Sego Wiwit, Sajian Khas yang Dihidangkan Menjelang Panen

Photo of author

Ditulis oleh Dila Arini

I'm the best served with coffee and a side of sarcasm

Tradisi dan kebudayaan di Indonesia memang seakan tidak ada habisnya. Bukan hanya kesenian dan upacara tertentu, sajian panganan seperti sego wiwit juga bisa menjadi salah satu tradisi unik yang memiliki makna tertentu.

Ya, sego wiwit menjadi salah satu kebiasaan atau tradisi yang ada di Jawa dan sekitarnya. Tradisi ini sendiri berkaitan erat dengan petani yang pekerjaan sehari-harinya bercocok tanam di sawah atau di kebun.

Nah, bagi Sedulur Yogyaku yang masih belum terlalu familiar dengan kebiasaan yang satu ini, yuk simak informasinya di bawah ini.

Sego Wiwit, Pelengkap yang Ada Ketika Masa Panen Tiba

Sego wiwit untuk menyambut musim panen padi, Sumber: s.kaskus.id
Sego wiwit untuk menyambut musim panen padi, Sumber: s.kaskus.id

Indonesia terutama Jawa memang terkenal memiliki tradisi dan upacara tertentu yang masih dijaga hingga saat ini. Sebut saja upacara merti code dan lain sebagainya. Di Jawa sendiri, ada salah satu sajian tradisi yang sangat erat kaitannya dengan petani.

Adalah sego wiwit, sajian sederhana yang yang dihadirkan dalam tradisi untuk menyambut masa panen padi tiba. Dalam bahasa Jawa, sego memiliki arti nasi, sedangkan wiwit memiliki arti permulaan.

Dari kedua kata tersebut, bisa disimpulkan bahwa sajian ini merupakan bagian dari tradisi menyambut datangnya masa panen. Meski sebelumnya menjadi salah satu tradisi yang ditunggu-tunggu, namun saat ini tradisi ini sudah semakin jarang dilaksanakan.

Salah satu alasan utamanya adalah karena biaya yang dibutuhkan untuk menggelar acara ini cukup besar. Sedangkan, kebutuhan petani untuk sehari-sehari dan menggarap sawah mereka semakin besar pula.

Selain itu, ada pula sebagian petani yang mulai melakukan modifikasi dalam menyajikan sego wiwit. Dimana mereka akan menyajikannya dalam porsi yang lebih kecil untuk perseorangan, sehingga bisa sedikit menekan biaya yang harus dikeluarkan.

Meskipun sego wiwit ini biasanya disajikan ketika masa panen akan tiba, namun ada sebagian petani yang juga menyiapkan pada saat akan mulai menanam padi. Hal tersebut mengambil makna permulaan yang ada pada nama wiwit itu sendiri.

Sampai saat ini, sego wiwit masih bisa ditemukan di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan juga Yogyakarta. Yang mana, setiap daerah tentu memiliki keunikan dan perbedaan tersendiri dalam menyajikan sajian menu makanan yang satu ini.

Racikan yang Ada di Sego Wiwit

Racikan nasi wiwit yang lengkap dan khas, Sumber: visitingjogja.jogjaprov.go.id
Racikan nasi wiwit yang lengkap dan khas, Sumber: visitingjogja.jogjaprov.go.id

Seperti kebanyakan upacara lainnya, menu utama dari sego wiwit adalah nasi uduk, urap sayur, ayam panggang, ikan asin, telur rebus, hingga sambal yang terbuat dari kacang kedelai yang biasa disebut dengan sambal gepeng.

Biasanya, petani dan masyarakat setempat akan bergotong royong memasak dan menyajikannya. Sebab, porsi yang dibutuhkan cukup banyak sehingga akan sangat merepotkan jika hanya dimasak oleh beberapa orang saja.

Menu yang disebutkan tadi juga dimasak dengan cukup sederhana. Untuk ayam panggang misalnya, bumbu yang dibutuhkan hanya berupa garam, ketumbar, dan bawang putih saja. Namun, tentu saja setiap orang memiliki bumbu racikannya sendiri-sendiri.

Salah satu daya tarik utama dari ayam panggang tadi malah terletak pada bagian gosong dan aroma bakaran khasnya. Dimana, aroma tersebut bisa menambah nafsu makan siapa saja yang menghirupnya.

Selain ayam panggang, bintang utama dari menu ini adalah sambel gepeng. Menu utama dari sambal ini adalah kacang kedelai. Meskipun bukan jenis sambal yang rumit, namun tidak semua orang bisa membuatnya lho.

Biasanya, makanan ini akan disajikan di wadah besar bernama tampah, dan akan dilapisi daun pisang demi menambah kenikmatan. Kemudian, sajian sego wiwit ini akan disantap bersama-sama setelah ritual wiwitan selesai digelar.

Menyantap makanan bersama-sama dengan tetangga dan orang terdekat tentu akan memberikan kenikmatan tersendiri. Sehingga, bukan hanya petani saja yang biasanya ikut dalam tradisi ini, namun masyarakat sekitar ikut diundang untuk merayakan tradisi ini bersama-sama.

Filosofi yang Ada pada Sajian Sego Wiwit 

Sajian nasi wiwit yang penuh filosofi, Sumber: idntimes.com
Sajian nasi wiwit yang penuh filosofi, Sumber: idntimes.com

Sudah bukan rahasia lagi jika setiap tradisi seperti tradisi bersih desa dan tradisi lainnya di Indonesia memiliki makna dan filosofinya tersendiri. Untuk sajian ini sendiri, filosofi utama yang ada di dalamnya adalah rasa syukur para petani.

Selain pada Tuhan yang Maha Esa, para petani juga memanjatkan rasa syukur mereka pada Dewi Sri yang dipercaya sebagai pelindung tanaman. Selain itu, lewat sajian ini para petani juga memohon agar tanaman dan panen mereka berlimpah dan penuh berkah.

Itulah informasi tentang sego wiwit, salah satu sajian utama dari sebuah tradisi yang ternyata cukup sederhana. Namun meski begitu, sajian sederhana tadi nyatanya bisa mengumpulkan banyak orang dan menjaga silaturrahmi antara manusia.

Meski awalnya sajian ini disajikan pada tradisi tertentu, namun di beberapa daerah seperti Klaten sudah ada cukup banyak orang yang menjualnya dengan porsi yang disesuaikan untuk satu orang.

Sehingga, jika Anda ingin menyantapnya pada saat-saat tertentu, maka bisa membelinya saja tanpa harus menunggu masa panen tiba terlebih dahulu. Harganya pun masih sangat terjangkau, sehingga siapa saja bisa membeli dan menikmatinya kapan saja mereka mau.

Jika hal ini bisa dikembangkan, bukan tidak mungkin sego wiwit menjadi salah satu kuliner khas yang juga bisa menarik wisatawan lokal maupun luar daerah lho.

Selain dari sajian khas tadi, Indonesia masih memiliki upacara yang berhubungan dengan jenis makanan tertentu, yakni tradisi tumplak wajik. Tradisi ini juga menjadi salah satu tradisi unik yang masih menarik untuk digelar sampai saat ini.

Jadi, jangan pernah bosan untuk mencari tahu tradisi yang ada di Indonesia ya!