Apakah Sedulur Yogyaku pernah mengunjungi Kotagede? Lokasi pojok tenggara Kota Jogja ini menyimpan banyak sekali sejarah dan karya seni. Diantara gang-gang sempit dan bangunan tua di kepadatan Kotagede, terdapat berbagai bangunan ikonik yang menarik untuk dikunjungi.
Salah satu bangunan tua yang masih kokoh berdiri selain Masjid Perak Kotagede adalah Rumah Pesik. Rumah kuno dan mewah yang berada di pusat permukiman ini dimili89ki oleh seorang pengusaha di Kotagede, yakni Rudy J. Pesik. Mungkin nama rumah persik diadopsi menyesuaikan nama pemiliknya.
Sejarah Singkat Rumah Pesik


Rumah Pesik Kotagede, yang sekarang menjadi Boutique Hotel sering berganti kepemilikan dari tahun ke tahun. Pemilik pertama Rumah Persik adalah R. Ng. Bahoewinangun yang merupakan seorang Panewu, posisi Abdi Dalem Kasultanan Yogyakarta.
Selain sebagai Panewu, Bahoewinangun juga merupakan saudagar yang berdagang emas dan merupakan saudagar yang kaya raya pada masa itu. Karena itu, wajar jika beliau bisa membangun rumah eksotis dan mewah pada masanya.
Bangunan kuno itu pertama kali didirikan pada tahun 1840 dengan perpaduan arsitektur Jawa dan Eropa. Setelah Bahoewinangun meninggal dunia, rumah itu menjadi warisan anak cicitnya. Karena muncul berbagai macam permasalahan keluarga, anak keturunan Bahoewinangun tidak bisa mempertahankan rumah warisan.
Akhirnya untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihak keluarga bersepakat untuk menjual rumah itu agar tidak menjadi permasalahan di kemudian hari. Pembeli rumah tersebut adalah orang Eropa, namun kemudian rumah itu dijual lagi karena istrinya meninggal kecelakaan. Akhirnya Rudy J. Pesik lah yang membeli rumah tersebut.
Arsitektur Unik Perpaduan Jawa dan Eropa (Kalang House)


Jika Sedulur Yogyaku mengunjungi Rumah Pesik dan memperhatikan bentuk arsitekturnya, pasti akan menemukan keunikan. Bangunan bersejarah tersebut dibangun dengan perpaduan arsitektur Jawa dan Eropa.
Rumah tersebut memiliki bentuk rumah Kalang (eklektik), elemen joglo dengan ornamen Jawa akan terlihat. Arsitektur Omah Kalang di Kotagede ada pada bangunan Ansor’s Silver, Omah Dhuwur dan juga Rumah Pesik. Selain itu terdapat sentuhan kolonial ala romantisme Eropa dengan pilar, ukiran, dan fasad warna hijau mencolok,
Dari Rumah Hunian Menjadi Hotel Butik


Pada awalnya, Rumah Pesik dibangun untuk dijadikan rumah hunian oleh keluarga R. Ng. Bahoewinangun. Namun saat ini bangunan artistik tersebut dijadikan Hotel butik dengan kamar-kamar dan juga cafe.
Hotel butik ini dibuka sebelum Pandemi Covid 19 beberapa tahun lalu. Karena adanya pandemi maka aktivitas hotel berhenti. Semua bisnis akomodasi, transportasi dan wisata pada waktu itu banyak yang tiarap bahkan gulung tikar. Setelah wabah mereda, pengelola membuka kembali hotelnya.
Sebelum menjadi hotel, bangunan besar ini pernah kosong dan terbengkalai selama bertahun-tahun. Karena terdapat banyak kamar, bangunan yang estetik dan adanya berbagai barang kuno koleksi dari pemilik rumah, maka keluarga dari pemilik rumah mencoba untuk membuka hotel dengan konsep butik hotel.
Sangat tepat ketika bangunan tersebut dijadikan konsep hotel butik. Hotel butik merupakan konsep hotel yang mengedepankan pengalaman menginap, fokus pada pelayanan secara personal, desain interior dan keterkaitan dengan kebudayaan lokal.
Sedulur Yogyaku bisa mengunjungi tempat ini untuk menginap untuk mendapatkan sensasi menginap yang berbeda atau sekedar menikmati seduhan kopi. Keberadaan barang koleksi seperti patung batu, kereta kuno, keris, wayang, perabot antik, lampu kristal, taman dan patung di halaman sangat mendukung adanya konsep hotel butik.
Kotagede, Pusat Bisnis dan Kebudayaan


