Jogja memang tidak pernah kehabisan cerita. Selain dari budaya potensi wisata alamnya, Kota Istimewa ini juga memiliki sudut-sudut yang memiliki keunikan tersendiri, mulai dari Kampung Sayidan hingga Kampung Hindu di Gunung Kidul.
Ya, selain dari pantainya, ternyata Gunung Kidul memiliki keunikan lain yang sayangnya masih kurang dikenali. Seperti namanya, Kampung Hindu sendiri merupakan kampung dihuni oleh mayoritas penganut agama Hindu.
Jika Sedulur Yogyaku merasa tertarik dengan Kampung Hindu di Gunung Kidul dan ingin mengunjunginya, yuk simak dulu beberapa informasi lengkapnya di bawah ini!
Mengenal Kampung Hindu di Gunung Kidul, Punya Banyak Keunikan
Bali merupakan salah satu kota yang paling terkenal wisatanya di Indonesia. Bukan hanya karena alamnya yang luar biasa indah, namun peradaban dan suasana di Bali memang terasa berbeda dengan kawasan lain di Indonesia.
Nah ternyata, Kampung Hindu di Gunung Kidul juga memiliki suasana dan gaya hidup yang hampir serupa dengan yang ada di Bali, sebab memang agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya sama.
Contoh paling sederhananya adalah masih ada banyak warga yang mengenakan pakaian tradisional seperti kebaya lengkap dengan kain untuk bawahan dan kain sebagai ikat pinggangnya.
Suasana di sekitar kampung ini juga masih sangat asri dan segar, dimana di pekarangan rumah masyarakat setempat masih banyak yang ditumbuhi pohon-pohon rindang, karena memang halamannya yang masih cukup luas.
Masyarakat Beragam dan Sangat Harmonis
Seperti yang sudah disebutkan tadi, masyarakat yang tinggal disini sebagian besar atau hampir seluruhnya menganut Agama Hindu. Saat ini, ada sekitar 70 kepala keluarga yang mempercayai keyakinan tersebut.
Namun, di kampung ini juga masih ada masyarakat yang menganut agama lain, yakni umat Islam, Kristen hingga Katolik. Kabar baiknya, setiap umat beragama di sini bisa hidup berdampingan dengan harmonis.
Bahkan, umat Hindu yang menjadi kaum mayoritas biasanya ikut merayakan hari besar agama lain seperti ikut membagikan parcel ketika sedang Natal, Idul Fitri dan lain sebagainya. Mereka juga tidak sungkan untuk saling bergotong royong jika ada tetangga terdekat yang membutuhkan bantuan.
Tidak jauh berbeda seperti yang ada di Bali, setiap rumah di kampung ini juga memiliki Pelinggih Pengaruman. Pelinggih Pengaruman sendiri merupakan sebuah tempat yang biasanya berukuran cukup tinggi untuk memuja Betari Sami, yang merupakan cara umat Hindu beribadah.
Karena mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, maka tidak heran jika di kawasan kampung ini terdapat Pura, yang merupakan tempat ibadah mereka. Pura tersebut berada di wilayah Ngawean, yang biasanya akan menjadi lebih ramai di waktu-waktu tertentu.
Sarana Kampung yang Masih Sederhana
Karena letaknya yang cukup jauh dari pusat Kota Jogja, sarana dan prasarana yang ada di kawasan ini memang belum sebaik di kota. Contohnya saja kebanyakan jalan yang masih terbuat dari beton aspal.
Namun, jika dilihat dari sisi yang lain, hal tersebut jugalah yang seakan menguatkan kesan damai khas di desa, asri dan juga menjadi tempat yang menenangkan untuk menjalani hidup sehari-hari.
Gaya hidup sebagian masyarakat di sini juga bisa dikatakan masih cukup sederhana. Dibandingkan dengan menghabiskan waktu di tempat keramaian, masyarakat disini lebih suka di rumah atau berkumpul dengan para tetangga dan melakukan kegiatan yang sederhana.
Sampai saat ini, masyarakat Kampung Hindu di Gunung Kidul juga masih menjaga kebiasaan untuk merayakan perayaan umat Hindu secara bersama-sama. Sehingga, silaturahmi antar tetangga bisa terjaga dengan baik.
Alamat dan Rute Kampung Hindu di Gunung Kidul
Meskipun belum resmi termasuk dalam salah satu desa wisata di Jogja, namun semakin kesini semakin banyak orang yang penasaran dan tertarik untuk mampir kesini. Jika Anda salah satunya, maka tidak ada salahnya untuk berkunjung jika sedang memiliki kesempatan.
Alamat Kampung Hindu di Gunung Kidul ini ada di Padukuhan, Kaliwaru, Kelurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunung Kidul, Yogyakarta. Jika ingin mengunjunginya dari pusat kota Jogja, memang jarak yang harus ditempuh tidak bisa dikatakan sebentar.
Dimana, jika Anda berasal dari sekitar Jalan Malioboro, maka jarak yang harus ditempuh adalah sekitar 48 km. jika menggunakan sepeda motor, maka setidaknya membutuhkan waktu 1,5 jam untuk sampai kesana.
Sedangkan, jika Anda berasal dari sekitar Jalan Magelang, maka jarak yang harus ditempuh sekitar 60 km, dengan waktu tempuh yang dibutuhkan adalah hampir 2 jam jika menggunakan mobil pribadi.
Tips Ketika Akan Berkunjung ke Kampung Hindu di Gunung Kidul
Seperti yang sudah disebutkan tadi, kampung ini masih belum menjadi salah satu tempat wisata yang resmi. Sehingga, tidak semua masyarakat setempat masih belum terbiasa jika ada orang baru yang berkunjung ke tempat mereka.
Jika ingin mengulik kawasan ini lebih dalam, ada baiknya untuk berkunjung ke tempat atau orang yang sudah dituakan di sini. Lakukanlah pendekatan yang baik dan menyenangkan, sehingga pihak tuan rumah mau menyambut Anda dengan lapang dada.
Selain itu, jika ingin melihat suasana dan kebiasaan disini dengan lebih lekat, datanglah pada saat hari-hari besar Hindu. Dimana, biasanya masyarakat setempat akan melakukan perayaan dengan cukup meriah dan bisa dikatakan berbeda dengan kawasan lain yang ada di Jogja.
Itulah informasi tentang Kampung Hindu di Gunung Kidul, salah satu kawasan yang cukup unik di Jogja. Selain dari kampung ini, Jogja juga masih memiliki tempat lain yang tidak kalah uniknya, sebut saja kampung batik Jogja.
Jadi, apakah Sedulur Yogyaku semakin tertarik untuk berkunjung dan mengeksplor Kampung Hindu ini?