Menyimak Resep Sukses Bisnis Pamella Swalayan

Photo of author

Ditulis oleh Nurul Hidayani

Seorang content writer yang selalu tertarik dengan cerita sejarah dan punya hobi memasak

Pamella swalayan adalah salah satu supermarket populer di Yogyakarta. Padatnya warga Jogja yang datang ke swalayan ini untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari mereka menjadi bukti popularitas Pamella. 

Bukan hanya hanya karena menyediakan berbagai produk keperluan sehari-hari saja, tetapi juga harganya yang murah. Sehingga tidak heran Pamella juga kerap dijadikan sebagai pusat belanja grosir untuk kebutuhan warung rumahan dan lainnya.

Popularitas dan kesuksesan swalayan Pamella pun kemudian mengundang rasa penasaran para pebisnis terkait kiat-kiat yang diterapkan dalam bisnisnya. Sebagai bahan motivasi, intip resep sukses bisnis Pamella Swalayan berikut ini!

Intip Resep Sukses Bisnis Pamella Swalayan

Pamella Swalayan Supermarket, Sumber: popbela.com
Pamella Swalayan Supermarket, Sumber: popbela.com

Nama Pamella sendiri diadaptasi berdasarkan nama pendirinya, yaitu Noor Liesnani Pamella. Sampai akhir tahun 2017, ada 8 cabang lebih Pamella Swalayan di Yogyakarta.

Nah, sebelum sesukses saat ini, supermarket Pamella awalnya hanya sebuah warung biasa. Ya, supermarket ini awalnya hanya sebuah warung berukuran sekitar 5×5 meter dan dibangun oleh Pamella dan suaminya bernama Sunardi Syahuri. Keduanya mulai membangun kesuksesannya usai menikah beberapa bulan. 

“Dua meter dari 5×5 meter warung tersebut disekat untuk dijadikan tempat tidur. Jadi Saya tidur di warung itu juga,” ungkap perempuan yang lahir pada tahun 1955 tersebut.

Hanya berbekal modal sebesar Rp 250 ribu saja pada 14 September 1975. Modal itupun didapat dari hadiah pernikahan berikut bantuan orangtuanya. Sampai akhirnya ia membuka warung yang sederhana bersama suaminya. Karena semangat, kerja keras dan ketekunan pasangan tersebut, warung sederhana itu semakin lama terus berkembang. 

Akan tetapi di balik kesibukannya mereka melayani pelanggan, pasangan ini rupanya mempunyai kebiasaan baik. Setiap hari, mereka menyisihkan sebagian keuntungannya untuk mereka tabungkan ke dalam celengan dari wadah bekas susu. Pada celengan tersebut, keduanya menuliskan niatan untuk menabung. Pada tahun pertama, bahkan tabungan tersebut diniatkan untuk melakukan kurban.

“Alhamdulillah, akhirnya Kami bisa membeli 1 ekor kambing dan kami sangat senang. Karena sebelumnya orangtua yang melakukan kurban,” paparnya.

Usai terlaksananya cita-cita mereka berkurban, pada tahun selanjutnya pasangan tersebut menabung kembali untuk berhaji. Akhirnya, atas izin dari Allah, keduanya mampu berangkat haji bersama sang ibu. Selama mereka di Tanah Suci, mereka memanjatkan doa untuk mempunyai mobil. 

Keinginan tersebut dilandasi agar sang suami yang berprofesi sebagai pendakwah tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa terpapar panas matahari atau tanpa kehujanan. Dan takdir Allah, sesudah pulang berhaji beberapa waktu, Allah mampukan keduanya untuk membeli mobil.

Sesudah mempunyai mobil, Pamella dan suami menabung kembali. Mereka kali ini berniat ingin mengembangkan usahanya, dengan membeli tahan. Hal ini terbukti, berkat rasa istiqamah keduanya membuat Pamella Supermarket akhirnya dikenal oleh masyarakat.

Bahkan kini ada 581 lebih karyawan yang juga turut mensukseskan Pamella Swalayan. Bukan hanya supermarket saja, tetapi pasangan ini juga telah membuka usaha yang lain antaranya senam khusus untuk perempuan, SPBU, futsal dan juga salon khusus untuk perempuan.