Kotagede yang kini bertransformasi menjadi pusat bisnis kerajinan perak, dulu adalah pusat pemerintahan Mataram Islam. Bahkan jauh sebelumnya, kawasan Kotagede adalah hutan dengan nama Alas Mentaok. Setelah pembukaan hutan dan dialihfungsikan menjadi pemukiman Kerajaan, maka peradaban menjadi semakin berkembang.
Rumah Pesik sebagai bagian dari warisan peradaban masa lampau di area Kotagede, memiliki daya tarik tersendiri. Destinasi wisata ini tentunya mendukung ekonomi lokal yakni kerajinan logam khas Kotagede dan pemandu.
Berbagai warisan bangunan masa lampau sebagian berasal dari Orang Kalang. Mereka adalah komunitas yang pada masa Mataram Islam dipekerjakan oleh Kasultanan untuk mengerjakan berbagai pekerjaan termasuk pengerjaan kerajinan logam. Dari aktivitas itulah mereka bisa mendongkrak perekonomian lokal Kotagede.
Lokasi dan Tips Mengunjungi


Untuk mengunjungi Rumah Pesik di Kotagede, cukup mudah. Lokasi tidak jauh dari Pasar Legi Kotagede, yakni pasar tradisional yang cukup terkenal di pinggiran Kota Jogja. Untuk mengunjunginya direkomendasikan pada sore hari, yakni waktu ketika bersantai.
Namun alangkah baiknya sebelum menuju ke lokasi, Sedulur Yogyaku mengecek jam buka dan kemungkinan ada agenda khusus karena beberapa tempat budaya punya jadwal tur atau tutup saat ada acara adat.
Selain itu, karena Kotagede hawanya panas pada siang hari, jangan lupa membawa tumbler air minum dan juga topi. Disarankan ketika mengunjungi Rumah Pesik sekaligus menjelajahi Kotagede. Moda transportasi yang nyaman adalah sepeda motor atau sepeda kayuh.
Alat transportasi ini paling fleksibel di area sempit Kotagede. Menggunakan mobil masih bisa tapi lokasi parkir dan akses terbatas. Alternatif lainnya adalah bisa dengan menggunakan sarana transportasi sepeda motor online seperti Go Ride atau Grab Bike.
Sebagaimana destinasi wisata di Jogja lainnya, etika berkunjung harus diperhatikan. Karena Rumah Pesik adalah rumah kuno yang tentunya ada tata tertib dan norma kesopanan, maka pastikan Sedulur Yogyaku mengenakan pakaian sopan dan tertutup. Selain itu hendaknya Sedulur Yogyaku menghormati area privat, minta izin foto interior jika memerlukan untuk mengambil foto.
Sedulur Yogyaku bisa hanya mengunjungi destinasi wisata saja, membeli minuman kopi dan camilan di sana atau sekalian menginap di kamar hotel. Berbagai penawaran harga menarik bisa dipilih.
Penutup
Kotagede yang terkenal dengan kerajinan peraknya memang wajib untuk dijelajahi ketika Sedulur Yogyaku berkunjung ke Jogja. Mulai dari berbagai macam makanan khas, bangunan yang unik, gang-gang sempit nuansa perkotaan di masa lalu menyatu menjadi daya tarik yang khas dan berbeda dengan tempat lain di Jogja.
Bangunan kuno Rumah Pesik juga salah satu ikon kejayaan kawasan Kotagede. Pastikan Sedulur Yogyaku merasakan nuansa akhir pekan yang tenang, syahdu dan berkesan dengan kunjungan ke Rumah Pesik.
