Semakin kesini, kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi makanan sehat semakin tinggi. Itulah mengapa, bisnis tanaman organik menjadi semakin menjanjikan, bahkan untuk skala yang belum terlalu besar atau malah skala rumahan.
Namun, tidak berbeda dengan bisnis tanaman sukulen atau jenis tanaman lainnya, bisnis tanaman organik tentu saja memiliki tantangannya tersendiri. Yang terpenting, Sedulur Yogyaku bisa menemukan kunci suksesnya, sehingga bisnis tersebut bisa berjalan sesuai dengan impian.
Lalu, bagaimana dengan peluang bisnis tanaman organik di Jogja? Apakah menjanjikan? Yuk simak pembahasannya di bawah ini.
Perbedaan Tanaman Biasa dan Tanaman Organik


Sebelum langsung melompat pada peluang bisnisnya, ada baiknya Sedulur Yogyaku memahami terlebih dahulu perbedaan antara sayuran atau tanaman biasa dan yang organik. Perbedaan pertama yang bisa langsung dilihat tentu saja dari tampilan atau fisik tanaman tersebut.
Biasanya, tanaman organik terlihat lebih segar dan lebih hijau. Namun, ukuran dari tanaman organik ini biasanya lebih kecil dibandingkan dengan tanaman biasa. Meski begitu, nilai gizi atau nutrisi dari tanaman organik jauh lebih tinggi dibanding tanaman biasa.
Tak hanya itu saja, kebersihan dari tanaman organik juga biasanya lebih terjamin dibandingkan dengan tanaman biasa.
Trennya Baik, Apakah Peluang Bisnis Tanaman Organik Menjanjikan?


Kebutuhan atau demand akan tanaman organik terutama sayur semakin ke sini terbukti semakin tinggi. Bukan tanpa alasan, beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa tanaman organik lebih sehat dan mengandung nilai gizi yang lebih memiliki peranan yang penting untuk hal ini.
Permintaan tinggi tersebut tentu saja menarik banyak orang yang ingin memulai bisnis tanaman organik. Namun, tidak berbeda dengan bisnis tanaman hias, Sedulur Yogyaku tentu tetap perlu melakukan beberapa riset terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan bisnis ini.
Jogja sendiri merupakan salah satu kota yang cukup besar di Indonesia. Masyarakat yang tinggal di sini terbagi dalam banyak kalangan, mulai kalangan biasa hingga kalangan atas sekalipun.
Seperti yang diketahui, tanaman dan sayuran organik biasanya dijual dengan harga yang sedikit lebih mahal. Tempat berjualannya pun sudah cukup berbeda, dimana lebih sering ditemukan di toko atau malah supermarket yang target pasarnya untuk kalangan menengah ke atas.
Itu artinya, Jogja merupakan salah satu kota atau wilayah yang memiliki potensi dan peluang yang cukup besar untuk bisnis satu ini, tidak kalah besar dengan bisnis dan toko karangan bunga Jogja.
Selain itu, kondisi tanah dan suhu di beberapa kawasan Jogja juga masih sangat baik dan alami. Kondisi tersebut juga mendukung Sedulur Yogyaku yang langsung ingin menanam tanaman organik sendiri, atau menemukan partner yang mengelola tanaman tersebut.
Jika memang dirasa tanah atau lahan yang ada di sekitar Sedulur Yogyaku tidak mendukung untuk bercocok tanam, maka bisa menggunakan teknik menanam hidroponik yang tidak membutuhkan media tanam berupa tanah.
Pertimbangan lain yang juga bisa mendukung mengelola bisnis di Jogja adalah, harga bahan produksi hingga upah karyawan yang masih belum semahal Jakarta atau kota lain di kawasan Jabodetabek.
Cara Memulai Bisnis Tanaman Organik


Setelah mengulik beberapa peluang bisnis tanaman organik tadi, sebagian dari Sedulur Yogyaku tentu merasa lebih yakin untuk memulai usaha tersebut. Nah, untuk Sedulur Yogyaku yang baru mau akan memulai, berikut beberapa langkah dan cara yang bisa dilakukan.
1. Riset Pasar
Apapun jenis usahanya, riset pasar menjadi hal utama yang harus dilakukan terlebih dahulu. Dari riset tersebut, Sedulur Yogyaku akan memiliki gambaran yang jelas tentang visi dan strategi yang akan dilakukan kelak.
Mulailah riset dari hal yang sederhana. Seperti apa saja yang dibutuhkan, target atau siapa saja yang memiliki peluang untuk membeli produk yang disediakan, apa tantangannya, dan lain sebagainya.
2. Menyiapkan Modal
Setelah merasa yakin dengan riset yang dilakukan, maka kini saatnya Sedulur Yogyaku menyiapkan modal agar bisnis bisa mulai beroperasi. Untuk awalan, mulailah lakukan perkiraan modal yang diperlukan untuk budidaya tanaman organik.
Baru seiring dengan berjalannya waktu, Sedulur Yogyaku bisa mulai untuk menghitung kebutuhan promosi, distribusi dan lain sebagainya. Di sini juga Sedulur Yogyaku sebaiknya mulai untuk merancang rencana bisnis kedepannya.
3. Mulai Menyiapkan Lahan dan Penanaman
Langkah berikutnya adalah mulai menyiapkan lahan dan melakukan penanaman. Lahan yang digunakan akan menjadi salah satu faktor utama keberhasilan panen, maka pastikan lahan tersebut sesuai dengan kebutuhan tanaman yang akan dibudidayakan.
Beberapa jenis tanaman dan sayur organik yang paling digemari adalah tomat, terong, sawi, bayam, cabe dan lain sebagainya.
4. Mengelola dan Merawat Tanaman
Sesudah ditanam, hal selanjutnya yang harus dilakukan tentu saja merawat tanaman tersebut. Seperti namanya, tanaman organik harus menggunakan pupuk dan media organik, bukan menggunakan bahan kimia.
Selain menyiram dan memberi pupuk, Sedulur Yogyaku juga harus rutin mengecek keadaan tanaman. Mulai dari apakah nutrisi dan pupuk yang diberikan mencukupi, hingga memastikan bahwa tidak ada penyakit dan hama yang mengganggu tanaman,
5. Saatnya Panen
Setelah merawat dan mengelola tanaman dalam jangka waktu tertentu, kini saatnya Sedulur Yogyaku untuk panen. Ketika memanen, Sedulur Yogyaku juga tidak boleh melakukannya dengan sembarangan, atau lahan dan tanaman akan langsung rusak setelahnya.
6. Memasarkan Produk
Setelah panen, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah memilah hasil panen. Bedakan hasil tersebut sesuai dengan kualitas, ukuran atau hal lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Setelahnya, kini Sedulur Yogyaku tinggal memasarkannya kepada konsumen.
Nah, itulah beberapa pembahasan tentang bisnis tanaman organik. Meskipun tidak bisa dikatakan mudah, namun percayalah bahwa kerja keras yang Sedulur Yogyaku lakukan tidak akan mengkhianati nantinya. Jadi, apakah Sedulur Yogyaku tertarik untuk memulai bisnis tanaman organik ini?