Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota yang penuh sejarah. Rasanya, di setiap sudut Jogja menyimpan banyak cerita sejarah di dalamnya. Seperti salah satu tempat wisata ini, Goa Jepang Jogja yang berada di kawasan Kaliurang.
Berbicara tentang tempat bersejarah di Yogyakarta, Taman Sari Jogja memang masih menjadi salah satu tempat yang cukup terkenal di kalangan masyarakat luas. Terbukti dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke sana setiap harinya.
Namun, jika ingin napak tilas di tempat bersejarah yang cukup jauh dari jantung Kota Jogja, mungkin sesekali bisa mengunjungi Goa Jepang yang berada di Kaliurang. Sebab, destinasi wisatanya juga tidak kalah menarik untuk dikunjungi.
Dibangun pada masa penjajahan Jepang, goa ini menjadi saksi bisu rakyat ketika masa penjajahan tersebut. Ketika mulai memasuki lorong goa yang remang, pengunjung akan diajak masuk ke masa lalu.
Di dalam goa tersebut, wisatawan dapat merasakan atmosfer mencekam. Sehingga dapat pula membayangkan bagaimana kekejaman yang terjadi pada era kolonialisme pada masa tersebut.
Sejarah Goa Jepang Jogja
Goa Jepang Jogja yang berada di Kaliurang dibangun antara tahun 1942-1945. Dimana keseluruhan goa dipahat oleh rakyat pribumi dan tentu atas perintah paksa dari tentara Jepang pada saat itu.
Tujuan dari pembangunan Goa Jepang pada masa penjajahan tersebut cukup beragam. Dari sebagai tempat berlindung dan persembunyian, tempat pertahanan, tempat untuk menyimpan logistik, sampai dijadikan sebagai tempat penyiksaan.
Goa Jepang berada di tengah hutan pinus yang tumbuh rimbun. Dengan tinggi sekitar 1,5 meter sampai 2 meter dan lebar sekitar 1 meter hingga 3 meter. Konon, terdapat sekitar 25 goa yang saling terhubung satu sama lain dan masih orisinil.
Dimana dinding goa terbuat dari batu andesit yang dihiasi stalakmit dan stalaktit dengan lorong-lorong yang sempit dan ventilasi minim. Dari deskripsinya saja, sudah bisa dibayangkan bagaimana aura mencekam yang sangat menyelimuti goa ini.
Sehingga tidak heran, keberadaan goa ini menjadi salah satu bukti kekejaman Jepang kepada rakyat pribumi. Termasuk kerja romusha atau kerja paksa yang penuh penderitaan bagi rakyat pribumi pada kala itu.
Selain itu, di dalam Goa Jepang Jogja juga terdapat beberapa ruangan berukuran kecil yang dipercaya dulunya digunakan sebagai tempat untuk melakukan interogasi dan penyiksaan terhadap rakyat pribumi.
Daya Tarik Goa Jepang Jogja
Selain menawarkan nilai histori di dalamnya, Goa Jepang di Kaliurang juga memiliki sejumlah daya tarik tersendiri yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Berikut beberapa diantaranya:
1. Menilik Peninggalan Sejarah
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Goa Jepang adalah destinasi wisata bersejarah yang sarat akan cerita kelamnya. Di dalam goa ini, pengunjung dapat mengenang peristiwa kejam penjajahan yang terjadi selama 3,5 tahun lamanya.
Awalnya, goa ini adalah bukit batuan berselimutkan hutan lebat. Kemudian dibabat habis dan menjadi Goa Jepang. Di sini, pengunjung dapat melihat dua lubang kecil yang dulunya digunakan sebagai tempat penyerangan dan lokasi pengintaian.
2. Melihat Puncak Merapi Lebih Dekat
Selain tujuan utama untuk napak tilas nilai sejarah yang ada, di Goa Jepang ini wisatawan juga bisa menikmati keindahan puncak Gunung Merapi dari jarak yang lebih dekat.
Mengingat objek wisata ini berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Jadi, sembari melihat peninggalan sejarah, Sedulur Yogyaku bisa menikmati keindahan puncak Merapi dari jarak dekat tanpa harus mendaki terlebih dahulu.
Apalagi jika cuaca sedang cerah dan tidak tertutup awan, keindahan puncak Merapi dari Goa Jepang ini akan semakin menawan.
3. Menikmati Keindahan Bukit Plawangan
Selain puncak Gunung Merapi, dari Goa Jepang Jogja wisatawan juga akan disajikan dengan pemandangan indah dari Bukit Plawangan. Karena Bukit Plawangan masih berada di area kompleks Goa Jepang.
Untuk bisa menikmati keindahan Bukit Plawangan dari Goa Jepang tidak membutuhkan waktu lama. Karena jarak tempuhnya yang singkat dan jalur pendakian yang tidak terlalu curam.
Sampai di sana, wisatawan akan disambut dengan hamparan hutan hijau asri dan memanjakan mata dari Bukit Plawangan. Benar-benar definisi sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui ya Sedulur Yogyaku?
Karena bisa belajar nilai histori dari Goa Jepang sekaligus bisa menikmati keindahan alam dari puncak Gunung Merapi dan Bukit Plawangan yang ada di sekitarnya. Jadi, rasanya sangat sayang jika dilewatkan begitu saja.
Lokasi, Jam Operasional, dan Harga Tiket Masuk Goa Jepang
Berikut di bawah ini informasi terkait lokasi, jam operasional, dan harga tiket masuk Goa Jepang yang perlu Sedulur Yogyaku ketahui:
Lokasi Goa Jepang
Goa Jepang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, tepatnya di Jalan Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Area Hutan, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari Kota Jogja nya sendiri untuk sampai ke Goa Jepang membutuhkan waktu kurang lebih 1 sampai 1,5 jam dengan menggunakan kendaraan pribadi. Sedulur Yogyaku hanya perlu mengikuti petunjuk arah yang ada di sepanjang jalan.
Jika sudah sampai di Taman Nasional Gunung Merapi, nantinya dari pintu masuk tersebut akan dilanjutkan perjalanan dengan jalan kaki selama sekitar 45 menit hingga mencapai lokasi Goa Jepang dengan rute yang menanjak.
Jam Operasional
Goa Jepang buka setiap hari mulai dari pukul 08.00 – 16.00 WIB. Jadi, bagi Sedulur Yogyaku yang ingin mengunjungi goa satu ini pastikan untuk datang sebelum jam 16.00. Agar memiliki cukup banyak waktu untuk melakukan susur goa.
Harga Tiket Masuk
Harga yang ditawarkan untuk masuk dan menelisik nilai sejarah Goa Jepang cukup terjangkau. Yaitu Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,- / orang tergantung kebijakan manajemen dan status wisatawan (domestik atau mancanegara).
Itulah sekilas tentang Goa Jepang Jogja yang tepatnya berada di Kaliurang. Selain Goa Jepang, kota gudeg juga memiliki banyak tempat bersejarah lainnya. Seperti Taman Sari yang sudah disebutkan di atas dan ada juga Benteng Vredeburg Jogja.
Semua destinasi tersebut selain menawarkan keindahan, juga menyimpan sejarah perjuangan rakyat pribumi di masa lalu. Jadi, tidak ada salahnya jika sesekali kita mengunjungi untuk belajar nilai-nilai sejarah yang tersimpan di dalamnya.