ASPD Jogja, Asa Menjaga Standar Mutu Pendidikan

Photo of author

Ditulis oleh Adnan AY

Freelance content writer di Zeka Digital. Tertarik dengan sejarah, isu politik, peternakan dan pertanian. Belajar dan menuangkan inspirasi dari dan pada hal-hal itu membuatku lebih bersemangat.

Kota Jogja menyandang gelar Kota Pendidikan sudah sejak lama. Adanya status itu tentu bukan tanpa alasan, dimana kualitas mutu pendidikan terus dijaga di kota ini. Dan untuk melanjutkan pencapaian itu, ASPD Jogja hadir sebagai upaya penjagaan dari pemerintah.

Tidak dipungkiri untuk mendapatkan output berkualitas dari penyelenggaraan pendidikan perlu keseriusan. Dan serius dalam pendidikan tidak hanya soal persiapan kebijakan, namun juga langkah antisipasi. Hal inilah yang tercermin dari peran ASPD Jogja saat ini.

Nah apakah Sedulur Yogyaku sudah tahu terkait instansi satu ini? 

Mengenal ASPD Jogja

Menjaga standar mutu pendidikan bersama ASPD Jogja, Sumber: inilahjogja.com
Menjaga standar mutu pendidikan bersama ASPD Jogja, Sumber: inilahjogja.com

Bagi sebagian besar masyarakat, mungkin kasus klitih di Jogja lebih sering didengar dari pada ASPD Jogja. Hal itu lumrah saja, sebab memang biasanya informasi negatif akan lebih cepat tersebar dari pada informasi positif.

Dan jika dilihat dari semangatnya, ASPD Jogja merupakan salah satu informasi positif. Sebab instansi satu ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam menjaga mutu pendidikan.

ASPD Jogja merupakan sebuah singkatan dari Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah Kota Yogyakarta. Dimana tujuan dibuatnya instansi ini adalah untuk menjaga mutu pendidikan. Sehingga pelajar yang belajar di Kota Jogja akan tetap berpacu dalam prestasi.

Dengan adanya instansi ini, hasil belajar peserta didik akan lebih terukur. Dimana jika memang terjadi penurunan kualitas, tentu bisa segera diketahui. Dengan demikian langkah penanganan pun bisa dilakukan.

Dalam implementasinya, peserta didik yang disarankan untuk mengikuti ASPD adalah yang telah selesai dari jenjang SD dan SMP. Adapun yang akan diuji jika mengikuti program ini akan terbagi dalam tiga bidang akademik, yaitu bidang numerasi, literasi membaca dan literasi sains.

Dengan demikian jika ada siswa SMP tidak bisa membaca akan langsung terjaring dengan adanya hal ini. Selain bisa dilakukan penanganan yang tepat, jika bisa menjadi sarana kontrol. Adanya program ini dirasa menjadi asa dalam upaya menjaga mutu pendidikan.

Antisipasi Penerapan Kurikulum

Gambaran pelaksanaan ASPD, Sumber: joglojateng.com
Gambaran pelaksanaan ASPD, Sumber: joglojateng.com

Di sisi lain, adanya ASPD Jogja tentu memicu munculnya ragam pendapat dari masyarakat. Dan salah satu penilaian yang paling sering terjadi adalah instansi ini muncul sebagai langkah antisipasi dari penerapan kurikulum.

Pergantian kurikulum menjadi hal yang cukup sering terjadi di negeri ini. Dapat dikatakan setiap adanya perombakan Menteri Pendidikan, program ganti kurikulum hampir selalu terjadi. Padahal hal itu tidak sehat bagi pertumbuhan pendidikan itu sendiri.

Jika diistilahkan, pelaksanaan sebuah kurikulum adalah seperti pertumbuhan tanaman. Dimana untuk bisa tumbuh, memerlukan waktu dan dedikasi dari pengelola. Jika ketika masa pertumbuhan sudah diganti, tentu harus mengulang kembali dari awal.

