7 Cara yang Benar Melatih Kedisiplinan Anak dari Usia Dini

Photo of author

Ditulis oleh Yuna Ni

Seorang lulusan S1 Pendidikan, saya menemukan arah tak terduga sebagai penulis artikel web sejak 2015. Setiap artikel yang saya tulis adalah refleksi dedikasi saya untuk membawa nilai-nilai edukatif ke dunia digital.

Melatih kedisiplinan anak usia dini sangat perlu Sedulur Yogyaku lakukan untuk membentuk kebiasaan baik yang akan berdampak positif dalam perkembangan mereka. Pada usia ini, anak mulai belajar mengenal aturan dan tanggung jawab.

Jadi Sedulur Yogyaku harus bisa memberikan contoh yang baik dan konsisten dalam memberikan arahan. Penerapan sikap disiplin akan membantu anak memahami bahwa setiap keputusan memiliki konsekuensi yang harus ditanggung.

Cara Melatih Kedisiplinan Anak

Cara melatih kedisiplinan anak, Sumber: smartparents.sg
Cara melatih kedisiplinan anak, Sumber: smartparents.sg

Anak yang memiliki sikap disiplin tentu tidak datang begitu saja melainkan melalui proses pelatihan yang ditanamkan oleh orang tua sejak mereka kecil. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Sedulur Yogyaku lakukan untuk melatih kedisiplinan anak:

1. Membuat Jadwal Kegiatan

Agar anak lebih disiplin dan terbiasa mengatur waktu, ajaklah mereka untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-hari. Dengan memiliki jadwal yang jelas, anak akan lebih mudah memahami kapan waktunya belajar, bermain, makan, dan beristirahat. 

Membuat jadwal kegiatan harian atau mingguan akan membantu mereka membangun kebiasaan yang teratur serta meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kegiatannya. Sedulur Yogyaku sebaiknya ikut melibatkan anak dalam proses pembuatan jadwal.

Gunakan cara yang menyenangkan, seperti membuat jadwal dengan gambar atau warna-warna menarik. Untuk membuat jadwal yang menarik Sedulur Yogyaku bisa membuatnya secara manual maupun menggunakan aplikasi yang bisa diunduh di internet.

2. Fokus pada Hal yang Boleh Dilakukan

Melatih kedisiplinan anak bisa dilakukan dengan memfokuskan si kecil pada hal-hal yang boleh dilakukan. Daripada terus-menerus menegur anak tentang apa yang tidak boleh dilakukan, lebih baik arahkan mereka pada perilaku yang benar. 

Anak-anak akan lebih mudah memahami aturan jika diberikan instruksi yang jelas dan positif. Misalnya daripada mengatakan, “jangan bicara terlalu keras atau berteriak,” lebih baik katakan, “yuk, kita bicara pelan-pelan saja biar lebih jelas.”

Cara tersebut lebih efektif mendisiplinkan anak karena mereka merasa dihargai sehingga lebih termotivasi untuk mengikuti aturan tanpa merasa terbatasi. Arahan yang jelas juga bisa membuat anak akan lebih memahami konsekuensi dari setiap tindakan mereka.

3. Sediakan Waktu Luang

Cara mendisiplinkan anak bukan berarti mengisi setiap menit dalam harinya dengan berbagai aktivitas. Justru Sedulur Yogyaku harus menyediakan waktu luang agar si kecil memiliki waktu istirahat yang cukup.

Dengan adanya waktu bebas, anak dapat bermain, membaca, atau sekadar bersantai, yang juga menjadi bagian dari perkembangan emosional dan sosial mereka. Selain itu, waktu luang bisa dimanfaatkan untuk mempererat hubungan dengan keluarga. 

Bukan cuma ibu, ayah juga perlu meluangkan waktu berkualitas bersama anak untuk bermain atau sekadar berbincang santai. Momen ini tidak hanya membuat anak dekat dengan ayah, akan tetapi juga membantu mereka merasa lebih diperhatikan. 

