Biaya Pendidikan Mahal, Sekolah Bagus Hanya untuk Orang Kaya?

Photo of author

Ditulis oleh Adnan AY

Freelance content writer di Zeka Digital. Tertarik dengan sejarah, isu politik, peternakan dan pertanian. Belajar dan menuangkan inspirasi dari dan pada hal-hal itu membuatku lebih bersemangat.

Setiap orang tua tentu menginginkan sekolah bagus untuk buah hatinya. Namun bagi sebagian orang, banyak yang merasa biaya pendidikan mahal sehingga sulit untuk dijangkau. Mendapat sekolah bagus seakan hanya mimpi bagi orang yang memiliki latar belakang lemah dalam segi ekonomi.

Terkait pembiayaan memang seringkali terhubung dengan pendapatan. Tidak ada istilah mahal jika setiap warga memiliki pendapatan tinggi. Namun meski demikian, pada dasarnya pendidikan menjadi tugas pemerintah agar penyelenggaraan pendidikan terjangkau.

Lantas melihat fenomena grafik biaya pendidikan, apakah sekolah bagus hanya untuk mereka yang punya uang? Dan mengapa di tengah arus naiknya biaya pendidikan seakan semakin membebani masyarakat? 

Grafik Biaya Pendidikan Semakin Naik

Biaya pendidikan, Sumber: mediaindonesia.com
Biaya pendidikan, Sumber: mediaindonesia.com

Melihat data grafik biaya pendidikan negeri ini, memang terlihat semakin naik. Meski tidak signifikan, namun tentu hal ini berpengaruh pada kehidupan setiap masyarakat. Sebab pendidikan merupakan kebutuhan mendasar setiap warga negara yang harus dipenuhi.

Biaya pendidikan semakin mahal dapat dilihat dari berbagai penelusuran berbagai pihak. Namun tentu yang terus melakukan pengamatan adalah Badan Pusat Statistik (BPS).

Dari data tahun 2021 misalkan, saat itu pendidikan sudah terlihat semakin mahal. Rata-rata besaran biaya untuk tingkat sekolah dasar mencapai 2,81 juta rupiah. Besaran rata-rata untuk tingkat menengah menyentuh nilai 7,80 juta rupiah.

Biaya tersebut baru yang dihimpun dari satuan sekolah negeri yang mendapat subsidi dari pemerintah. Dan untuk sekolah swasta, tentu biayanya akan jauh lebih mahal sebab tidak mendapatkan subsidi.

Biaya pendidikan mahal pun tidak berhenti pada tahun itu. Pada tahun-tahun setelahnya pun tetap mengalami kenaikan. Bahkan di tahun 2023 lalu, biaya pendidikan menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi.

Dari catatan BPS, pendidikan memang bisa mempengaruhi terjadinya inflasi. Dimana inflasi yang bersumber dari biaya pendidikan pada tahun 2019 mencapai 1,16%, tahun 2020 mencapai 0,57%, tahun 2021 mencapai 1,20% dan tahun 2022 mencapai 1,85%.

Meski pada tahun 2023 lalu yang cukup menyedot perhatian adalah kenaikan biaya UKT kuliah, namun kenaikan terjadi hampir di semua satuan pendidikan. Baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Hal ini tentu memicu premis bahwa sekolah bagus memang hanya untuk orang kaya.

Tak Seimbang dengan Pendapatan

Biaya pendidikan tidak sesuai dengan pendapatan, Sumber: bisnis.com
Biaya pendidikan tidak sesuai dengan pendapatan, Sumber: bisnis.com

Sebagai negara berkembang, di Indonesia mayoritas masyarakatnya memiliki pendapatan yang belum mencukupi. Hal itu dipengaruhi oleh mata pencaharian yang digeluti oleh mereka.

Dari data yang dihimpun dari berbagai sumber, mayoritas warga Indonesia berstatus sebagai buruh, karyawan atau pegawai yang menyentuh angka 37,68%. Dan mata pencaharian di bawahnya adalah wiraswasta yang menyentuh angka 23,03%.

Sebagai buruh atau pegawai, tentu pendapatan yang mereka raih setiap bulannya cenderung monoton. Dimana jika mereka memiliki banyak tanggungan, maka gaji yang didapatkan akan habis dengan cepat.