Belum lagi jika seandainya kurikulum yang diterapkan bermasalah, tentu hal itu akan memperpanjang masalah. Untuk perbaikan dan adaptasi kembali, mungkin waktunya sudah cukup untuk membuat rusak satu generasi.

Dan hal itulah yang tergambar dari penerapan kurikulum terbaru saat ini. Dimana dengan adanya kebijakan siswa tidak boleh tinggal kelas, kualitas mutu pendidikan seakan runtuh. Sebab baik atau tidaknya pencapaian seorang pelajar, dirinya akan tetap diluluskan.

Sebab kualitas mutu itu terbentuk dari kompetisi dan persaingan. Dimana dengan adanya klasifikasi pencapaian siswa, maka sejatinya hal itu akan menumbuhkan jiwa kompetitif. Sedangkan jika terus saja dinaikkan dan diluluskan, jiwa kompetisi siswa akan hilang.

Dengan demikian benar saja jika di Kota Jogja muncul ASPD Jogja. Dengan tradisi akademik di kota ini, perlu adanya langkah untuk menjaga kualitas mutu pendidikan. Sebagai Kota Pelajar, atmosfer kompetisi harus selalu dijaga. 

Terlebih dengan berpengaruhnya hasil mengikuti ASPD pada PPDB, hal itu tentu semakin memberi daya saing. Adanya sistem yang dibangun pemerintah pusat dalam PPDB memang perlu diimbangi. Dan bisa jadi berpengaruhnya nilai ASPD akan menjadi sarana pengimbang dari kebijakan pemerintah pusat.

Kualitas Mutu Pendidikan Terjaga?

Pelaksanaan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah Jogja, Sumber: bantul.kemenag.go.id
Pelaksanaan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah Jogja, Sumber: bantul.kemenag.go.id

Sebagai langkah untuk menjaga kualitas mutu pendidikan, tentu ASPD Jogja tidak bisa dikatakan solusi sempurna. Sebab pada dasarnya, untuk menciptakan output pendidikan yang berkualitas diperlukan banyak komponen.

Dengan demikian, tidak ada jaminan dengan adanya ASPD Jogja kualitas mutu pendidikan akan benar-benar terjaga. Sebab sebagai solusi dari pemerintah daerah, program ini tetap bersifat kausalitas. Dimana hanya bisa menangani di bagian tertentu.

Dalam prakteknya, ASPD Jogja memang terlihat sebagai solusi yang baik. Sebab baik dari dalam maupun luar kota, dianjurkan mengikuti program ini jika ingin belajar di Kota Jogja. Namun tetap program ini bukanlah solusi terbaik.

Sebab meski ada siswa dari daerah yang nilainya lebih rendah, mereka akan tetap diutamakan dalam PPDB. Sebab kekuatan dari hasil ASPD tetap kalah dengan kebijakan dari pemerintah pusat. Dimana sistem zonasi benar-benar memberi pengaruh dalam kegiatan PPDB.

Dengan demikian, jika program ASPD Jogja ingin berjalan maksimal. Memang perlu sinkronisasi dengan kebijakan dari pemerintah pusat. Sebab tidak bisa dipungkiri, solusi terbaik adalah yang dilakukan dari akar permasalahan.

Jika tidak dari pusat yang diselesaikan, maka yang terjadi adalah benturan-benturan kebijakan. Dimana pemerintah daerah harus terus berupaya menyiapkan langkah antisipasi. Dan hal ini akan memberikan dampak yang besar dalam pertumbuhan pendidikan nasional.

Sebab pada dasarnya generasi bangsa tidak hanya mereka yang tinggal di daerah Kota Jogja. Tetapi generasi bangsa tersebar di seluruh Indonesia. Jika hanya Kota Jogja saja yang sadar pentingnya menjaga kualitas mutu pendidikan, bisa jadi daerah lain akan tertinggal.

Maka dapat dikatakan ASPD Jogja sebatas sebagai asa pemerintah daerah Kota Jogja. Adanya program yang sama di setiap daerah pun tetap tidak akan menjadi solusi terbaik. Kecuali jika pemerintah pusat mau berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam menciptakan kualitas dalam dunia pendidikan.