Bahasa adalah kunci anak berkomunikasi, memahami lingkungan, dan mengekspresikan diri. Sayangnya, nggak semua anak bisa mengembangkan kemampuan ini dengan cepat. Sebagai orang tua, mendukung perkembangan kemampuan berbahasa anak adalah hal penting.
Kemampuan ini tidak hanya soal genetik, melainkan lingkungan dan pola asuhlah yang amat mendukung. Seiring bertambahnya usia, penting bagi orang tua untuk mendukung perkembangan bahasa anak agar lebih optimal. Tapi, bagaimana cara melakukannya dengan tepat?
Langkah yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak


Mengasah kemampuan berbahasa anak bukanlah tugas yang instan. Dibutuhkan konsistensi, lingkungan yang mendukung, dan interaksi aktif antara anak dan orang tua. Kreativitas dan Kesabaran juga menjadi poin tambahan. Berikut beberapa langkah yang bisa membantu Sedulur Yogyaku.
1. Ajak Anak Bicara Sedari Dini
Anak belajar bahasa dengan mendengarkan. Mulai mengajak anak bicara sejak ia masih bayi. Orang tua bisa berbicara tentang apa saja, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga cerita sebelum tidur. Dengan sering mendengar, anak akan terbiasa dan lebih mudah menyerap kosakata baru.
Otak bayi itu ibarat spons. Mampu menyerap informasi dengan cepat. Semakin banyak mereka mendengar kata-kata, semakin cepat mereka memahami pola bahasa. Gunakan nada suara bervariasi agar anak tertarik. Tidak lupa juga untuk merespons semua celoteh mereka dengan antusias.
2. Bacakan Buku Setiap Hari
Masih terkait dengan mendengarkan. Membacakan buku memperkenalkan anak pada banyak kosakata baru. Pilih buku bergambar dengan cerita sederhana. Selain meningkatkan bahasa, membaca juga membangun imajinasi.
Anak yang sering dibacakan buku biasanya lebih cepat belajar bicara dan lebih suka membaca. Menggunakan intonasi dan ekspresi wajah akan membuat anak tertarik. Setelah selesai, jangan lupa ajak anak mendiskusikan cerita dengan pertanyaan sederhana.
3. Kenalkan Bahasa Lewat Musik dan Lagu
Musik dan lagu adalah cara menyenangkan untuk memperkenalkan kosakata baru. Anak-anak biasanya menyukai irama dan melodi, sehingga lebih mudah mengingat kata-kata dari lagu. Tapi perlu diingat dengarkan lagu anak-anak saja, yang pas dengan usianya.
Lagu-lagu membantu anak memahami pola bahasa dan meningkatkan memori verbal. Pilih lagu anak-anak dengan lirik sederhana. Orang tua bisa mengajak anak bernyanyi bersama dan menambahkan gerakan agar lebih seru.
4. Batasi Waktu Layar


Sudah banyak kasus kecanduan main hp membuat tumbuh kembang anak terganggu. Yang paling sering terjadi adalah speech delay. Kenapa bisa terjadi? Karena dengan gadget anak hanya mendapat tontonan pasif, sedangkan anak memerlukan interaksi langsung.
Interaksi dua arah antara orang tua dan anak lebih efektif memicu respons verbal. Sedulur Yogyaku bisa mengganti screen time dengan bermain atau aktivitas kreatif. Jika menggunakan gadget, pilih saluran edukatif yang mengajarkan bahasa.
5. Gunakan Permainan Interaktif
Bermain adalah dunianya anak-anak. Dengan mengganti mainan biasa ke mainan interaktif akan membuat suasana lebih seru. Permainan seperti tebak kata atau kartu bergambar bisa jadi cara untuk belajar bahasa. Anak belajar sambil bermain, jadi lebih santai dan menyenangkan
Tidak perlu mainan mahal. Orang tua bisa mengajak anak mengamati dan menyebutkan nama benda di sekitar saat bermain. Mainan interaktif yang mendukung contohnya flashcard, puzzle kata, atau Sedulur Yogyaku bisa memanfaatkan aplikasi tumbuh kembang anak.
6. Beri Pujian dan Dukungan
Namanya juga anak anak dan masih belajar. Kadang apa yang mereka ucapkan masih terbata-bata atau tidak jelas. Sebaiknya sebagai orang tua tetap mendengarkan dan tidak mencela anak. Justru ketika anak mencoba bicara, beri pujian meski belum sempurna.
Pujian seperti “Wah, hebat!” atau “Bagus, nak” itu akan membuat mereka lebih bersemangat untuk mencoba. Merespon balik atau menanggapi yang mereka ucapkan juga akan membuat mereka merasa dihargai. Jika ada kesalahan, perbaiki dengan santai.
7. Ajak Anak Berinteraksi dengan Lingkungan
Mengajak anak pergi keluar rumah bisa menjadi salah satu alternatif. Pergi ke taman bermain, pasar, atau perpustakaan bisa jadi cara untuk mengenalkan pada berbagai situasi baru. Biarkan mereka mendengar percakapan atau mencoba menyapa orang lain.
Lingkungan kaya akan interaksi dan stimulasi verbal yang membantu anak memahami cara berkomunikasi. Sedulur Yogyaku bisa mengajak anak bercerita tentang yang mereka lihat. Anak-anak juga bisa dibiarkan berinteraksi dengan orang lain.
8. Menjadi Contoh yang Baik
Anak itu melihat dari orang tuanya. Begitupun dengan cara bicara. Ketika berbicara dengan anak, gunakan kalimat yang jelas dan benar dengan mereka. Terkadang sebagai orang tua tanpa sadar menggunakan bahasa bayi terhadap mereka. Seolah-olah menyetarakan dengan mereka.
Justru ini yang tidak diperbolehkan. Anak adalah peniru ulung. Bisa jadi anak malah tidak mengetahui pengucapan yang benar. Begitupun saat menghadapi anak tantrum, orang tua tetap harus memberikan contoh dengan bicara yang baik.
9. Buat Rutinitas untuk Mengembangkan Bahasa Anak


Rutinitas sederhana seperti ngobrol saat makan bersama. Saat akan tidur selalu mendongeng juga misalnya. Ini bisa jadi langkah meningkatkan kemampuan bahasa anak. Dengan rutinitas, anak akan terbiasa mendengar dan merespons percakapan.
Konsistensi dan kerjasama kedua orang tua adalah hal yang penting untuk mewujudkan langkah-langkah berikut. Ingatlah bahwa setiap interaksi dengan anak adalah kesempatan untuk belajar. Mendukung kemampuan bahasa anak adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi.
Tidak semua anak berkembang dengan kecepatan yang sama, jadi penting untuk tetap memberikan waktu dan perhatian yang cukup. Langkah kecil yang diambil bisa jadi berdampak besar pada perkembangan bahasa mereka. Tetap semangat dan nikmati setiap momen bersama si kecil!