Menyikapi Fenomena Merosotnya Moral Anak Zaman Sekarang

Photo of author

Ditulis oleh Melynda Dyah

Seorang Content Writer yang membawa semangat dan kreativitas dalam setiap tulisannya. Bekerja untuk Zeka Digital dan untuk diri sendiri.

Untuk menuju bangsa yang berperadaban, moral begitu penting dimiliki oleh setiap penduduknya. Namun melihat moral anak zaman sekarang, seakan impian itu menjadi khayalan. Sebab degradasi moral di zaman modern ini semakin jelas terasa.

Agar hal ini tidak semakin menjadi, perlu penyikapan serius. Dimana melakukan pencegahan akan lebih baik dari pada melakukan penanganan. Sebab jika semua generasi sudah rusak, tentunya akan menimbulkan dampak yang lebih parah.

Lantas langkah seperti apa yang bisa dilakukan untuk menyikapi merosotnya moral anak zaman sekarang? 

Tanda Degradasi Moral

Ilustrasi kenakalan remaja akibat moral terkikis, Sumber: batampos.jawapos.com
Ilustrasi kenakalan remaja akibat moral terkikis, Sumber: batampos.jawapos.com

Dalam sepanjang kehidupan bangsa Indonesia, negeri ini terkenal sebagai bangsa yang bermoral. Sebab selain nilai gotong royong yang terjalin erat, etika antara yang muda dengan yang tua juga jelas terlihat. 

Hal itu bertahan cukup lama. Namun seiring perkembangan zaman, seolah semua sudah berubah. Tanda degradasi moral sudah terbaca sejak nilai-nilai kehidupan barat masuk ke bangsa ini. Dan saat ini hal itu semakin parah, terlebih media untuk menujunya seakan semakin mudah.

Toko miras di Jogja menjadi salah satu bukti. Dimana kota Jogja memiliki penduduk dengan moral yang tinggi di masa lalu. Namun dengan peredaran miras yang tak terkendali, seakan moral juga telah terkikis di kota pelajar tersebut.

Tanda-tanda degradasi moral saat ini telah banyak yang menjelma menjadi lebih memprihatinkan. Tidak hanya anak muda tidak menghormati orang tua. Bahkan saat ini banyak anak muda yang sudah hilang rasa peduli.

Buktinya saat ini banyak generasi muda lebih asyik bermain gadget daripada peduli panggilan orang tua. Padahal di masa lalu, saat anak dipanggil orang tua akan segera mendatangi dengan sikap patuh.

Selain itu yang lebih parah adalah dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak generasi muda yang hilang malunya saat melakukan keburukan. Bahkan banyak diantaranya yang senang merugikan orang lain dengan terang-terang. 

Dengan demikian jika terus dibiarkan tanpa ada penyikapan serius, negeri ini menjadi taruhannya. Sikap tidak peduli dan apatis generasi muda lambat laun akan menunjukkan dampaknya. Dan pertumbuhan bangsa pun tentu terancam dengan hal ini.

Menyikapi Merosotnya Moral

Dibutuhkan peran orang dewasa dalam degradasi moral remaja, Sumber: parentingtodaysteens.org
Dibutuhkan peran orang dewasa dalam degradasi moral remaja, Sumber: parentingtodaysteens.org

Kasus klitih di Jogja menjadi satu dampak mengerikan dari merosotnya moral. Dengan demikian, beberapa langkah berikut dapat dijadikan sebagai referensi dalam menyikapi fenomena ini:

1. Memaksimalkan Peran Keluarga

Langkah pertama untuk menyikapi fenomena ini adalah dengan memaksimalkan peran keluarga. Sebab tidak bisa dipungkiri hadirnya seorang anak berasal dari keluarga. Dengan pembinaan yang baik, tentu akan lebih menjamin hadirnya anak yang bermoral.

Saat ini peran keluarga semakin terkikis. Dengan berbagai alasan, banyak orang tua yang mengaku tidak bisa mendidik buah hatinya dengan maksimal. Bahkan karena faktor ekonomi, banyak ibu rumah tangga yang terpaksa keluar rumah untuk bekerja.

