Menelisik Tentang Sejarah Taman Sari Jogja yang Dulunya Digunakan Sebagai Tempat Pemandian Raja

Photo of author

Ditulis oleh Yuna Ni

Seorang lulusan S1 Pendidikan, saya menemukan arah tak terduga sebagai penulis artikel web sejak 2015. Setiap artikel yang saya tulis adalah refleksi dedikasi saya untuk membawa nilai-nilai edukatif ke dunia digital.

Sejarah Taman Sari Jogja mulai diukir sejak tahun 1757. Meskipun sudah dua setengah abad lebih, Taman Sari masih terawat dengan baik. Anda bisa menikmati bangunan yang artsy dan estetik di Taman Sari dengan tiket wisata.

Selain untuk tujuan wisata, Taman Sari juga sering dijadikan tempat prewedding. Keindahan arsitektur klasik, kolam-kolam air yang cantik, dan taman-taman yang rimbun memberikan latar belakang indah dan romantis bagi pasangan yang akan menikah.

Sejarah Taman Sari Jogja

Sejarah Taman Sari Jogja, Sumber: kompas.com
Sejarah Taman Sari Jogja, Sumber: kompas.com

Taman Sari terkenal sebagai tempat rekreasi dengan pemandangan indah. Sebenarnya hal ini bukanlah sesuatu yang mengherankan karena tujuan pembangunan Taman Sari adalah untuk tempat rekreasi dan istirahat raja.

Bagi Sedulur Yogyaku yang  mengagumi keindahan Taman Sari, tentu kurang lengkap rasanya jika belum mengetahui tentang sejarahnya. Berikut adalah sejarah lengkap Taman Sari Jogja.

1. Dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I

Taman Sari didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1757. Awalnya Taman Sari adalah sebuah taman air biasa dengan pemandangan yang menawan. Sultan Hamengku Buwono I membangun Taman Sari sebagai bentuk penghormatan kepada permaisurinya. 

Sang permaisuri telah mengalami banyak penderitaan selama Sultan Hamengku Buwono I melakukan perang Giyanti. Nama “Taman Sari” sendiri menggambarkan sebuah taman yang luar biasa indah dan menakjubkan.

Kompleks Taman Sari selesai dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono II. Istana Taman Sari sering dikenal juga sebagai “water castle” yang artinya istana air. Setiap kali sultan mengunjungi taman tersebut, beliau menggunakan perahu pribadinya.

Perahu tersebut akan melintasi jembatan gantung yang dikenal sebagai ‘Kreteg Gantung’. Kreteg Gantung terletak di depan gerbang Kraton menuju ke arah selatan atau utara Kemandungan.

2. Perpaduan Gaya Arsitektur Jawa dan Portugis

Taman Sari Yogyakarta menjadi sebuah monumen bersejarah yang mencerminkan perpaduan antara gaya arsitektur Portugis dan simbol-simbol budaya Jawa. Taman Sari dibangun oleh seorang arsitek berkebangsaan Portugis bernama Demang Tegis. 

Karena Demang Tegis yang memimpin proses pembangunan Komplek Taman Sari, maka bukan sesuatu yang mengherankan jika bagunan tersebut sangat kental dengan gaya arsitektur Portugis.

Meskipun terinspirasi oleh gaya Portugis, Taman Sari tidak melupakan identitas budaya Jawa. Di dalam Kompleks Taman Sari ada beberapa bangunan yang dilengkapi dengan ukiran khas keraton.

3. Fungsi Bangunan

Taman Sari merupakan sebuah taman air yang terletak di dalam sebuah benteng. Pada awalnya, fungsi utama Taman Sari adalah sebagai tempat rekreasi dan istirahat bagi Sultan Hamengku Buwono I, permaisuri, anak-anak, dan kerabatnya. 

Kompleks ini memiliki berbagai fasilitas seperti kolam pemandian, ruang ganti pakaian, taman-taman, dan ruang untuk pertunjukan tari. Pada awalnya, sumber air untuk kompleks Taman Sari berasal dari Sungai Winongo yang mengalir di sebelah baratnya.

