Kota Jogja memang memiliki potensi wisata dan kerajinan yang seakan tiada habisnya. Tak hanya itu saja, di Jogja juga ada cukup banyak desa atau kampung yang memiliki ciri khasnya tersendiri. Contohnya saja Kampung Sayidan dan Kampung Batik Giriloyo.
Seperti namanya, Kampung Batik Giriloyo merupakan salah satu sentra pembuatan batik yang menjadi salah satu ikon paling terkenal di Jogja. Bukan batik biasa, di kampung ini merupakan tempat pembuatan batik tulis yang terkenal sulit dan membutuhkan waktu lama dalam pembuatannya.
Nah, bagi Sedulur Yogyaku yang belum terlalu akrab dengan kawasan ini, yuk simak beberapa informasinya berikut ini!
Kampung Batik Giriloyo, Tempat Pembuatan Batik Tulis Ikonik di Jogja
Seperti yang sudah disebutkan tadi, Kampung Batik Giriloyo merupakan salah satu tempat para pengrajin tulis melakukan pekerjaannya. Kampung ini sendiri berada di Padukuhan Giriloyo, Kelurahan Wukirsari, Kapaneon Imogiri, Bantul, Jogja.
Saat ini, setidaknya ada lebih dari 500 orang pengrajin batik tulis bekerja setiap hari demi bisa menghasilkan kain batik yang berkualitas dan juga memiliki corak cantik nan menarik.
Karena merupakan salah satu sentra batik tulis terbesar di Jogja, kawasan ini juga sering didatangi pelajar untuk melakukan study tour.
Serta, karena sudah menjadi salah satu tempat tujuan wisata, seniman batik disini memang lebih terfokus membuat batik bermotif klasik. Tujuannya tentu saja demi mengenalkan kerajinan daerah pada para pengunjung yang datang.
Beberapa motif batik klasik yang biasa ditemui di lokasi ini adalah motif Wahyu Tumurun, Sido Asih, Sido Luhur, Sido Mukti, Kawung hingga Parang. Jika masih belum merasa akrab dengan motif yang disebutkan tadi, tidak ada salahnya untuk bertanya dengan seniman batik dijumpai.
Salah satu alasan pelanggan menyukai batik dari produsen batik Jogja di sini adalah penggunaan bahan alami untuk warnanya. Namun, tentu ada bahan kimia yang juga digunakan untuk mendapatkan beberapa warna yang sulit didapatkan dengan menggunakan bahan alami.
Jika dilihat dari sejarah, Kampung Batik Giriloyo ini bermula sejak zaman Mataram Islam pada sekitar Abad 17. Dimana, pada saat itu pihak Kerajaan Mataram sedang membangun makam untuk raja-raja Imogiri.
Saat itu, ada cukup banyak anggota kerajaan yang mencari dan juga mengenalkan kerajinan batik di wilayah tersebut. Hal ini didasari ada banyaknya upacara dan kegiatan tradisional yang harus menggunakan pakaian dan properti batik.
Demi mempermudahnya, akhirnya warga di sekitar Giriloyo diajari membatik. Tak disangka, hal tersebut terus berkembang dan semakin banyak orang yang merasa tertarik untuk belajar cara membatik.
Hal tersebut pun terus berlanjut hingga sekarang, dimana sudah ada ratusan seniman batik yang aktif untuk membuat batik setiap harinya.
Kampung Batik Giriloyo Pernah Terpuruk di Tahun 2006
Meski menjadi salah satu sentra batik tulis terbesar yang ada di Jogja, nyatanya perjalanan para seniman batik disini tidaklah selamanya berjalan mulus. Terjadinya musibah gempa DIY – Jateng pada 27 Mei 2006 nyatanya mampu membuat sentra batik ini cukup terguncang.
Tidak hanya banyak peralatan dan sarana untuk membuat batik yang ikut rusak, daya beli batik dari masyarakat sekitar juga menurun drastis sehingga omset para seniman dan penjual ikut menurun.
Namun untungnya, dengan pendampingan dari berbagai pihak dan tekad para seniman yang tak mudah luntur, akhirnya pada tahun 2007 Kampung Batik Giriloyo mulai bangkit kembali.
Hal tersebut ditandai dengan diadakannya deklarasi kebangkitan batik di Giriloyo yang dilangsungkan pada 27 Mei 2007.
Pada acara ini juga digelar selendang yang panjangnya mencapai 1.200 meter dan berhasil masuk ke Rekor MURI. Setelah itu, kebangkitan batik disini pun semakin terasa dan terus bertahan hingga saat ini.
Tips Ketika Berkunjung ke Kampung Batik Giriloyo
Ketika memiliki waktu luang, berkunjung ke wilayah kampung batik ini tentu akan memberikan pengalaman dan wawasan baru yang menarik. Namun, sebaiknya siapkan terlebih dahulu beberapa hal agar nantinya Sedulur Yogyaku tidak melakukan kesalahan.
Tips pertama yang sebaiknya diingat adalah membawa uang tunai. Meskipun kini galeri disini sudah menyediakan pembayaran digital, namun tidak sedikit yang mengeluhkan sinyal yang kurang stabil. Sehingga akan lebih baik jika melakukan pembayaran secara tunai saja.
Tips selanjutnya yang sayang untuk dilewatkan adalah ikut belajar membatik. Benar sekali, di Kampung Batik Giriloyo ini sudah ada beberapa kelas membatik yang bisa diikuti oleh wisatawan yang berkunjung.
Kelas tersebut juga sudah sekaligus menyediakan berbagai peralatan yang dibutuhkan, sehingga wisatawan tidak perlu membawa peralatan sendiri. Selain itu, mengikuti kelas membatik tentu saja akan memberikan pengalaman baru yang sangat berkesan dan menarik untuk diceritakan.
Sedangkan tips terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah mengunjungi galeri yang tidak jauh dari tempat kelas membatik digelar. Berkeliling di galeri ini tidak hanya sekadar memanjakan mata, namun juga memperlihatkan betapa beragamnya hasil karya para seniman yang selama ini bekerja penuh cinta.
Cara Membeli Batik dari Seniman Kampung Batik Giriloyo
Seperti yang sudah disebutkan tadi, batik tulis yang ada di Kampung Batik Giriloyo merupakan salah satu batik terbaik yang bisa didapatkan di Jogja. Sehingga, para pembeli atau pelanggannya tidak hanya berasal dari Jogja saja.
Kabar baiknya, kini sudah ada cukup banyak penjual atau toko batik Jogja yang menjual batik ini secara online, sehingga memudahkan mereka yang berasal dari luar daerah. Selain itu, batik tulis dari kawasan ini juga sering kali ikut tampil dalam beberapa event atau pagelaran.
Itulah informasi tentang Kampung Batik Giriloyo, salah satu wilayah yang memiliki potensi dan kekayaan tradisi yang rasanya sayang sekali jika dilewatkan begitu saja.
Jadi, kapan Sedulur Yogyaku akan mampir ke tempat yang satu ini?