Padahal seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Jika ibu tidak maksimal menjalan peran ini, tentu pertumbuhan anak menjadi kurang terarah.

Dengan demikian untuk memaksimalkan peran keluarga perlu melakukan perbaikan dalam struktur keluarga. Yaitu dengan mengembalikan tugas setiap anggota keluarga sebagaimana fitrahnya.

2. Pendidikan yang Berkualitas

Dan tidak bisa dipungkiri, institusi yang berpengaruh besar dalam memperbaiki moral anak adalah dunia pendidikan. Semakin baik institusi pendidikan yang diselenggarakan tentu akan menghasilkan generasi yang lebih bermoral.

Sebuah kesalahan jika tujuan pendidikan hanya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing. Sebab manusia bukanlah robot, dimana untuk bisa bersinergi dalam kehidupan sosial dibutuhkan adanya moral. Tidak sebatas hanya bisa bekerja dengan maksimal.

Lantas bagaimana moral anak bisa terdidik jika siswa SMP tidak bisa membaca saja tetap diluluskan. Untuk mendapat moral yang baik, mental dan hati seseorang harus dibina. Salah satunya adalah dengan mendapatkan rasa pahit dan kecewa. Dari rasa itu kebijakan seseorang akan tumbuh.

Mendidik manusia muaranya adalah menciptakan seorang manusia yang berkepribadian baik. Dengan adanya kepribadian baik, otomatis moral yang baik pun akan melekat kepadanya. Dan hal itu tidak akan terwujud jika dunia pendidikan hanya sebatas aktivitas transfer pengetahuan.

3. Perhatian Pemerintah

Selanjutnya untuk menyikapi merosotnya moral anak zaman sekarang juga perlu perhatian dari pemerintah. Perhatian dalam hal ini adalah dalam pencegahan dan penanganan.

Pencegahan dapat dilakukan dengan terus melakukan edukasi dan simulasi. Sedangkan penanganan, adanya sanksi yang tegas dan keras dibutuhkan. Sebab hanya dengan hukuman yang bisa membuat jera akhirnya akan membuat anak-anak takut untuk melakukan sebuah keburukan dan kejahatan.

4. Lingkungan Kondusif

Dan langkah terakhir yang perlu dilakukan untuk menyikapi merosotnya moral adalah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif. Dimana lingkungan ini perlu diciptakan mulai dari lingkungan RT hingga tingkatan tertinggi.

Anak bermoral tidak akan muncul dari lingkungan yang cuek. Sebab jika setiap kenakalan anak-anak dibiarkan, akan memunculkan kenakalan yang lain. Maka meskipun kenakalan yang dilakukan ringan, lingkungan kondusif akan melakukan pencegahan dan peneguran.

Nah itulah beberapa langkah untuk menyikapi degradasi moral yang marak terjadi sekarang ini. Selain beberapa poin di atas, tentu setiap lapisan masyarakat bisa menambahkan dengan penyikapan yang lain.

Bijaksana pada Media

Media sosial memiliki pengaruh yang besar, Sumber: news.com.au
Media sosial memiliki pengaruh yang besar, Sumber: news.com.au

Ada banyak faktor yang mempengaruhi karakter seseorang. Seorang anak akan terbangun karakternya tergantung dari kebiasaan yang mereka lakukan. Jika ada anak yang rusak moralnya, bisa jadi karena dirinya tidak mendapat filter saat bermedia.

Dengan demikian perlu kebijaksanaan dalam bermedia. Selain beberapa poin di atas, orang tua juga perlu mengontrol anak dalam menggunakan media. Jika memisahkan anak dari media sosial adalah hal yang mustahil, setidaknya orang tua melakukan pendampingan.

Sebab bisa jadi informasi yang masuk ke otak anak bersumber dari media sosial. Karena terbiasa mendengar dan melihatnya, akhirnya karakter anak pun terbentuk.

Jika orang tua setidaknya melakukan pendampingan pada anak saat bermedia, setidaknya akan ada filter. Akan ada yang menyaring mana yang bisa diserap anak, dan mana yang tidak. Hal ini akan lebih menjaga moral anak agar tidak terjerumus ke dalam kerusakan.