Sebagai salah satu kota yang masih sangat menjunjung tinggi budayanya, Jogja memang seakan tidak pernah kehilangan pesona dan keunikannya. Bukan hanya budaya seni dan kuliner, rumah joglo Jogja juga masih sangat dilestarikan hingga kini.
Secara sederhana, rumah Joglo merupakan salah satu jenis rumah tradisional yang ada di Indonesia. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan kayu sebagai material utama, dan tampilannya pun masih menjaga warna dari kayu tersebut, meski diberi polesan tertentu.
Untuk Sedulur Yogyaku yang ingin mengenal lebih jauh mengenai keunikan rumah joglo Jogja, yuk simak informasi lengkapnya disini.
Mengenal Jenis Rumah Joglo Jogja yang Paling Umum Ditemui, Semuanya Cantik Nan Menarik
Bagi masyarakat awam, biasanya mereka beranggapan bahwa rumah Joglo hanya satu jenis saja. Padahal, di Jogja sendiri saja ada cukup banyak jenis rumah Joglo, yang mana setiap jenisnya memiliki keunikan dan filosofinya masing-masing.
Hingga saat ini, masih banyak masyarakat setempat yang memilih membangun rumahnya dengan konsep Joglo. Selain karena unik dan melestarikan budaya, mereka juga merasa jenis rumah ini memiliki value yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.
Langsung saja, berikut beberapa jenis rumah joglo Jogja yang sebaiknya diketahui.
1. Rumah Joglo Sinom
Dalam sebuah rumah tradisional seperti joglo, jumlah tiang atau biasa disebut dengan saka menjadi salah satu bagian yang sangat penting. Untuk rumah joglo Sinom contohnya, dimana saka yang digunakan ada sebanyak 36 saka.
Dari jumlah tadi, empat di antaranya adalah saka utama yang berukuran besar, atau disebut dengan Saka Guru. Keempat saka ini bisa dikatakan sebagai pilar utama pada rumah tersebut.
Tidak hanya bagian tiangnya saja yang unik, bagian atap juga tidak kalah uniknya. Dimana, jenis rumah joglo ini memiliki sisi atap yang dibagi menjadi beberapa bagian, dengan menggunakan tiga tingkatan dan satu bubungan.
2. Rumah Joglo Limasan
Sebagai salah satu obyek wisata Jogja, jenis rumah Joglo selanjutnya adalah Limasan. Seperti namanya, bentuk atap dari rumah ini seperti limas. Selanjutnya, pada atap juga memiliki empat sisi yang menarik.
Secara desain, sebenarnya rumah joglo satu ini bisa dikatakan cukup sederhana, namun tetap saja memiliki kesan dan tampilan yang cantik nan menarik. Seperti rumah sebelumnya, rumah Joglo Limasan juga biasanya memiliki empat tiang utama.
Kelebihan jenis rumah Joglo ini ialah sifatnya yang ternyata bisa meredam gempa bumi. Hal ini tentu menjadi poin penting, mengingat Jogja merupakan salah satu wilayah yang cukup sering mengalami gempa bumi.
3. Rumah Joglo Mangkurat
Salah satu keunikan yang paling mencolok dari rumah joglo Jogja ini adalah bagian atapnya yang memiliki tiga susunan tingkatan. Dimana, tingkatan tersebut memiliki sudut kemiringan yang cukup beragam.
Selain itu, keunikan lainnya adalah pada bagian tengah rumah biasanya dibuat lebih tinggi. Hal ini memiliki makna dan filosofinya tersendiri.
4. Rumah Joglo Hageng
Masih memiliki keunikan yang terletak pada bagian atapnya, rumah joglo Hageng memiliki atap utama yang paling besar dibandingkan dengan jenis rumah lainnya.
Inilah mengapa banyak orang yang ingin memiliki rumah joglo dengan kesan mewah memilih jenis yang satu itu. Ditambah lagi dengan tratak yang mengelilingi rumah, sehingga kesan megah semakin terasa.
Selain dari jenis rumah Joglo yang sudah disebutkan tadi, masih ada beberapa jenis lainnya seperti rumah joglo Jompongan, rumah joglo Pangrawit, rumah joglo Lawakan, rumah joglo Panggang Pe, rumah adat kampung dan lain sebagainya.