Dahulu, selain bangunan dan kolam Taman Sari dilengkapi dengan kebun buah-buahan dan bunga, namun sebagian besar kini telah berubah menjadi perkampungan penduduk. Sebenarnya Taman Sari bukan sekedar pesanggrahan biasa. 

Tempat ini dibangun dengan tujuan sebagai benteng pertahanan terakhir jika keraton diserang oleh musuh. Hal ini terbukti dengan adanya lorong-lorong bawah tanah, dapur, dan jembatan gantung. Dari sinilah raja mengintai mengawasi dan mengintai musuh.

4. Bekas Keraton Lama

Tanah bekas keraton lama, Sumber: wikipedia.com
Tanah bekas keraton lama, Sumber: wikipedia.com

Belum banyak orang tahu bahwa sejarah Taman Sari Jogja dulunya merupakan keraton lama. Tanah bekas keraton lama kemudian dijadikan Pesanggrahan Garjitawati oleh Susuhunan Paku Buwono II. Ini adalah tempat istirahat kereta kuda yang menuju ke Imogiri.

Proyek pembangunan Taman Sari dipimpin oleh Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati Madiun, Tumenggung Prawirosentiko bersama dengan seluruh rakyatnya. 

Sebagai imbalan, daerah Madiun dibebaskan dari kewajiban membayar pajak. Saat tengah dalam proses pembangunan, kepemimpinan proyek dialihkan ke tangan Pangeran Notokusumo setelah Mangundipuro mengundurkan diri. 

5. Bangunan yang Ada di Taman Sari

Kurang lengkap rasanya membahas sejarah Taman Sari tanpa membahas bangunan apa saja yang ada di dalamnya.  Berikut ini adalah empat bagunan utama yang ada di Komplek Taman Sari.

Gerbang Kenari

Pertama ada Gerbang Kenari. Gerbang Kenari adalah pintu masuk menuju kompleks Taman Sari yang menghubungkan jalan taman dengan bagian dalam Taman Sari. Sebetulnya, Gerbang Kenari berfungsi sebagai pintu masuk belakang ke kompleks Taman Sari. 

Namun karena gerbang utama di sisi barat telah rusak dan beralih fungsi menjadi perkampungan penduduk, maka Gerbang Kenari digunakan sebagai pintu masuk bagi wisatawan yang ingin memasuki kompleks Taman Sari.

6. Gapura Panggung

Gapura Panggung, Sumber: aliftourjogja.com
Gapura Panggung, Sumber: aliftourjogja.com

Diberi nama gapura panggung karena memiliki panggung di bagian atasnya. Akses ke lantai atas atau panggung tersedia melalui empat tangga yang terletak di sisi timur, utara, dan selatan bangunan. 

7. Gedong Sekawan

Setelah melewati Gapura Panggung, pengunjung tiba di halaman berbentuk segi delapan yang dikelilingi oleh tembok. Di halaman ini, terdapat empat bangunan yang dikenal sebagai Gedong Sekawan.

Kolam Umbul Winangun

Kolam Umbul Winangun atau Pasiraman adalah kompleks bangunan yang memiliki tiga kolam pemandian. Seluruh bagian kolam dikelilingi oleh tembok dan dilengkapi dengan gapura di sisi timur dan barat.

Pasiraman Umbul Winangun lokasinya terletak di area yang lebih rendah dari tanah yang ada sekitarnya. Oleh karena itu wisatawan yang ingin ke kolam harus menuruni anak tangga. Jadi siapkan stamina yang bagus jika Anda ingin berkunjung kesini.

Selain empat bagunan utama tersebut, Kompleks Taman Sari dilengkapi juga dengan  kolam pemandian, lorong bawah tanah, kanal air, jembatan gantung, dan danau buatan dengan pulau-pulau kecil.

Itulah sejarah Taman Sari Jogja yang dulunya digunakan sebagai tempat pemandian raja. Untuk mengetahui informasi menarik lain seputar lokasi piknik terkenal Jogjaupdate terus artikel terbaru dari Yogyaku.