Padahal untuk bisa hidup dengan layak, setiap warga setidaknya terpenuhi kebutuhan pokoknya berupa sandang, pangan dan papan. Dan selain itu bagi anak-anak mereka juga perlu sekolah yang baik agar pertumbuhan mereka baik dan mendapatkan kehidupan yang layak di masa depan.

Masalahnya, dengan pendapatan mereka yang pas-pasan maka akan berdampak pada sekolah yang didapatkan. Jangankan untuk memasukkan buah hati ke sekolah boarding school, memasukkannya ke sekolah negeri unggulan pun sulit.

Meskipun sekolah negeri biaya pendidikan pokok ditanggung oleh pemerintah, namun tetap ada biaya turunan. Dimana semakin unggul suatu sekolah, biasanya biaya turunannya akan semakin banyak. Dan jika dikalkulasikan biaya turunan tersebut nominalnya juga tinggi.

Dengan demikian dapat dikatakan biaya pendidikan mahal berkaitan erat dengan besaran pendapatan masyarakat. Selain itu harga kebutuhan pun tentu juga turut andil pada mahalnya biaya pendidikan. Sebab pada dasarnya sesuatu yang mahal juga dipengaruhi oleh faktor lain.

Dalam satu sisi mahalnya biaya pendidikan pada dasarnya tidak bisa dilihat sebelah mata. Dalam artian tidak bisa menyalahkan penyelenggara pendidikan. Terlebih jika itu memang sekolah swasta yang setiap guru dan karyawannya juga membutuhkan biaya hidup.

Solusi Biaya Pendidikan Mahal

Solusi biaya pendidikan yang mahal, Sumber: amanahgitha.com
Solusi biaya pendidikan yang mahal, Sumber: amanahgitha.com

Biaya pendidikan mahal merata pada semua satuan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Baik sekolah negeri maupun sekolah swasta, tidak terkecuali SMA Negeri di Jogja. Lantas apa solusinya? 

1. Kebijakan Pemerintah

Untuk mengurai biaya pendidikan mahal salah satunya tentu dimulai dari kebijakan pemerintah. Sebab sebagai penyelenggara, pemerintah memiliki solusi dari fenomena ini.

Hingga saat ini pemerintah sebenarnya telah memberikan perhatian besar dalam dunia pendidikan. Mulai dari menyiapkan sumber daya, kurikulum, fasilitas hingga instrumen pendukung yang lain. Bahkan selain itu pemerintah juga telah mengucurkan dana BOS yang tidak sedikit.

Tetapi meski demikian, tentu masih ada hal yang perlu dievaluasi. Yakni dimulai dari arah pendidikan hingga sumber daya yang dimiliki. Sebab hingga saat ini masih banyak guru yang orientasinya hanya gaji dan tunjangan. 

Tentu menjadi ironi tersendiri saat dalam mendidik generasi bangsa orientasi dari para guru adalah materi. Sebab untuk mencetak generasi yang baik, guru perlu mencurahkan setiap daya dan perhatian pada peserta didik, bukan materi yang akan didapatkan.

2. Menyiapkan Dana Pendidikan

Selain menunggu perbaikan kebijakan pemerintah, tentu setiap warga juga perlu persiapan individu. Dalam hal ini adalah dana untuk persiapan pendidikan buah hati.

Jika telah mengetahui biaya pendidikan terus naik, ada baiknya setiap orang tua menabung sejak dini. Bahkan bila perlu sebelum memiliki buah hati. Tentu dana yang ditabung disesuaikan dengan skala prioritas dan kemampuan.

Dan setelah mengetahui batas kemampuan diri, maka bisa mencarikan buah hati sekolah yang sesuai. Ada baiknya tidak memaksakan mencari sekolah favorit jika memang tidak memiliki kecukupan kemampuan.

Sebab pada dasarnya setiap anak memiliki potensi. Dimana potensi itu dapat terus diasah, meski bukan di sekolah yang dikatakan bagus. Sekolah bagus adalah perspektif, dimana bisa jadi tidak sesuai dengan bakat buah hati.