Gejog Lesung, Kesenian Tradisional Jogja yang Masih Lestari

Photo of author

Ditulis oleh Dila Arini

I'm the best served with coffee and a side of sarcasm

Jawa dan Jogja memang terkenal memiliki kesenian tradisional yang sangat beragam. Mulai dari tarian, pertunjukan tradisional hingga alat dan permainan musik.  Salah satu permainan musik yang masih sering ditampilkan hingga saat ini adalah Gejog Lesung.

Tidak hanya di Jogja saja, sebenarnya kesenian Gejog Lesung tidak hanya bisa ditemukan di Jogja saja, namun juga di beberapa kota di Jawa Tengah, salah satunya Kebumen. Karena dimainkan oleh beberapa orang, pertunjukan ini bisa mendatangkan suasana yang hidup nan meriah.

Untuk Sedulur Yogyaku yang penasaran ingin mengenal lebih jauh tentang pertunjukan Gejog Lesung, yuk simak informasinya di bawah ini.

Mengenal Gejog Lesung Lebih Dalam, Permainan Musik Tradisional Jawa yang Meriah

Tradisi Gejog Lesung, Sumber: wikipedia.com
Tradisi Gejog Lesung, Sumber: wikipedia.com

Dari segi bahasa, Gejog Lesung memiliki arti permainan musik yang saling bersaut-sautan. Secara lebih luas, kata Gejog yang diberikan berarti pada saut-sautan yang saling melimpali, baik antara dua orang ataupun lebih.

Jika dilihat dari mata, alat musik Gejog Lesung cukup sederhana. Terbuat dari kayu yang memanjang seperti lesung pada umumnya, dan kemudian dimainkan dengan memukulkan batang kayu bernama alu yang cukup panjang.

Biasanya, pertunjukan seni musik ini dimainkan oleh empat hingga lima orang. Namun, jika ingin menciptakan suasana yang lebih meriah, bisa menggunakan alat musiknya lebih banyak, dengan pemain yang lebih banyak pula.

Jika Sedulur Yogyaku langsung teringat dengan para petani ketika melihat permainan musik ini, hal tersebut memang benar adanya. Dimana, seni musik ini merupakan ekspresi kegembiraan para petani yang memanen hasil kebun atau sawahnya dengan sukses.

Mengulik Sejarah Gejog Lesung, Seni Pertunjukan Sederhana yang Membawa Kegembiraan 

Sejarah Gejog Lesung, Sumber: goodnewsfromindonesia.id
Sejarah Gejog Lesung, Sumber: goodnewsfromindonesia.id

Tidak sebentar, kesenian Gejog Lesung Yogyakarta sudah ada sejak ratusan tahun lalu, dan diturunkan secara turun temurun oleh para leluhur. Meski kesenian ini merupakan ekspresi kebahagiaan, namun sebagian masyarakat percaya dengan cerita legenda atau mitos yang menemaninya.

Bukan hanya satu mitos, namun ada dua cerita legenda yang dipercayai oleh masyarakat sekitar. Cerita ini memang mungkin sulit dipercaya di zaman sekarang ini. Namun, di sisi lain, cerita seperti inilah yang memberikan  nilai tersendiri untuk sebuah peninggalan tradisional.

Mitos pertama bercerita tentang Lembu Culung, seorang raksasa jahat yang dihukum oleh Batara Wisnu. Dimana, tubuh raksasa terpisah dengan kepalanya oleh cakra sakti mandraguna. 

Kemudian, tubuh raksasa jatuh ke bumi dan berubah menjadi lesung. Sedangkan kepalanya terjatuh ke air suci dan hidup abadi dengan cara melayang-layang di angkasa.

Banyak orang yang percaya bahwa bahwa gerhana yang terjadi dikarenakan bulan atau matahari ditelan mulut raksasa. Sehingga, penduduk di bumi memukuli lesung yang berasal dari tubuh raksasa agar matahari atau bulan dikeluarkan kembali.

Sedangkan mitos kedua berkaitan dengan Candi Prambanan dan Candi Sewu. Dimana, Roro Jonggrang yang dahulu kala ingin menolak lamaran Bandung Bondowoso meminta dibuatkan seribu candi  hanya dalam satu malam saja.

Karena kesaktian dan bantuan dari para jin, pada saat itu Bandung Bondowoso nyaris berhasil mengabulkan permintaan gadis pujaannya. Namun, Roro Jonggrang mencari ide dengan dengan menyuruh para petani untuk membakar jerami dan memainkan Gejog Lesung.

Karena hal tersebut, ayam pun terbangun dan mulai berkokok. Padahal, pada saat itu masih malam hari, atau belum mencapai fajar.

Terlepas dari cerita legenda di atas, pertunjukan Gejog Lesung memang cukup menarik untuk ditonton. Meskipun sebenarnya alat musik dan cara pertunjukannya cukup sederhana.

Pertunjukan Seni Gejog Lesung di Tempat Lain Selain Yogyakarta

Pertunjukkan seni di wilayah selain Jogja, Sumber: rri.co.id
Pertunjukkan seni di wilayah selain Jogja, Sumber: rri.co.id

Seperti yang sudah disebutkan tadi, kesenian ini sebenarnya tidak hanya bisa ditemukan di Yogyakarta saja. Di beberapa daerah kesenian ini bisa ditemui, meski dengan nama yang sedikit berbeda.

Contohnya di Klaten, dimana nama yang dipakai tetap sama yakni Gejog Lesung. Sedangkan di Kendal, Jawa Tengah, nama yang dipakai sudah sedikit berbeda yakni Gejlok Lesung. Lalu, di Jawa Timur kesenian ini disebut dengan Sening Lesung, dan di Jawa Barat bernama Lisung.

Namun, siapa yang menyangka bahwa kesenian tradisional ini juga bisa ditemui di daerah luar Jawa. Contohnya di Sulawesi Selatan, dimana namanya adalah Padendang Ogi. Terakhir, di Sumatera Barat kesenian ini bernama Gandang Lasuang.

Waktu yang Sering Dipilih Untuk Menampilkan Kesenian Gejog Lesung

Malam bulan purnama, Sumber: kompas.com
Malam bulan purnama, Sumber: kompas.com

Seperti yang sudah disebutkan tadi, kesenian ini paling umum digelar ketika petani bergembira karena masa panennya yang sukses. Namun,  ternyata masih ada waktu lain yang juga sering dipilih untuk menampilkannya.

Salah satunya adalah ketika terang bulan atau malam bulan purnama. Tidak berbeda dengan waktu sebelumnya, menampilkan Gejog Lesung pada malam bulan purnama juga merupakan ekspresi kebahagiaan karena malam yang cerah. 

Pagelaran kesenian sederhana seperti ini, secara sadar atau tidak sadar, terkadang membantu seseorang yang sedang merasa tidak baik-baik saja, atau sedang mengalami masalah kesehatan mental.

Selain itu, kesenian ini juga sering dijadikan sebagai musik pengiring pada pagelaran tradisi masyarakat yang ada di Jawa dan Yogyakarta. Contohnya ketika ada acara Saparan dan Ruwatan.

Itulah informasi berkaitan dengan Gejog Lesung, baik dari sejarah dan legendanya hingga waktu pagelarannya. Mengenal kesenian tradisional semacam ini tentu akan memberikan wawasan yang lebih, dan memberikan rasa cinta yang lebih besar pada tradisi bangsa sendiri.

Nah, jika Sedulur Yogyaku sedang mencari informasi menarik lain berkaitan dengan Jogja seperti tips liburan ke Jogja, maka bisa langsung mencari dan mengaksesnya di beranda Yogyaku!