Sedulur Yogyaku tentu sudah tidak asing dengan sekolah berbasis Islam, bukan? Munculnya sekolah ini tentu memiliki alasan tersendiri. Dari berbagai alasan yang ada, meningkatnya minat orang tua memilih sekolah Islam mungkin menjadi yang paling terlihat saat ini. Lalu kenapa hal ini bisa terjadi?
Memilih sekolah untuk buah hati memanglah bukan perkara yang bisa dianggap remeh. Sebab sebagai tempat tumbuh kembang anak, sekolah memiliki porsi besar dalam memberikan pengaruh. Di sinilah orang tua perlu cermat memilihkan sekolah bagi anak.
Lantas apakah yang menjadi alasan orang tua mulai banyak yang memilih sekolah berbasis Islam? Simak ulasan berikut dan dapatkan informasinya!
Sekolah Berbasis Islam di Indonesia
Istilah sekolah berbasis Islam ramai diperbincangkan pada masa modern saat ini. Namun jika dilihat dari sejarah, Sedulur Yogyaku bisa menemukan bahwa sekolah yang mengusung tema keislaman telah ada dari masa lalu.
Maka tidak heran sebelum merdeka, di Nusantara ditemukan banyak sekali pesantren. Meskipun muatan utama dari pesantren adalah pendidikan agama, namun para santri sebetulnya juga dibekali dengan berbagai keterampilan.
Selain itu sebelum Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah pertama pada tahun 1922, telah didahului adanya sekolah berbasis Islam. Yaitu sekolah yang digagas oleh KH Ahmad Dahlan yang didirikan pada tahun 1911. Dimana sekolah ini berusaha menggabungkan pendidikan agama dan pendidikan umum.
Meskipun kedua sekolah tersebut sama-sama masih bisa disebut SD swasta sebab Indonesia belum merdeka, namun setidaknya telah memberi bukti. Bahwa keberadaan sekolah yang mengusung agama (khususnya Islam) sudah ada sejak masa lalu.
Jika istilah sekolah berbasis Islam baru sering terdengar saat ini, itu disebabkan sebelumnya orang tua masih terpaku pada sekolah konvensional. Setelah Indonesia merdeka, semangat nasionalisme cukup memberi pengaruh bagi masyarakat dalam menentukan pilihan sekolah bagi putra putrinya.
Tetapi seiring dengan perkembangan dan tantangan zaman, sekolah berbasis Islam mulai diminati oleh orang tua. Sebab bagi mereka, adanya sekolahan ini lebih bisa diharapkan dalam mendidik putra-putrinya.
Maka tidak mengherankan jika saat ini sekolahan yang mengusung tema keislaman terkesan lebih maju dari pada sekolah umum. Bahkan tidak sedikit sekolahan yang menerapkan sistem sekolah Islam terpadu mendapatkan antusias yang lebih dari para orang tua.
Tentu antusias para orang tua tersebut memiliki alasan mendasar. Dimana alasan tersebut mereka anggap tidak akan ditemukan jika putra-putrinya sekolah di sekolahan umum.
Kenapa Memilih Sekolah Berbasis Islam?
Tentu Sedulur Yogyaku penasaran bukan mengapa orang tua saat ini mulai cenderung memilih sekolah berbasis Islam? Berikut adalah beberapa alasan mendasar dari pertimbangan orang tua:
1. Dekadensi Moral
Dalam kehidupan modern saat ini, keadaan moral generasi bangsa semakin miris. Tidak hanya soal sopan santun, anak-anak muda sudah semakin kehilangan rasa malu. Terlebih dengan adanya gempuran teknologi yang semakin tak terbendung.
Fenomena yang terjadi tersebut membuat orang tua berpikir keras. Berpikir supaya putra-putranya tidak terpengaruh dengan penurunan moral yang terjadi. Atau setidaknya meminimalisir buah hati terhadap paparan pengaruh negatif.
Bagaimana pun keadaan orang tua, pasti mereka mengharapkan buah hatinya menjadi pribadi yang lebih baik darinya. Tidak hanya dalam urusan adab dan etika, namun juga dalam keterampilan sebagai bekal meraih hidup yang lebih baik.
Alasan ini hampir ditemukan pada semua orang tua yang memilih sekolah berbasis Islam. Baik itu yang memasukkan putra-putrinya ke pondok pesantren, maupun ke sekolah Islam terpadu.
2. Kestabilan Kurikulum
Selain itu sebagian orang tua juga cermat dalam melihat masalah kurikulum. Dimana kurikulum sekolah Islam cenderung lebih stabil dari pada kurikulum sekolah umum. Dengan mengusung tema agama, sekolah Islam akan senantiasa mengedepankan norma-norma keagamaan.