Selain menyediakan pilihan produk lengkap dengan harga murah, supermarket Pamella juga menerima beberapa produk rumahan atau home industry yang diproduksi oleh masyarakat lokal dan mereka jual kembali di swalayan. Pelaku UKM yang juga bernaung di supermarket ini pun turut sukses seiring berkembangnya supermarket Pamella.

Menariknya, diantara banyaknya jumlah produk di Pamella Supermarket, Sedulur Yogyaku tidak akan menjumpai produk rokok di supermarket ini. Hal ini lantaran, pasangan tersebut berkomitmen agar tidak berjualan rokok di swalayan miliknya dari April 2003 lalu. Pamella awalnya ragu berhenti menjual produk tersebut sebab keuntungannya sangat menjanjikan.

Hanya saja berkat dorongan dari sang buah hati, karena melihat sebuah iklan peringatan dari bahaya merokok, serta dukungan dari suaminya yang merupakan pendakwah. Selain itu, ia juga sering mendengar ceramah mengenai larangan rokok dalam Islam, sampai akhirnya Pamella berhenti untuk berjualan rokok.

“Pada waktu itu sedang marak iklan rokok dalam bentuk peringatan bahaya merokok. Akhirnya Saya pikir, jika saya berjualan rokok, artinya saya telah berkontribusi memberi penyakit,” paparnya.

Rahasia Amalan Istimewa yang Menjadi Dasar Kesuksesan

Kesuksesan Pamella Swalayan, Sumber: pamellasupermarket.com
Kesuksesan Pamella Swalayan, Sumber: pamellasupermarket.com

Keberhasilan Pamella bersama suaminya membangun Pamella Swalayan merupakan buah kegigihan dan ketekunan mereka. Dari awal membangun warung, mereka selalu berniat untuk menjalankan ibadah kepada Sang Pencipta. 

Sebagai bentuk rasa syukur keduanya kepada Allah SWT, ia juga bertekad untuk melakukan kebaikan ke sesama serta berjuang untuk selalu beribadah.

Sejak ditinggal sang ayah dari usia yang masih belia dalam keadaan adik-adiknya belum sekolah, Pamella bersama sang ibu merasa kalut. Kondisi keuangan menjadi semakin berat sebab mereka masih memiliki urusan hutang dengan bank. Bahkan usaha yang dijalani kedua orangtuanya bangkrut karena tidak sedikit aset terjual demi bisa melunasi semua hutang. 

Kondisi tersebut membuat keluarga Pamella sering mendapatkan zakat atau pemberian orang lain untuk sekadar memenuhi kebutuhan pangan. Awalnya, Pamella sangat bahagia ketika menerima zakat. Hingga ia pun bertekad agar saat dewasa nanti menjadi seseorang yang banyak membayarkan zakat, bukan sebagai penerima.

Penunaian zakat, Sumber: detik.com
Penunaian zakat, Sumber: detik.com

Seiring waktu yang berlalu, bisnisnya bersama sang suami kian maju, sampai akhirnya semua doanya terkabul. Pamella kini bisa menunaikan sedekah dan zakat dengan leluasa, terutama kepada fakir miskin dan anak yatim. 

Dengan bantuannya tersebut, Pamella berharap jika anak-anak yatim dapat merasakan kebahagiaan seperti apa yang ia rasakan dulu ketika dibahagiakan orang yang telah peduli padanya. 

“Sebab dulu saya sudah merasakan bagaimana menjadi anak yatim, ada banyak orang yang nolong, yang menyekolahkan, saya sepertinya bahagia sekali waktu kecil berkat bantuan orang lain. Saya juga kepingin nanti jika sudah besar ikut bantu, makanya saya peduli sekali dengan anak yatim dan orang miskin,” tandasnya.

Itulah rahasia kesuksesan Pamela Swalayan yang tentunya bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Jika sedulur Yogyaku penasaran dengan artikel bisnis lainnya, seperti tips memulai usaha rental PS, bisnis homestay dan lainnya, segera kunjungi website Yogyaku!