Anak Mengkonsumsi Suplemen Tambahan Apakah Penting? Simak Informasinya Disini!

Photo of author

Ditulis oleh Yuna Ni

Seorang lulusan S1 Pendidikan, saya menemukan arah tak terduga sebagai penulis artikel web sejak 2015. Setiap artikel yang saya tulis adalah refleksi dedikasi saya untuk membawa nilai-nilai edukatif ke dunia digital.

Orang tua akan mengupayakan segala cara agar sang buah hati mendapatkan nutrisi dalam jumlah cukup supaya ia bisa tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Salah satu cara mencukupi kebutuhan nutrisi yaitu dengan menyuruh mereka mengkonsumsi suplemen.

Suplemen yang dikonsumsi biasanya didapat dari rekomendasi dokter, teman, keluarga, atau bahkan influencer di sosial media. Namun sebagai orangtua yang bijak tentu Sedulur Yogyaku tidak boleh sembarangan dalam memberikan anak suplemen.

Seberapa Penting Suplemen untuk Anak?

Sumplemen tambahan untuk anak, Sumber: lindseywellsnd.com
Sumplemen tambahan untuk anak, Sumber: lindseywellsnd.com

Mineral dan vitamin memang diperlukan dalam jumlah kecil akan tetapi memiliki peran penting sebagai mikronutrien yang mendukung proses tumbuh kembang anak. Oleh karena itu tidak jarang orang tua menyuruh anak mengkonsumsi suplemen untuk jaga-jaga.

Hingga saat ini, American Academy of Pediatrics (AAP) belum menganjurkan pemberian suplemen vitamin dan mineral pada anak sehat berusia di atas 1 tahun.  Asalkan pertumbuhan mereka normal dan mereka mengkonsumsi makanan yang bergizi, beragam, dan seimbang.

Hal ini karena kebutuhan mikronutrien anak selain kalsium umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan orang dewasa. Dalam pola makan yang teratur dan lengkap, kebutuhan harian anak akan mikronutrien biasanya sudah terpenuhi. 

Apalagi banyak produk makanan seperti sereal, camilan, roti, dan susu kini sudah diperkaya dengan vitamin A, vitamin D, dan seng. Penelitian pada 2014 mengungkapkan bahwa sekitar 45 persen anak usia 2–8 tahun mendapatkan asupan seng yang melampaui kebutuhan.

Selain itu ada sekitar 13 persen mengkonsumsi vitamin A lebih dari jumlah yang direkomendasikan hanya dari makanan sehari-hari. Oleh karena itu pemenuhan gizi lewat makanan seimbang sebenarnya sudah mencukupi tanpa perlu tambahan suplemen.

Kapan Anak Harus Mengkonsumsi Suplemen?

Anak mengkonsumsi suplemen tambahan, Sumber: kidseatincolor.com
Anak mengkonsumsi suplemen tambahan, Sumber: kidseatincolor.com

Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh sebenarnya bisa didapat melalui makanan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, susu, daging, telur, dan lainnya. Namun terkadang ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anak menjadi malnutrisi.

Berikut ini adalah kondisi yang berpotensi membuat anak-anak kekurangan nutrisi sehingga butuh asupan suplemen tambahan:

1. Anak Picky Eater

Anak GTM atau yang suka pilih-pilih makanan beresiko besar mengalami kekurangan nutrisi. Dalam kondisi ini suplemen dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi yang sulit dipenuhi melalui pola makan sehari-hari. 

Suplemen seperti multivitamin atau zat besi sering direkomendasikan untuk memastikan tumbuh kembang anak tetap optimal. Meskipun begitu, orang tua harus tetap berusaha mengenalkan makanan sehat dan beragam untuk memperbaiki kebiasaan makan pada anak.

2. Anak dengan Alergi Makanan

Anak yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu seperti susu, kacang-kacangan, atau gandum berisiko kekurangan nutrisi yang seharusnya bisa didapat dari makanan tersebut. Misalnya anak dengan alergi susu mungkin kekurangan kalsium dan vitamin D. 

