Kehamilan adalah salah satu momen paling membahagiakan dalam hidup seorang perempuan. Namun, tidak bisa dipungkiri, momen ini juga sering diwarnai dengan berbagai nasihat, saran, bahkan larangan unik atau sering dikenal mitos kehamilan di masyarakat.
Mitos ini muncul dari kebiasaan turun temurun atau cerita yang tidak jelas asal usulnya. Sayangnya, tidak semua itu benar. Beberapa bahkan bisa membuat calon ibu merasa cemas. Nah, untuk membantu Sedulur Yogyaku memilah mana fakta dan mitos, berikut beberapa mitos yang beredar di masyarakat. Simak selengkapnya!
Mitos Kehamilan yang Populer di Masyarakat
Ada banyak larangan atau tanda tanda yang dikaitkan dengan kehamilan. Mulai dari yang sering kita dengar sampai yang mungkin asing. Bahkan beberapa hal sudah amat sangat diyakini kebenarannya. Berikut beberapa mitos dan penjelasannya.
1. Makan Nanas dapat Menyebabkan Keguguran
Banyak yang percaya bahwa makan nanas, terutama nanas muda, bisa menyebabkan keguguran. Faktanya, nanas mengandung bromelain, enzim yang memang dapat melunakkan dinding rahim dalam jumlah besar.
Tapi, kandungan bromelain dalam satu porsi nanas sangat kecil dan tidak cukup untuk membahayakan kehamilan. Jadi, makan nanas dalam jumlah wajar sebenarnya aman untuk ibu hamil. Apalagi nanas mengandung vitamin C yang baik untuk ibu hamil.
2. Wanita Hamil Tidak Boleh Berolahraga
Banyak bumil yang khawatir untuk berolahraga. Tapi faktanya bumil malah dianjurkan untuk olahraga. Asalkan sesuai dengan kondisi tubuh dan dilakukan dengan benar. Olahraga sendiri membantu meningkatkan sirkulasi darah dan kadar oksigen sehingga bumil lebih berenergi.
Bumil yang olahraga selain dapat menambah kekuatan otot yang berguna untuk persalinan nantinya juga dapat membakar kalori. Berat badan tetap ideal dan terjaga. Endorfin pun akan meningkat, bumil akan jadi lebih happy.
3. Bentuk Perut Menentukan Jenis Kelamin Bayi
Di Jawa ada yang namanya tradisi mapati. Suatu acara syukuran yang dilakukan pada usia kehamilan 4 bulan. Pada usia ini kandungan mulai agak terlihat membesar. Bentuk perut mulai terlihat jelas. Apakah itu bulat, lonjong atau runcing.
Katanya kalau bulat, bayinya perempuan, sedangkan kalau perutnya lebih runcing, bayinya laki-laki. Sayangnya, ini tidak lebih dari mitos belaka. Tidak ada bukti pendukung ilmiahnya. Cara yang akurat untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah dengan pemeriksaan USG.
4. Bumil Perlu Makan untuk Dua Orang
Ini adalah mitos yang paling sering disalahpahami. Meskipun kebutuhan kalori ibu hamil meningkat, itu bukan berarti harus makan dua kali lipat. Jika bumil makan berlebihan dapat memberikan dampak buruk bagi janin dan sang ibu.
Yang terpenting adalah kualitas, bukan kuantitas. Fokus pada makanan bergizi yang kaya protein, serat, vitamin, dan mineral untuk mendukung pertumbuhan bayi. Kalori makanan yang dikonsumsi menyesuaikan berat dan tinggi bumil, serta usia kandungannya.
5. Makan Pedas Menyebabkan Bayi Prematur
Bumbu pedas sering dianggap musuh ibu hamil karena dikhawatirkan memicu kontraksi. Namun, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Menurut ahli gizi pun konsumsi pedas tidak akan membahayakan ibu dan si kecil.
Makan pedas memang bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti mulas atau maag, tapi tidak secara langsung memicu persalinan prematur. Selama ibu hamil merasa nyaman, makanan pedas aman untuk dikonsumsi.
6. Tidak Boleh Menyusui Saat Hamil
Ada anggapan bahwa ibu hamil tidak boleh menyusui anak yang masih balita. Katanya mempengaruhi kondisi janin atau mengurangi nutrisi untuk bayi di dalam kandungan. Namun hal ini tergantung pada kondisi kesehatan ibu dan kehamilannya.
Di Indonesia sendiri kadang masih sering ditemukan kasus hamil kesundulan. Tentunya kondisi menyusui saat hamil tidak terelakan. Namun ini kembali lagi pada kondisi ibu dan janin. Jika kehamilan beresiko tinggi mungkin dokter akan menyarankan berhenti menyusui.
7. Minum Air Kelapa agar Bayi Bersih dan Putih
Ada kepercayaan populer bahwa minum air kelapa, terutama di trimester ketiga, dapat membuat kulit bayi menjadi bersih dan putih saat lahir. Mitos ini mungkin berasal dari kebiasaan lama atau tradisi ibu hamil di Jawa.
Faktanya warna kulit bayi ditentukan oleh faktor genetik yang diwarisi dari orang tua, bukan karena konsumsi air kelapa. Meskipun demikian, air kelapa tetap bermanfaat bagi ibu hamil karena mengandung elektrolit, membantu menjaga hidrasi, dan mencegah dehidrasi.
8. Ibu Hamil Harus Langsung Minum Suplemen Banyak-banyak
Mitos lain yang sering muncul adalah anggapan bahwa semua ibu hamil harus minum suplemen berlebihan. Sebenarnya, kebutuhan suplemen bergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Tidak perlu semua multivitamin langsung dibeli dan dikonsumsi.
Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui suplemen apa yang benar-benar diperlukan, seperti asam folat atau zat besi. Hal ini bertujuan agar dosisnya sesuai kebutuhan dan tepat sasaran.
9. Tidak Boleh Minum Kopi
Katanya kopi juga membahayakan janin. Faktanya konsumsi kopi sebenarnya aman selama dilakukan dalam batasan wajar. Kandungan kafein dalam kopi memang bisa menembus plasenta dan mempengaruhi janin, jika konsumsinya berlebihan.
Batas aman untuk ibu hamil menurut beberapa ahli adalah sekitar 200 mg per hari. Ini setara dengan satu cangkir kopi ukuran sedang. Selain kopi, kafein juga ada dalam teh, cokelat, dan minuman bersoda, jadi penting untuk menghitung total konsumsi kafein dari berbagai sumber.
Selain beberapa poin di atas, satu lagi mitos kehamilan yang cukup populer di masyarakat adalah ibu hamil tidak boleh naik pesawat. Ya, mitos ini mengatakan bumil tidak boleh naik pesawat karena menyebabkan komplikasi kehamilan. Faktanya naik pesawat aman, jika kehamilan sehat dan normal. Sebagian besar maskapai mengizinkan bumil bepergian hingga usia kehamilan 36 minggu.
Mitos-mitos tentang kehamilan memang sering membuat khawatir, bahkan bingung. Penting untuk selalu mencari informasi yang benar dan ilmiah. Sedulur Yogyaku juga jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter, agar setiap langkah perjalanan kehamilan dijalani dengan tenang dan sehat.