4. Jangan Buat Aturan yang Terlalu Ketat

Hindari berceramah secara berlebihan, Sumber: allprodad.com
Hindari berceramah secara berlebihan, Sumber: allprodad.com

Jika cara Sedulur Yogyaku melatih kedisiplinan anak dengan menerapkan aturan yang terlalu ketat hingga membuat anak merasa terkekang dan selalu dilarang, mereka justru bisa menjadi ragu dan takut untuk mencoba hal baru. 

Anak yang merasa terus-menerus diatur akan kehilangan rasa percaya diri dan inisiatif dalam mengeksplorasi dunia sekitarnya. Sedulur Yogyaku harus bisa menyeimbangkan aturan dengan memberikan ruang bagi anak untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri.

Alih-alih hanya melarang, jelaskan alasan di balik aturan tersebut dan ajak anak berdiskusi tentang batasan yang wajar. Misalnya, jika anak ingin mencoba sesuatu yang berisiko, beri arahan bagaimana cara melakukannya dengan aman.

5. Hindari Menceramahi Anak Secara Berlebihan

Beberapa orang tua kerap menerapkan disiplin dengan memberikan penjelasan panjang lebar yang cenderung menyalahkan dan penuh tuntutan. Padahal, cara ini bisa membuat anak merasa tertekan dan sulit menerima pesan yang disampaikan. 

Akan jauh lebih baik jika Sedulur Yogyaku memberikan penjelasan yang singkat, jelas, dan mudah dipahami sesuai dengan usia anak. Selain itu, ajak mereka berdiskusi mengenai alasan di balik aturan yang dibuat, termasuk dalam hal mengelola jam tidur anak

Daripada hanya melarang anak tidur larut malam, jelaskan pentingnya tidur yang cukup agar tubuh tetap sehat dan berenergi. Cara itu akan membuat anak lebih mudah menerima aturan sebagai bagian dari kebiasaan yang bermanfaat bagi dirinya.

6. Konsisten dalam Mendisiplinkan Anak

Melatih kedisiplinan anak butuh konsistensi. Siapa pun yang mengasuh anak baik itu orang tua, kakek-nenek, atau pengasuh harus menerapkan aturan yang sama. Jika aturan yang diberikan berbeda-beda, anak bingung dan sulit memahami mana yang seharusnya diikuti. 

Jika orang tua melarang anak bermain gadget sebelum tidur akan tetapi kakek atau nenek mengizinkannya maka kemungkinan besar sang anak akan mencari celah untuk mengikuti aturan yang lebih longgar.

Untuk menghindari hal tersebut, pastikan seluruh anggota keluarga memiliki pemahaman yang sama tentang cara mendisiplinkan anak. Komunikasikan aturan yang telah disepakati seperti jam tidur, waktu belajar, atau batasan penggunaan gadget

7. Berikan Contoh

Berikan contoh yang baik untuk anak, Sumber: teachhub.com
Berikan contoh yang baik untuk anak, Sumber: teachhub.com

Anak-anak belajar bukan hanya dari kata-kata, tetapi juga dari tindakan orang tua. Jika Sedulur Yogyaku ingin si kecil mengerti apa itu disiplin positif dan menjalani hidup dengan teratur maka berikanlah contoh yang nyata.

Mereka cenderung meniru apa yang mereka lihat setiap hari daripada hanya mendengar nasihat tanpa contoh nyata. Jika Sedulur Yogyaku ingin anak memiliki pola tidur yang baik, pastikan Sedulur Yogyaku juga memiliki kebiasaan tidur yang teratur. 

Dengan melihat kebiasaan orang tua, anak akan lebih mudah mengikuti pola yang sama tanpa merasa dipaksa. Begitu pula dalam hal lain seperti merapikan barang setelah digunakan atau membagi waktu antara bermain dan belajar.

Itulah 7 cara yang benar dalam melatih kedisiplinan anak sejak dini. Melatih kedisiplinan anak memang membutuhkan proses dan konsistensi. Namun dengan menerapkan metode yang tepat, anak akan belajar mengatur waktu dan membangun kebiasaan positif sejak dini.