Batuk Bikin Berat Badan Anak Susah Naik, Benarkah?

Photo of author

Ditulis oleh Vita Maharani

Passionate food technology and writer. Find joy in traveling and culinary exploration. Sunsets are my muse, and rhythmic sound of the waves becomes the soundtrack of my adventure.

Sebagai orang tua, menjaga kesehatan si kecil adalah prioritas utama. Namun, ada saat-saat di mana anak mengalami batuk yang tak kunjung reda. Hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran, terutama jika Sedulur Yogyaku merasa berat badan anak tidak kunjung naik seperti seharusnya.

Pertanyaannya, apakah batuk benar-benar bisa mempengaruhi kenaikan berat badan anak? Lalu bagaimana mengatasinya? Mari kita pahami bagaimana kondisi kesehatan, termasuk batuk, bisa berdampak pada tumbuh kembang anak.

Penyebab Batuk Mempengaruhi Berat Badan Anak

Ilustrasi anak mengalami batuk, Sumber: allofresh.id
Ilustrasi anak mengalami batuk, Sumber: allofresh.id

Batuk yang berkepanjangan tidak hanya mengganggu kenyamanan anak, tetapi juga dapat mempengaruhi pola makan dan proses metabolisme tubuh mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa batuk bisa berpengaruh pada berat badan:

1. Nafsu Makan Menurun

Anak yang terus-menerus batuk biasanya merasa tidak nyaman, sehingga nafsu makannya pun berkurang. Sama seperti orang dewasa, ketika sakit pasti akan merasakan makanan jadi kurang nikmat atau tidak berasa. 

Anak-anak juga merasakan demikian. Mereka mungkin enggan makan karena merasa mual atau sulit menelan makanan ketika tenggorokan terganggu.Kurangnya asupan nutrisi dapat menyebabkan energi harian anak tidak terpenuhi, sehingga berat badannya sulit bertambah.

2. Gangguan Tidur

Batuk sering kali memburuk di malam hari, mengakibatkan tidur anak menjadi terganggu. Tidur yang kurang berkualitas dapat memengaruhi produksi hormon pertumbuhan dan proses metabolisme tubuh.

Belum lagi ditambah dengan nafsu makan yang berkurang karena kelelahan akibat batuk di malam hari. Tanpa istirahat yang cukup akan berdampak pada tubuh anak yang tidak dapat memanfaatkan nutrisi secara optimal untuk pertumbuhan. 

3. Kebutuhan Energi Lebih Tinggi

Ketika anak batuk, tubuhnya membakar kalori lebih banyak. Selain untuk fisik, tubuh juga  bekerja lebih keras untuk melawan infeksi atau iritasi yang menjadi penyebabnya. Sel-sel perlu regenerasi lebih cepat untuk melawan virus atau bakteri penyakit. 

Ini bisa meningkatkan kebutuhan energi tubuh. Nah, jika energi yang diperlukan tidak terpenuhi dari makanan, tubuh akan menggunakan cadangan energi yang tersimpan. Hal inilah yang membuat berat badan sulit naik.

4. Masalah Pencernaan 

Beberapa jenis batuk, terutama yang disertai infeksi saluran pernapasan atas, dapat menyebabkan mual dan berujung muntah. Pada beberapa kasus, batuk yang berkepanjangan juga bisa disebabkan oleh infeksi atau kondisi tertentu yang juga mempengaruhi saluran pencernaan, seperti GERD (gastroesophageal reflux disease).

Ini memungkinkan anak mengalami muntah atau diare. Tentu saja ini akan mempengaruhi asupan makanan. Karena makanan yang masuk belum sempat diserap oleh tubuh sudah dikeluarkan lagi. Akibatnya tidak terjadi kenaikan berat badan. 

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Masalah Ini?

Batuk mempengaruhi berat badan anak, Sumber: ibupedia.com
Batuk mempengaruhi berat badan anak, Sumber: ibupedia.com

Menghadapi bayi dan anak yang batuk mempunyai tantangan tersendiri. Apalagi jika ditambah dengan berat badan bayi tidak naik. Hal ini tentu memerlukan perhatian khusus. Berikut ini ada beberapa langkah yang Sedulur Yogyaku bisa lakukan: 

1. Konsultasikan Dengan Dokter

Jangan ragu untuk membawa anak ke dokter. Ini sangat penting untuk memastikan penyebab batuk dan mendapatkan penanganan yang tepat.Terutama jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala lain seperti demam atau sesak napas.

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik atau tes tambahan untuk mengetahui penyebab batuk. Setelah penyebabnya diketahui, dokter dapat meresepkan obat atau memberikan saran perawatan yang sesuai, sehingga batuk bisa segera teratasi dan berat badan anak kembali naik.

2. Penuhi Kebutuhan Zat Gizi Anak 

Orang tua bisa mencoba memberikan makanan yang kaya gizi dan lebih mudah, seperti sup hangat, bubur, atau smoothie. Memberikan makanan yang mudah ditelan dan dicerna dapat membantu anak mendapatkan zat gizi yang sesuai. 

Makanan dengan tekstur yang lebih halus akan memberikan rasa nyaman pada tenggorokan anak yang sakit. Jika diperlukan, bisa bertanya ke dokter tentang suplemen yang diperlukan untuk anak. Mengkonsumsi suplemen bisa menjadi tambahan kebutuhan zat gizi yang tidak dipenuhi dari makanan.  

3. Menciptakan Lingkungan yang Nyaman 

Kamar anak yang kotor bisa jadi pemicu alergi seperti debu. Memastikan kamar anak bersih menjadi salah satu hal yang penting. Lingkungan yang nyaman dan bersih dapat membantu meredakan gejala batuk. 

Gunakan humidifier. Humidifier dapat digunakan untuk menjaga kelembaban udara. Selain itu menjauhkan anak dari pemicu alergi seperti debu dan asap rokok juga penting untuk mengurangi frekuensi dan intensitas batuk.  

4. Menjaga Pola Istirahat Anak 

Batuk menganggu aktivitas tidur anak, Sumber: bodrexin.com
Batuk menganggu aktivitas tidur anak, Sumber: bodrexin.com

Orang tua perlu membantu anak mendapatkan tidur yang cukup. Rutinitas tidur perlu diatur dan memastikan anak tidur dengan nyaman dan tenang. Posisi tidur dengan kepala sedikit ditinggikan bisa membantu meredakan batuk anak. 

Tidur yang cukup sangat penting untuk proses penyembuhan dan pertumbuhan anak. Membantu anak memiliki rutinitas tidur yang konsisten dan nyaman dapat meningkatkan kualitas tidurnya, meskipun sedang batuk.

5. Pastikan Anak Cukup Terhidrasi 

Pastikan anak minum banyak air untuk membantu melembabkan tenggorokan dan mengencerkan lendir. Aplikasi tumbuh kembang anak juga bisa digunakan orang tua untuk memantau konsumsi air harian anak. 

Orang tua juga bisa memberikan minuman hangat seperti teh chamomile atau air madu (untuk anak di atas satu tahun). Minuman hangat akan memberikan rasa nyaman pada tenggorokan. Ramuan resep tradisional seperti kencur dan jahe juga bisa diberikan pada anak. 

Batuk yang berkepanjangan memang dapat mempengaruhi berat badan bayi dan anak, terutama jika tidak ditangani dengan baik. Namun, dengan perhatian dan langkah yang tepat, Sedulur Yogyaku bisa membantu anak tetap mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh optimal