tetap bersyukur karena bisa makan dengan baik dan tidak merasakan kelaparan.

Manfaat Selokan Mataram Hingga Saat Ini 

Manfaat dari selokan, Sumber: wikipedia.com
Manfaat dari selokan, Sumber: wikipedia.com

Selain memiliki sejarah yang penting, Selokan Mataram juga memiliki manfaat yang tidak kalah pentingnya. Salah satu yang paling utama adalah berguna untuk mengendalikan banjir karena memungkinkan aliran air hujan menuju pembuangan utama secara lebih efisien.

Selain itu, selokan ini juga bisa mencegah munculnya genangan air di jalan-jalan perkotaan yang tentunya akan sangat mengganggu. Masalah seperti ini biasanya muncul ketika musim penghujan tiba.

Bakan, Selokan Mataram juga bisa membantu memberikan akses air bersih yang lebih mudah. Saat ini, ada beberapa wilayah yang menjadikan Selokan Mataram sebagai tempat untuk mengumpulkan air hujan, kemudian air tersebut akan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi air bersih dan aman untuk digunakan.

Itulah informasi tentang sejarah Selokan Mataram, salah satu tempat yang ternyata memiliki nilai sejarah yang tidak kalah menarik dengan sejarah berdirinya Keraton Yogyakarta

Mengulik nilai dan sejarah tempat-tempat menarik semacam ini tentu akan memberikan wawasan dan rasa cinta yang lebih dalam bagi bangsa Indonesia.