Meski tidak tinggal di Jawa atau Jogja, namun rasanya sebagian besar warga Indonesia tahu bahwa ada banyak sekali tradisi dan upacara adat yang ada di Jogja. Setiap upacara adat itu juga pastinya memiliki keunikan dan tujuannya sendiri, contohnya Upacara Merti Code.
Bisa dikatakan, Upacara Merti Code sedikit berbeda dengan kebanyakan upacara yang ada di Jogja. Jika kebanyakan tradisi atau upacara adat dilakukan karena sudah ada turun temurun, upacara ini dilaksanakan demi bisa menumbuhkan kesadaran untuk melestarikan lingkungan Kali Code.
Nah, bagi Sedulur Yogyaku yang masih sedikit merasa asing dengan upacara satu ini, yuk simak informasi lengkapnya berikut ini!
Upacara Merti Code, Tradisi yang Disusun oleh Paguyuban di Jogja
Jika selama ini masyarakat Jogja akrab dengan tradisi bersih desa, maka salah satu tujuannya mirip dengan upacara ini, meski tidak bisa dikatakan sama sepenuhnya. Dimana, tujuan utama dari upacara ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan Kali Code.
Menurut Heru BJ Mulyanto yang merupakan ketua panitia Upacara Merti Code, acara ini akan terus dilaksanakan sebagai acara tahunan. Bagi yang belum tahu, upacara ini sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2000 lalu.
Meski awalnya masih belum terlalu banyak pihak yang terlibat, namun lama kelamaan setiap tahunnya semakin banyak orang yang merasa tertarik dengan upacara yang satu ini. Hal ini tentu menjadi pertanda baik, bahwa di masa depan akan semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan terutama sungai.
Pada awalnya, Merti Code hanya dilaksanakan oleh warga Kampung Jetisharjo dan Terban. Namun, lama kelamaan warga sekitarnya mulai melakukan hal serupa, hingga kini kampung Cokrokusuman juga sudah mulai ikut andil.
Kegiatan Merti Code biasanya diawali dengan melaksanakan ruwatan air yang asalnya dari tujuh mata air oleh para sesepuh desa, dan kemudian ditampung di Enceh Patirtan, yakni salah satu sumber mata air yang asalnya dari Lereng Gunung Merapi.
Merti Code biasanya terpaku pada beberapa tujuan utama, yakni mengelola sampah yang ada disekitarnya, pengelolaan limbah cair sampai rumah tangga, hingga menabur benih ikan. Hal ini tentu serta merta untuk menghidupkan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat yang ada di sekitar Kali Code.
Merti Code juga menjadi salah satu simbol semangat dalam menjaga kelestarian dan kebersihan sungai. Sebab bagaimanapun, sungai menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan sehari-hari dan keberlangsungan hidup masyarakat yang ada di sekitarnya.
Mesti Code di Jogja juga seharusnya bisa menjadi inspirasi bagi kota atau daerah lain yang memiliki masalah yang mirip dengan yang ada di sungai ini. Bahwa, masalah yang berkaitan dengan alam setidaknya bisa sedikit atau banyak menemukan solusinya lewat budaya dan tradisi.
Rangkaian Acara Upacara Merti Code
Seperti yang sudah disebutkan tadi, saat ini sudah ada cukup banyak kampung yang mulai aktif melaksanakan Merti Code, sehingga rangkaian acara yang digelar setiap kampung tentu akan berbeda.
Namun, demi membuat acara ini berjalan lebih meriah, ada cukup banyak pertunjukan yang digelar. Beberapa pertunjukan yang kerap ditampilkan adalah drum band, tarian, atraksi kesenian tradisional dan lain sebagainya.
Tidak lupa juga dilaksanakan kirab budaya yang meriah dan selalu menarik untuk ditonton. Kirab ini digelar dan diikuti oleh cukup banyak orang yang mengenakan pakaian atau kostum yang sangat menarik.
Ketika kirab budaya digelar, biasanya para peserta tidak lupa membawa berbagai macam properti yang berhubungan dengan tujuan acara ini digelar. Dan ada pula yang membawa gunungan, atau makanan yang dihias dalam bentuk lainnya.
Rentetan acara yang cukup meriah ini menjadikan upacara ini berbeda dengan Nawu Sendang Seliran, salah satu tradisi membersihkan kolam yang ada di lingkungans Kerajaan Mataram Awal.
Mengenal Kali Code, Sungai Legendaris di Jogja
Ketika membahas tentang Upacara Merti Code, tentu tidak akan lengkap rasanya jika tidak membahas Kali Code, sebuah sungai yang menjadi sasaran utama revitalisasi dari diadakannya upacara satu ini.
Kali Code sendiri merupakan sebuah kali atau sungai yang memisahkan atau membelah Yogyakarta menjadi bagian barat dan bagian timur, yang juga menjadi salah satu landmark terkenal di kota ini.
Bagi masyarakat Jogja, Kali Code memiliki arti yang sangat penting. Meski begitu, ternyata ada cukup banyak masalah yang menghantui daerah yang ada di sekitar kali ini. Salah satu masalah yang paling utama adalah kemiskinan.
Itulah informasi tentang Upacara Merti Code, salah satu tradisi baru yang muncul demi menjaga dan merevitalisasi sungai Code dan sekitarnya. Upacara ini juga seakan membuktikan, bahwa kebiasaan baru bisa menjadi salah satu tradisi yang baik jika diawali dengan maksud yang baik pula.
Saat itu, sudah ada semakin banyak masyarakat dan pihak yang sadar dan paham pentingnya menjaga dan melestarikan sungai. Sehingga, upaya untuk melakukan hal tersebut bisa semakin mudah karena semakin banyak pihak yang aktif mau ikut andil.
Selain upacara ini, Jogja tentu saja memiliki tradisi lain yang tidak kalah menariknya, seperti tradisi wiwit yang berhubungan erat dengan petani.
Dengan lebih memahami berbagai macam tradisi yang ada, tentu rasa bangga dan cinta pada tanah air akan semakin besar pula. Jadi, jangan bosan untuk terus menggali tradisi bangsa sendiri ya!