Filosofi Rumah Joglo Jogja, Bangunan Dengan Sarat dan Makna Mendalam
Jika berbicara tentang budaya dan tradisi, memang setiap sisinya tidak terlepas dari filosofi dan nilai yang dikandungnya. Tidak terkecuali dengan filosofi rumah Joglo Jogja itu sendiri.
Sebelumnya, Joglo sebenarnya berasal dari kata Tajuk Loro yang mempunyai arti gunung. Dimana, dalam filosofi Jawa gunung merupakan salah satu tempat yang paling tinggi dan sakral. Inilah mengapa atap rumah joglo biasanya menggunung keatas.
Kemudian, filosofi rumah adat ini juga terletak pada pondasi utamanya, dimana menjadi bagian penting dalam menopang bangunan. Rumah joglo juga identic memiliki teras yang luas, dimana untuk menjalin silaturahmi dengan orang terdekat seperti tetangga.
Masih belum selesai, filosofi rumah ini sampai pada bagian jendelanya yang besar dan banyak. Hal ini dipercayai berkaitan dengan keterbukaan dan keharmonisan antara pemilik rumah dan orang sekitarnya.
Lalu, pada bagian pagar biasanya terdapat mangkok yang berasal dari tanaman perdu. Dimana ukurannya tidak boleh lebih dari satu meter. Hal ini juga masih berkaitan dengan hubungan dan interaksi dengan orang sekitar yang lebih mudah dan hangat.
Mengenal Fungsi dari Bagian yang Ada Pada Rumah Adat Joglo
Setelah filosofinya, ternyata setiap bagian dari rumah joglo Jogja juga memiliki fungsinya sendiri-sendiri lho. Karena merupakan salah satu rumah adat yang masih terus dilestarikan hingga kini, bagian dari rumah ini memang sudah ada aturannya sendiri.
Untuk lebih jelasnya, berikut bagian sekaligus fungsi dari rumah joglo secara umum.
1. Bagian Pendopo
Ketika melihat rumah joglo, biasanya ada bagian atau elemen yang tidak pernah tertinggal, yakni bagian pendopo. Perlu diketahui bahwa meski bagian ini ada di depan rumah, namun tidak semua orang boleh memasukinya.
Secara fungsi, bagian ini biasanya digunakan untuk melakukan aktivitas yang cukup formal. Contohnya upacara adat dan pagelaran seni.
2. Bagian Pringitan
Sering juga disebut dengan Omah Njero. Dimana, bagian ini berada antara bagian pendopo dan ruang dalam. Secara fungsi, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pendopo.
Namun, biasanya digunakan untuk kegiatan yang lebih privat dan jumlah pelakunya tidak terlalu banyak. Inilah kenapa bagian rumah joglo ini tidak bisa dimasuki setiap orang secara bebas.
3. Bagian Emperan
Merupakan bagian yang menghubungkan pendopo dan pringgitan. Fungsi utama dari bagian ini ialah untuk menerima tamu, yang biasanya statusnya cukup penting.
4. Bagian Omah Njero
Memiliki arti rumah bagian dalam. Seperti namanya, bagian ini adalah tempat tinggal dan tempat beraktivitas bagi pemilik rumah joglo.
5. Bagian Senthong Kiwa
Berada di sebelah kanan rumah. Beberapa pemilik rumah biasanya menggunakannya sebagai area penyimpanan makanan, gudang, kamar tidur dan lainnya.
6. Bagian Senthong Tengah
Merupakan bagian tengah dari rumah joglo. Bagian ini juga sering disebut dengan krobongan, bomo atau pendaringan. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan bendar berharga atau pusaka dari sang pemilik rumah.
7. Bagian Senthong Tengen
Bagian ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bagian senthong kiri. Bahkan fungsinya pun tidak berbeda, yakni sebagai area penyimpanan.
8. Bagian Gandhok
Merupakan area atau bagian tambahan, yang biasanya berada di samping atau belakang rumah. Karena berperan sebagai tambahan, biasanya bagian ini tidak mencolok dan sulit ditemukan.
Itulah beberapa informasi penting tentang rumah joglo di salah satu kota wisata di Indonesia, Jogja. Karena perannya yang sangat penting dalam pelestarian budaya, maka siapa saja diharapkan bisa menjaganya sehingga tidak akan punah.
Nah, jika Sedulur Yogyaku masih penasaran dengan hal lain yang berkaitan dengan budaya di Jogja, maka bisa langsung mengaksesnya di laman utama Yogyaku!