Dalam hal ini dokter bisa merekomendasikan anak untuk mengkonsumsi suplemen agar tidak kekurangan kalsium dan vitamin D. Penggunaan suplemen tentu saja harus sesuai saran dokter agar tidak menyebabkan reaksi alergi tambahan atau overdosis zat tertentu.

3. Anak dengan Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan seperti penyakit intoleransi laktosa bisa mengganggu penyerapan nutrisi penting dalam tubuh anak. Akibatnya anak berisiko kekurangan zat besi, vitamin B12, atau vitamin D. 

Suplemen bisa menjadi solusi untuk mencegah defisiensi nutrisi dan menjaga energi serta pertumbuhan mereka. Namun pastikan Sedulur Yogyaku memberikan suplemen sesuai saran dari profesional agar penggunaannya aman dan tepat sasaran.

4. Anak dengan Pola Makan Vegetarian atau Vegan

Anak yang mengikuti pola makan vegetarian atau vegan mungkin tidak mendapatkan cukup protein, zat besi, atau vitamin B12 dari makanan sehari-hari. Padahal berbagai nutrisi yang didapat dari produk hewani juga diperlukan untuk pertumbuhan mereka.

Oleh karena itu mereka perlu mengkonsumsi suplemen yang mengandung omega 3, zat besi, atau vitamin B12. Gaya hidup vegetarian atau vegan sebenarnya masih sangat memerlukan perencanaan yang matang agar tidak mengorbankan kesehatan.

5. Anak yang Sedang dalam Masa Penyembuhan

Suplemen penambah nutrisi bukan pengganti makanan, Sumber: rollercoaster.ie
Suplemen penambah nutrisi bukan pengganti makanan, Sumber: rollercoaster.ie

Setelah sakit atau operasi, tubuh anak biasanya akan memerlukan nutrisi tambahan untuk mempercepat proses pemulihan. Suplemen seperti vitamin C, zinc, dan protein sering dianjurkan untuk meningkatkan sistem imun dan mempercepat regenerasi jaringan. 

Dalam kondisi pemulihan, suplemen hanya bersifat sementara dan digunakan untuk mendukung proses penyembuhan. Orang tua juga harus memberikan makanan bergizi agar anak lebih cepat sehat.

6. Anak yang Terlalu Sering Mengkonsumsi Junk Food

Anak yang sering mengkonsumsi junk food membutuhkan suplemen karena makanan cepat saji umumnya rendah nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan serat akan tetapi tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan garam. 

Pola makan seperti ini dapat menyebabkan kekurangan mikronutrien seperti vitamin A, C, D, zat besi, dan kalsium yang dibutuhkan tubuh. Kebiasaan makan junk food bisa mempengaruhi kesehatan jangka panjang seperti risiko obesitas dan gangguan metabolisme.

Suplemen dapat membantu menutupi kekurangan nutrisi pada anak yang suka mengkonsumsi junk food. Pemberian suplemen bertujuan untuk mendukung perkembangan tulang, sistem imun, dan fungsi otak anak.

Suplemen Bukan Pengganti Makanan

Jika Sedulur Yogyaku menyuruh anak untuk mengkonsumsi suplemen agar nutrisinya terpenuhi pastikan tetap memberinya makanan sehat. Memang suplemen khusus anak tidak berbahaya untuk kesehatan.

Akan tetapi jauh lebih baik jika nutrisi yang diperlukan oleh tubuh didapat dari cara yang lebih natural. Jika Sedulur Yogyaku masih ragu apakah ingin memberikan anak suplemen atau tidak, sebaiknya konsultasi dengan dokter anak.

Ingat suplemen hanya pendukung, bukan pengganti makanan sehat. Jika berat bayi tidak naik atau Sedulur Yogyaku khawatir dengan kebutuhan nutrisinya, konsultasikan dengan dokter. Temukan lebih banyak informasi berguna untuk keluarga hanya di Yogyaku.com!