Keraton Jogja memang sudah terkenal memiliki benda peninggalan yang memiliki nilai historis hingga mistisnya tersendiri. Benda peninggalan ini sering kali disebut dengan pusaka Keraton Jogja.
Bukan sekadar benda peninggalan semata, pusaka biasanya dipercaya memiliki kekuatan supranaturalnya tersendiri. Jenis pusaka Keraton Jogja pun cukup beragam, mulai dari yang bentuknya seperti senjata, hingga benda yang memiliki kekuatan untuk mengobati.
Untuk Sedulur Yogyaku yang baru pernah mendengar tentang benda-benda peninggalan ini, berikut beberapa pusaka Keraton Jogja paling keramat yang hingga kini masih dijaga dengan baik.
Apa Itu Benda Pusaka? Benarkah Memiliki Kekuatan Supranatural?
Secara sederhana, benda pusaka merupakan sebutan untuk benda ataupun barang-barang yang dipercaya memiliki nilai tertentu bagi suatu kelompok, keluarga dan lainnya. Biasanya, benda pusaka ini akan dijaga atau diwarisi secara turun-temurun dari leluhur mereka.
Selain itu, benda-benda tiruan atau replika dari barang kuno juga bisa disebut dengan nama benda pusaka, selama memenuhi nilai isoteri dan esoteri. Beberapa contoh dari benda pusaka yang diwariskan dari para leluhur adalah barang antik, kitab suci, perhiasan dan lain sebagainya.
Beberapa Pusaka Keraton Jogja Langka yang Ada di Keraton Jogja
Selain mitos yang masih dipercayai oleh masyarakat Jawa seperti mitos pulung gantung, masyarakat Jogja juga terkenal masih sangat mempercayai benda pusaka, terlebih pusaka Keraton Jogja yang sampai saat ini masih dikeramatkan.
Langsung saja, berikut beberapa benda pusaka di Keraton Jogja yang sangat dijaga karena dianggap sangat keramat.
1. Pusaka Kanjeng Kyai Tunggul Wulung
Jika dilihat dari segi historis, benda pusaka yang pertama ini merupakan hadiah istimewa dari kekhalifahan Turki yang diberikan pada Raden Patah, seorang Sultan Demak saat itu sebagai simbol hubungan baik diantara keduanya.
Alasan lain yang membuat benda pusaka ini sangat istimewa dan dikeramatkan adalah bahan yang digunakan, yakni menggunakan kain Kiswah Ka’bah yang berasal dari Mekkah.
Meski tidak ada yang mengetahui usianya secara pasti saat ini, namun diperkirakan bahwa pusaka Kanjeng Kyai Tunggul Wulung jauh lebih tua dibandingkan dengan usia Keraton Jogja.
2. Keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek
Jika Sedulur Yogyaku penasaran dengan salah satu pusaka utama yang ada di wilayah Keraton Jogja, maka keris inilah jawabannya. Salah satu alasannya adalah bahwa keris ini hanya dipegang oleh seorang Sultan yang bertahta.
Hal tersebut dikarenakan keris ini dianggap sebagai simbol pemimpin, baik secara duniawi maupun rohani. Jika dilihat dari sejarah, keris ini merupakan peninggalan Sunan Kalijaga, yang saat itu diberikan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Memiliki sejarah yang panjang, keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek sudah menyertai raja yang bertugas sejak masih zaman penjajahan Belanda hingga kini.
3. Kanjeng Kyai Baru Klinting
Sebagian Sedulur Yogyaku mungkin sudah pernah mendengar tentang tombak bernama Kanjeng Kyai Baru Klinting ini. Salah satu pusaka Keraton Jogja ini memang cukup terkenal karena legendanya yang berhubungan dengan naga.
Jika dilihat dari segi historis, tombak ini berasal dari peninggalan Kerajaan Mataram Islam. Sebuah kerajaan yang dulunya pernah sangat berjaya meski akhirnya harus punah juga.
Selain itu, senjata ini juga dipercaya digunakan oleh Abdi Dalem yang sangat disegani bernama Ki Nayadarma, dalam perjuangan melawan pemberontakan.
4. Keris Kanjeng Kyai Joko Piturun
Masih benda pusaka berjenis keris, Kanjeng Kyai Joko Piturun juga masih dikeramatkan hingga saat ini. Keris ini merupakan benda pusaka yang nantinya akan diberikan pada Putera Mahkota dari Keraton Jogja.
Bukan tanpa alasan, pewarisan ini sudah diatur bahkan dengan nama yang disematkan. Dimana, nama Joko diambil karena bermakna laki-laki, sedangkan kata Piturun memiliki makna turunan.
Jika dikulik dari Babad Ngayogyakarta, keris ini dulunya ditemukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atau Pangeran Mangkubumi ketika sedang berlindung di Gunung Sindoro, yang saat itu sedang terancam oleh kejaran Belanda.
5. Kanjeng Kyai Pleret
Pusaka Keraton Jogja terakhir yang tidak kalah keramat adalah tombak Kanjeng Kyai Pleret. Sebenarnya, senjata ini adalah kepunyaan Danang Sutowijoyo, atau yang lebih sering disebut dengan Panembahan Senopati, yang merupakan seorang pendiri Keraton Mataram.
Menurut legenda yang beredar di sekitar masyarakat Jogja, tombak Kanjeng Kyai Pleret ini adalah kemaluan dari seorang Syekh Maulana Maghribi. Mengapa bisa beredar cerita demikian?
Hal ini sebenarnya bermula saat Syekh Maulana Maghribi secara tidak sengaja melihat Rasa Wulan, yang tidak lain adalah adik dari Sunan Kalijaga sedang mandi di Sendang Beji.
Karena perasaan dan hasrat yang tidak bisa dibendung, tetesan air mani milik Syekh Maulana Maghribi pun jatuh dan tercampur dengan air, yang akhirnya membuat Rasa Wulan mengandung bayi.
Tak lama setelahnya, Syekh Maulana Maghribi pun dituduh menghamili Rasa Wulan, yang membuatnya mencabut kemaluannya sendiri, dan kemudian berubah menjadi tombak yang saat ini diberi nama Kanjeng Kyai Pleret.
Itulah beberapa pusaka Keraton Jogja yang sampai saat ini masih sangat dijaga dan dikeramatkan. Bagi sebagian orang lain, benda-benda seperti ini hanyalah benda biasanya, namun jika dilihat dari nilai sejarah dan lainnya, benda peninggalan seperti ini memang sudah sepatutnya dijaga dan dilestarikan.
Jika Sedulur Yogyaku masih penasaran dengan informasi lain yang berkaitan dengan tempat menarik di Jogja seperti Masjid Pathok Negoro hingga tempat wisata dan tradisi menarik lainnya, maka bisa langsung mengaksesnya di lama Yogyaku. Semoga bermanfaat!