Anak Gagal Tumbuh, Apa Sebab dan Cirinya?

Photo of author

Ditulis oleh Vita Maharani

Passionate food technology and writer. Find joy in traveling and culinary exploration. Sunsets are my muse, and rhythmic sound of the waves becomes the soundtrack of my adventure.

Perkembangan anak adalah salah satu hal yang menjadi perhatian utama orang tua. Setiap anak diharapkan dapat tumbuh dengan optimal sesuai dengan usianya. Namun kadang ada kondisi anak gagal tumbuh atau pertumbuhan tidak sesuai dengan standar yang seharusnya. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan atau pola asuh yang kurang tepat.

Anak gagal tumbuh bukan hanya soal berat badan yang rendah, tapi juga perkembangan kognitif dan emosional anak. Oleh karena itu, bagi Sedulur Yogyaku penting untuk memahami apa itu gagal tumbuh dan apa penyebabnya. Tujuannya agar sebagai orang tua bisa mengenali tanda-tandanya dan segera mengambil tindakan yang tepat. 

Bagaimana Anak Gagal Tumbuh Itu?

Gagal tumbuh dapat dilihat dari tinggi badan, Sumber: ashtonbee.com
Gagal tumbuh dapat dilihat dari tinggi badan, Sumber: ashtonbee.com

Anak dikatakan gagal tumbuh adalah ketika kondisi anak mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Biasanya, kondisi ini diukur berdasarkan kurva pertumbuhan yang menunjukkan berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh (IMT) anak.

Anak gagal tumbuh mungkin memiliki berat badan yang stagnan atau bahkan menurun dalam waktu yang cukup lama. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berdampak pada perkembangan fisik dan mental anak di masa depan.

Penyebab Anak Gagal Tumbuh 

Pertumbuhan anak yang optimal sangat bergantung pada berbagai faktor, mulai dari pola makan hingga kondisi kesehatan dan lingkungan sosialnya. Ketika seorang anak mengalami gagal tumbuh, ada kemungkinan bahwa salah satu atau kombinasi dari beberapa faktor ini menjadi penyebabnya.

Oleh karena itu, memahami penyebab gagal tumbuh sangat penting agar orang tua bisa mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya. Berikut beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan anak mengalami gagal tumbuh:

1. Kurangnya Asupan Zat Gizi

Zat gizi yang tidak mencukupi adalah penyebab utama anak mengalami gagal tumbuh. Jika anak tidak mendapatkan kalori, zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, dan zat gizi mikro seperti vitamin, mineral yang cukup, maka tubuh tidak akan memiliki energi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. 

Selain itu pola makan yang tidak seimbang juga jadi faktor. Di zaman serba cepat dan mudah terkadang makanan cepat saji atau makanan olahan menjadi pilihan orang tua. Tidak adanya variasi dalam makanan juga menyebabkan anak mendapatkan gizi yang tidak seimbang. Ini juga bisa menyebabkan pertumbuhan terhambat. 

2. Gangguan Pencernaan atau Penyakit Kronis

Bisa dilihat dari berat badan, Sumber: makuku.co.id
Bisa dilihat dari berat badan, Sumber: makuku.co.id

Beberapa kondisi medis seperti penyakit celiac, lactose intolerant, atau gangguan malabsorbsi dapat menghambat penyerapan zat gizi dalam tubuh. Selain itu, penyakit kronis seperti gangguan jantung bawaan atau gangguan metabolisme juga bisa berdampak pada pertumbuhan anak.

Jika anak sering mengalami muntah atau diare setelah mengkonsumsi makanan dengan kandungan tertentu, ini menunjukkan tanda-tanda adanya kondisi tersebut. Segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan bisa mencegah terjadinya gejala lebih lanjut. 

3. Faktor Genetik 

Beberapa anak mungkin memiliki kecenderungan untuk tumbuh lebih lambat karena faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat pertumbuhan yang lebih kecil dari rata-rata, anak juga bisa mengalami pola pertumbuhan yang serupa. Biasanya terlihat dari masa awal bayi lahir seperti berat badan bayi tidak naik

Namun, penting untuk tetap memantau pertumbuhan anak. Caranya adalah dengan membandingkannya pada kurva pertumbuhan melalui aplikasi tumbuh kembang anak. Dari sini orang tua dapat mengetahui apakah anak memang mengikuti pola genetiknya atau mengalami gangguan pertumbuhan.

4. Faktor Psikososial

Lingkungan yang kurang mendukung juga bisa berkontribusi terhadap anak gagal tumbuh. Anak bisa mengalami stres yang berkepanjangan sehingga badan dan metabolismenya menjadi terganggu. Faktor psikologi seperti kurang mendapatkan perhatian emosional dari orang tua atau berada dalam kondisi keluarga yang tidak stabil bisa mengganggu nafsu makan anak yang berujung pada kurangnya asupan. 

Sedulur Yogyaku, sebagai orang tua penting bagi Anda untuk menjaga kestabilan emosi anak. Hubungan emosional dengan anak juga harus serta lingkungan yang sehat dan mendukung harus dijaga, untuk membantu anak berkembang dengan lebih optimal. 

Cara Mengatasi Anak Gagal Tumbuh 

Gagal tumbuh anak bisa disebabkan karena banyak hal, Sumber: plantbasedjuniors.com
Gagal tumbuh anak bisa disebabkan karena banyak hal, Sumber: plantbasedjuniors.com

Mengatasi gagal tumbuh pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh pada semua aspeknya. Baik dari asupan zat gizi hingga faktor lingkungannya. Orang tua juga perlu memahami bahwa setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga solusi yang diterapkan sesuai dengan kondisi masing-masing. 

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak tumbuh dengan optimal:

  • Pastikan anak mendapatkan nutrisi yang seimbang dengan memberikan makanan kaya karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
  • Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui apakah anak memerlukan suplemen tambahan atau perubahan pola makan.
  • Atasi masalah medis yang mungkin menjadi penyebab gagal tumbuh, seperti gangguan pencernaan atau penyakit kronis.
  • Ciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak, termasuk kasih sayang, perhatian emosional, dan kondisi keluarga yang stabil.
  • Perbaiki pola tidur anak dengan memastikan mereka mendapatkan waktu istirahat yang cukup untuk mendukung pertumbuhan optimal.

Mirip seperti speech delay pada anak, gagal tumbuh merupakan kondisi yang bisa berdampak jangka panjang jika tidak segera ditangani. Penyebabnya tidak hanya dari faktor asupan makanan dan zat gizi saja. Tetapi juga medis, genetik, bahkan psikologi dan lingkungannya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini agar dapat segera mengambil langkah yang tepat.

Memberikan zat gizi yang cukup dan menciptakan lingkungan positif yang mendukung, dapat membantu anak tumbuh optimal dan memiliki masa depan yang lebih sehat. Jangan ragu untuk terus memantau perkembangan anak dan memberikan dukungan terbaik bagi pertumbuhannya!