Indonesia terkenal memiliki makanan khas yang sangat unik dan beragam. Bahkan, hampir setiap wilayah memiliki makanan khasnya tersendiri, baik yang berbentuk kudapan ataupun yang hanya sekadar camilan. Geblek Kulon Progo contohnya.
Bagi mereka yang berasal dari luar Jawa, mungkin akan merasa sedikit asing dengan nama makanan yang satu ini. Sedangkan bagi masyarakat Kulon Progo, panganan ini sudah semacam teman sehari-hari para petani yang kerap kali membawanya ke sawah sebagai makanan pengganjal perut.
Merasa penasaran dengan keunikan geblek Kulon Progo? Yuk simak beberapa informasinya di bawah ini!
Mengenal Geblek, Kuliner Sederhana yang Punya Daya Tarik Tersendiri
Seperti yang sudah disebutkan tadi, kuliner Jogja unik ini memang dipelopori oleh para petani, khususnya yang berada di daerah Pengasih, Kulon Progo. Jika dilihat secara kasat mata, geblek merupakan salah satu panganan yang berasal dari singkong, yang diolah dan kemudian disajikan berwarna putih dan bentuknya seperti angka delapan.
Rasa geblek Kulon Progo ini cukup nikmat, rasa gurih menjadi cita rasa utamanya. Selain itu, geblek ini juga memiliki tekstur yang menarik ketika dinikmati, terasa kenyal, bahkan terasa seperti a lot jika sudah cukup lama dihidangkan ataupun sudah dingin.
Namun, tetap saja rasa dan teksturnya yang khas tadi membuat siapa saja yang sudah mencicipinya akan ingin menyantapnya kembali di lain waktu. Sebagai penambah rasa, biasanya masyarakat setempat menyantapnya dengan menambahkan sambal ataupun cabai rawit.
Jika ditilik lebih jauh, rasa dan kualitas geblek Kulon Progo ini akan berbeda untuk setiap tempat yang menjualnya. Selain dikarenakan berbeda yang membuat, perbedaan singkong dan kualitas pati yang digunakan juga akan mempengaruhi rasa hingga aroma geblek.
Mengulik Asal Mula Geblek Kulon Progo, Camilan Nikmat yang Menggugah Selera
Sebenarnya, hingga saat ini tidak ada orang yang tahu pasti siapa yang pertama kali menciptakan makanan ini, atau sejak kapan pastinya kuliner Jogja ngangeni ini ada. Namun, seperti yang sudah disinggung tadi, dipercaya masyarakat dari Pengasih lah yang awalnya mengenalkan makanan ini.
Dalam membuatnya pun membutuhkan proses yang tidak sedikit, sehingga para laki-laki dan perempuan ikut andil dalam membuatnya. Pada zaman dahulu ketika belum banyak peralatan seperti sekarang, laki-laki memiliki tugas untuk mencampur adonan singkong dengan air panas yang tidak sedikit.
Kemudian, mereka akan mengaduk hingga mendapatkan tekstur yang diinginkan. Proses ini akan berjalan tidak sebentar dan membutuhkan tenaga yang tidak sedikit, inilah alasan mengapa laki-laki yang diberi tugas untuk mengerjakannya.
Kemudian, ketika adonan geblek sudah kalis dan dirasa cukup, para wanita yang akan mulai bekerja. Mereka akan mulai membentuk adonan menjadi bentuknya yang sangat khas sekarang, dengan ketelatenan dan kesabaran.
Meskipun sering dianggap mudah, namun proses pengerjaan ini juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Membentuk adonan yang banyak menjadi bentuk dan ukuran yang lebih kecil sering kali membuat mereka merasa kelelahan juga.
Mengenal Keunikan Geblek Kulon Progo, Tetap Menggugah Selera Meski Harganya Murah Meriah
Tidak berbeda dengan makanan tradisional kebanyakan, geblek dari Kulon Progo juga dijual dengan harga yang cukup murah. Di kedai-kedai penjual gorengan, masih ada yang menjualnya dengan harga Rp. 500 hingga Rp. 1.000 untuk satuannya.
Hal ini tentu sangat memudahkan penduduk setempat sampai para pendatang yang baru saja ingin mencobanya, sebab tidak perlu membuatnya dengan susah payah seperti orang zaman dulu.
Nah, untuk Sedulur Yogyaku yang penasaran, berikut beberapa keunikan geblek Kulon Progo yang masih jarang disadari.
1. Memiliki Bentuk yang Khas
Seperti yang sudah sempat dituliskan tadi, geblek Kulon Progo memiliki bentuk yang khas yang menyerupai angka delapan. Bentuk ini berbeda dengan kebanyakan camilan atau gorengan yang biasanya berbentuk bulat atau lonjong saja.
Bahkan, karena keunikannya, bentuk panganan ini juga menjadi inspirasi pada proses pembuatan ikon batik yang sudah sangat terkenal di Kulon Progo, yakni Batik Geblek Renteng.
2. Memiliki Rasa dan Aroma yang Khas
Bahan utama dalam pembuatan geblek adalah tepung tapioka atau pati basah. Tepung ini memiliki rasa dan aroma yang cukup khas yang bisa langsung dirasakan ketika makanan sudah matang.
Meskipun cita rasa utamanya gurih, namun tambahan bumbu sederhana berupa bawang membuatnya memiliki rasa yang sulit untuk diungkapkan. Selain itu, biasanya ada beberapa tepung tapioka basah yang memiliki rasa sedikit masam, sehingga rasa masam juga bisa terasa pada geblek yang dihidangkan.
3. Sudah Mulai Tersedia dalam Bentuk Instan
Meskipun geblek Kulon Progo termasuk dalam makanan tradisional, namun para penjualnya kini sudah mulai melakukan inovasi. Selain rasa, mereka juga sudah mulai menjajakan makanan ini dalam bentuk kemasan instan, dimana pembelinya hanya perlu menggorengnya ketika sudah sampai di rumah.
Hal ini tentu akan sangat memudahkan mereka yang tidak bisa membuatnya, atau ingin membawanya sebagai oleh-oleh. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa biasanya geblek instan ini tidak bisa bertahan terlalu lama. Hanya sekitar tiga hingga lima hari saja.
Itulah beberapa fakta mengenai geblek Kulon Progo, makanan yang awalnya adalah bekal para petani, kini sudah menjadi salah satu makanan wajib yang perlu dicoba bagi mereka yang baru saja mampir ke Kulon Progo dan sekitarnya.
Nah, jika Sedulur Yogyaku masih penasaran dengan beberapa kuliner unik dan khas yang ada di Jogja lainnya, maka bisa langsung mencari dan mengaksesnya di laman utama Yogyaku.