Ketika sedang berlibur ke Jogja, salah satu kuliner khas Jogja yang tidak boleh dilewatkan adalah gudeg. Ya, makanan legendaris ini memiliki cita rasa yang khas dan otentik, sehingga tidak akan bisa ditemukan di tempat lain. Selain itu, ada beberapa jenis gudeg yang bisa ditemui, sehingga Sedulur Yogyaku bisa mencobanya satu persatu.
Sebagian besar Sedulur Yogyaku tentu sudah paham betul, jika gudeg merupakan makanan yang berbahan utama buah nangka yang belum matang, atau biasanya disebut dengan gori. Salah satu daya tarik utama dari makanan ini adalah rasanya yang legit dan otentik.
Namun, masih belum banyak Sedulur Yogyaku yang paham dengan jenis gudeg yang ada di Jogja selama ini. Nah, berikut beberapa jenis atau macam gudeg yang ada di Jogja.
Beberapa Jenis Gudeg Jogja, Rasanya Nikmat Tiada Tara


Kalau berbicara tentang kuliner Jogja, gudeg tentu menjadi salah satu top list yang harus dicoba. Sebab memang, gudeg sendiri merupakan salah satu kuliner legendaris Jogja yang sudah sangat terkenal.
Selain masyarakat setempat, gudeg juga menjadi salah satu makanan favorit bagi para pelancong yang datang dari luar kota. Seperti yang sudah disebutkan tadi, gudeg merupakan makanan yang berasal dari nangka mentah.
Beberapa bahan tambahan utama yang digunakan untuk memasak gudeg adalah gula aren, santan, hingga bumbu-bumbu pelengkap. Memasak gudeg membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sebab proses memasaknya harus memastikan sampai gori benar-benar matang dan empuk.
Nah, berikut beberapa jenis gudeg yang bisa ditemui di Jogja.
1. Gudeg Kering


Seperti namanya, gudeg kering merupakan gudeg yang disajikan kering alias tanpa kuah areh kentalnya. Karena disajikan kering, maka biasanya tekstur dari nangka terasa lebih kesat dibandingkan dengan gudeg basah.
Tak hanya itu saja, gudeg kering biasanya memiliki rasa manis yang lebih terasa. Sebab, jenis gudeg ini biasanya dimasak lebih lama hingga kuahnya habis, dan bumbu serta gula lebih meresap dengan sempurna.
Karena rasa manisnya cukup terasa, Sedulur Yogyaku yang berasal dari luar kota dan tidak terbiasa dengan makanan manis, maka bisa mencoba untuk memilih jenis gudeg lainnya terlebih dahulu.
2. Gudeg Basah


Setelah gudeg kering, jenis gudeg selanjutnya yang juga sering ditemui adalah gudeg basah. Kebalikan dari gudeg sebelumnya, gudeg basah disajikan lengkap dengan kuah kentalnya yang khas.
Biasanya, gudeg basah disajikan dengan nasi hangat lengkap dengan berbagai macam pilihan lauk. Contohnya saja ayam, telur pindang, dan lain sebagainya. Jenis gudeg ini memiliki tekstur yang lebih lembut dan nyaman ketika masuk ke dalam mulut.
Karena saking banyaknya peminatnya, gudeg basah ini bisa ditemui mulai dari saat sarapan, hingga di wisata kuliner malam Jogja. Selain itu, harga dari seporsi gudeg di Jogja juga masih sangat terjangkau, sehingga Sedulur Yogyaku bisa menikmatinya tanpa harus merasa was-was merogoh kocek yang dalam.
3. Gudeg Manggar


Jika selama ini sebagian Sedulur Yogyaku berpikir bahwa gudeg hanya dibuat dari nangka, maka sepertinya pemikiran tersebut salah. Sebab, gudeg manggar ternyata dibuat dari manggar alias bunga dari pohon kelapa yang belum tua.
Ketika dimakan, gudeg manggar akan terasa lebih gurih, namun disisi lain teksturnya terasa lebih kesat. Hal ini akan membuat orang yang belum pernah mengkonsumsinya akan merasa sedikit aneh ketika baru pertama kali mencobanya. Saat ini, jenis gudeg satu ini lebih mudah ditemui di Bantul.
Salah satu hal yang menarik tentang gudeg ini adalah sejarahnya. Dimana, pada zaman dahulu, gudeg manggar menjadi salah satu simbol perlawanan dari masyarakat karena menganggap pemerintah Jogja lebih berpihak pada Belanda dibandingkan rakyatnya.
4. Gudeg Ceker


Jenis gudeg lian yang tidak kalah menarik untuk dicoba adalah gudeg ceker. Seperti namanya, bahan utama untuk gudeg ini adalah kaki ayam alias ceker. Awalnya, gudeg satu ini sebenarnya berasal dari Solo, namun semakin ke sini semakin banyak orang yang menjualnya di Jogja,
Ketika disajikan, gudeg satu ini terlihat lebih berkuah, karena biasanya biasanya disajikan bersama dengan sambal krecek dan kuah areh yang cukup banyak. Ketika disantap, tekstur ceker yang empuk dan kenyal akan langsung membuat siapa saja seakan tak ingin berhenti memakannya.
5. Gudeg Mercon


Sedangkan jenis gudeg mercon yang terakhir adalah gudeg mercon. Jika gudeg-gudeg sebelumnya memiliki cita rasa manis yang melekat, maka berbeda dengan gudeg yang satu ini.
Sebab, highlight dari gudeg ini adalah rasa pedas yang nendang ketika masuk ke dalam mulut. Inilah mengapa gudeg ini disebut dengan gudeg mercon. Sebab, tak jarang penikmatnya merasa rasa pedasnya seakan meletup-letup ketika disantap.
Biasanya, lebih banyak anak muda yang tertarik untuk mencicipi gudeg mercon ini. Sebab, mereka akan merasa lebih tertantang, dibandingkan dengan orang tua yang sudah lebih nyaman untuk menyantap gudeg manis dengan kuah kental yang biasa mereka santap.
Nah, itulah beberapa jenis gudeg yang paling umum dijumpai di Jogja. Sebagai salah satu kuliner legendaris yang sudah ada sejak dahulu, tentu sudah menjadi tugas bersama bagi kita untuk memastikan kuliner terus bertahan sampai di masa mendatang.
Dengan begitu, anak hingga cucu kita akan bisa merasakan keunikan dan kekayaan bangsa Indonesia, yang tidak dimiliki oleh negara-negara lainnya. Jadi, kapan Sedulur Yogyaku akan menyantap gudeg lagi di Jogja?