Museum Sonobudoyo Jogja merupakan salah satu destinasi wisata bersejarah yang wajib dikunjungi saat berada di Yogyakarta. Museum Sonobudoyo menjadi tempat penyimpanan berbagai koleksi budaya dan sejarah Jawa.
Oleh karena itu Museum Sonobudoyo menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin memahami lebih dalam sejarah dan budaya Jawa. Selain melihat-lihat koleksi yang menarik, pengunjung bisa menikmati pertunjukan seni tradisional.
Sejarah Museum Sonobudoyo
Hampir semua tempat penting di Kota Jogja menyimpan sejarah yang sarat akan makna. Begitu juga dengan salah satu museum Jogja yang satu ini. Berikut ini adalah sejarah singkat mengenai Museum Sonobudoyo.
1. Didirikan Tahun 1934
Museum Sonobudoyo didirikan pada tahun 1934 sebagai bagian dari upaya dalam melestarikan budaya dan sejarah Jawa. Tujuannya adalah menyediakan tempat untuk mengumpulkan dan memamerkan artefak budaya yang berharga.
2. Diresmikan oleh Sultan Hamengku Buwana VIII
Museum Sonobudoyo Jogja diresmikan pada tanggal 6 November 1935 oleh Sultan Hamengku Buwana VIII. Momen peresmian museum ditandai dengan Candrasengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha”.
3. Pengelolaan Selama Pendudukan Jepang
Pada masa pendudukan Jepang, pengelolaan Museum Sonobudoyo diambil alih oleh Bupati Paniradyopati Wijoto Projo. Meski berada di bawah pendudukan Jepang, museum ini tetap berfungsi sebagai tempat untuk pelestarian budaya.
4. Pengelolaan Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia meraih kemerdekaan, pengelolaan Museum Sonobudoyo berpindah ke tangan Bupati Utorodyapati Budaya Pratiwa. Museum kemudian menjadi bagian dari jajaran Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Penyerahan ke Pemerintah Pusat pada Tahun 1974
Pada akhir tahun 1974, Museum Sonobudoyo Jogja resmi diserahkan kepada pemerintah pusat. Perubahan pengelolaan ini bertujuan untuk memastikan museum mendapatkan dukungan lebih besar dalam pengelolaan dan pengembangan.
Daya Tarik Museum Sonobudoyo
Berwisata ke Museum Sonobudoyo adalah pilihan yang tepat karena Anda dapat menikmati koleksi budaya dan sejarah yang kaya dan belajar tentang warisan leluhur. Untuk lebih jelasnya berikut adalah daya tarik dari Museum Sonobudoyo.
1. Koleksi Lengkap
Salah satu daya tarik utama Museum Sonobudoyo adalah koleksinya yang beragam. Koleksi-koleksi tersebut diperoleh melalui berbagai cara seperti penyerahan dari masyarakat, sistem ganti rugi, hibah, pesanan, dan barang titipan.
Museum Sonobudoyo memiliki sekitar 62 ribu koleksi yang mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia. Meskipun demikian, tidak semua koleksi dapat dipamerkan secara langsung dan masih disimpan di Museum Sonobudoyo Unit II.
2. Pertunjukan Wayang Digital
Pertunjukan wayang adalah salah satu budaya yang telah ada sejak lama, tetapi pernahkah Anda mencoba menyaksikan pertunjukan wayang digital? Museum Sonobudoyo kini menawarkan pengalaman unik untuk menikmati pertunjukan wayang secara langsung.
Pertunjukan wayang digital di Museum Sonobudoyo Jogja mengisahkan tentang Damarwulan. Damarwulan adalah salah satu cerita rakyat terkenal dari Jawa. Dengan teknologi modern, pertunjukan ini memberikan visualisasi yang menarik dan interaktif.
3. Wahana Interaktif
Museum Sonobudoyo tidak hanya menawarkan koleksi berharga, tetapi juga berbagai wahana interaktif yang membuat pengalaman pengunjung semakin menarik. Wahana ini dirancang untuk memberikan edukasi yang menghibur.
4. Kapsul Masa Lalu
Di Museum Sonobudoyo pengunjung dapat menikmati cerita rakyat yang ditampilkan dalam sebuah kapsul besar. Salah satu cerita yang ditayangkan adalah Ajisaka. Legenda asal-usul aksara Jawa yang disajikan dalam bentuk animasi yang menarik dan menghibur.
5. Jemparingan VR
Jemparingan adalah olahraga panahan tradisional ala Kerajaan Mataram. Jemparingan dilakukan dengan posisi bersila saat membidik. Di Museum Sonobudoyo, pengunjung dapat merasakan pengalaman unik ini melalui teknologi virtual reality (VR).
6. Bioskop Sejarah
Di Museum Sonobudoyo terdapat film animasi sejarah menarik. Untuk memutar film pengunjung harus meletakkan salah satu miniatur. Setiap miniatur menyuguhkan kisah yang berbeda. Ada miniatur keris, miniatur meriam, dan miniatur tugu.
7. Permainan Tradisional
Museum Sonobudoyo menghadirkan permainan tradisional yang dikemas secara lebih menarik. Ada cublak-cublak suweng yang dipadukan dengan elemen permainan modern, bermain engklek atau berfoto dengan latar belakang yang estetis dan kekinian.
8. Membatik
Di Museum Sonobudoyo Sedulur Yogyaku bisa belajar membatik secara gratis dan hasil karyanya bisa dibawa pulang. Workshop diadakan setiap hari Selasa hingga Minggu hingga jam 5 sore namun kuotanya terbatas karena jumlah kain yang tersedia juga terbatas.
9. Photo Booth
Di lantai 4 tersedia wahana AR photobooth. Pengunjung dapat berfoto dengan mengangkat tangan kanan ke arah motion capture. Hasil foto ditampilkan sebagai kode QR yang bisa dipindai dan dibagikan ke media sosial.
Harga Tiket Masuk Museum Sonobudoyo Jogja
Harga tiket masuk Museum Sonobudoyo cukup terjangkau, hanya Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak (anak dibawah 12 tahun gratis). Museum buka setiap hari kecuali hari Senin mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.
Namun, harga tiket tersebut tidak termasuk biaya untuk menyaksikan beberapa pertunjukan wayang yang diadakan di Pendopo Timur Museum Sonobudoyo. Berikut rincian harga tiket untuk pagelaran wayang:
- Pagelaran Wayang Kulit: Rp 20.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 50.000 untuk wisatawan mancanegara.
- Pagelaran Wayang Orang: Rp 20.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 50.000 untuk wisatawan mancanegara.
- Pagelaran Wayang Topeng Panji: Rp 20.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 50.000 untuk wisatawan mancanegara.
Harga tiket ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pengelola museum. Oleh karena itu, sebaiknya selalu periksa informasi terbaru sebelum mengunjungi Museum Sonobudoyo.
Demikian pembahasan mengenai Museum Sonobudoyo Jogja. Dengan berbagai koleksi yang ada, Museum Sonobudoyo menjadi salah satu destinasi wisata di Jogja yang sayang untuk dilewatkan.