Sedangkan pada sekolah umum, biasanya kurikulum sangat terpengaruh oleh menteri pendidikan. Dimana setiap terjadi pergantian menteri pendidikan, kurikulum juga akan diganti.
Ketidakstabilan kurikulum tentu sangat berpengaruh kepada para peserta didik. Kurikulum yang sering diubah-ubah, akan membuat peserta didik kebingungan dalam menentukan pola belajar. Padahal untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pola belajar anak begitu berpengaruh.
Dengan demikian meskipun bisa dikatakan sekolah berbasis Islam lebih mahal biayanya, tetap tidak menyurutkan minat orang tua. Terlebih bagi orang tua yang memang benar-benar sadar pentingnya sebuah kurikulum.
3. Keterampilan dan Spiritualitas
Hal lain yang termasuk dalam alasan mendasar adalah soal keterampilan dan spiritualitas. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa, kedua potensi manusia ini akan didapatkan jika memasukkan buah hati ke sekolah berbasis agama.
Di mana keterampilan atau skill dibutuhkan seorang anak untuk menyongsong masa depannya. Dengan cepatnya perkembangan zaman, setiap orang memang dituntut memiliki keterampilan yang cukup. Orang tua khawatir, jika anaknya tidak memiliki keterampilan yang cukup nantinya tidak akan mampu bersaing.
Tetapi memiliki keterampilan saja tidak cukup. Sebab orang tua sadar, kemampuan dalam segi keterampilan juga perlu diimbangi dengan spiritualitas yang cukup.
Sebagai bangsa ketimuran yang menjunjung tinggi nilai dan norma, spiritualitas begitu dibutuhkan. Keterampilan tanpa adanya spiritualitas, bisa jadi akan membuat kerugian bagi orang lain. Bahkan bisa menghilangkan nilai dan norma itu sendiri.
Dalam berbagai fakta yang ada, nyatanya sekolah berbasis Islam memang mengajarkan kedua hal ini. Yakni selain mengajarkan pendidikan umum yang nantinya akan menjadi bekal keterampilan, juga mengajarkan nilai spiritualitas.
4. Kesesuaian Jam Belajar
Dan alasan terakhir yang tidak kalah mendasar adalah kesesuaian jam belajar anak dengan jam kerja orang tua. Dalam memilih sekolah Islam untuk anak, alasan ini terbilang cukup dominan.
Di kehidupan saat ini, banyak anak yang kedua orang tuanya bekerja. Dimana hal ini membuat mereka harus memikirkan solusi bagi sang buah hati. Sebab jika dibawa bekerja tentu hal itu tidak mungkin dilakukan.
Bagaikan gayung bersambut, sekolah berbasis Islam pun hadir dengan menawarkan sistem pendidikan yang dibutuhkan. Yaitu pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah Islam rata-rata berlangsung hingga lebih dari setengah hari. Bahkan tidak sedikit yang fullday.
Dengan penawaran sistem pendidikan yang seperti itu, tentu menjadi solusi bagi anak yang kedua orang tuanya bekerja. Orang tua tidak khawatir dengan buah hatinya. Saat berada di sekolah, orang tua bisa fokus bekerja tanpa merepotkan siapapun.
Nah itulah beberapa alasan mengapa saat ini banyak orang tua yang lebih memilih sekolah berbasis Islam. Bagi orang tua, dengan memasukkan putra-putrinya ke sekolahan Islam akan sama-sama menguntungkan.
Namun di samping itu semua, setiap orang tua perlu menyadari bahwa beban mendidik anak adalah pada orang tua. Meskipun pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk pribadi Islami, namun tetap perlu campur tangan orang tua.
Sehingga alangkah baiknya ketika memasukkan buah hati ke sekolah berbasis Islam, orang tua tetap mengambil peran. Yakni bersinergi bersama guru dalam mendidik mereka. Dimana ketika di sekolah guru yang memberi pendidikan, dan waktu di rumah orang tua juga mempertegas pendidikan tersebut.
Jadi dari bagaimana menurut pendapat Sedulur Yogyaku sendiri? Dan apakah Sedulur Yogyaku termasuk pada orang tua yang memilih sekolah berbasis Islam?
Jika ulasan di atas bermanfaat, Sedulur Yogyaku boleh share kepada saudara dan kerabat. Untuk mendapatkan informasi bermanfaat lainnya, Yogyaku menyajikan berbagai macam artikel yang bisa Sedulur Yogyaku akses kapanpun sambil bersantai.