Sebagai Kota Pelajar sekaligus pusat wisata, Jogja selalu menawarkan peluang usaha yang menarik. Salah satu yang sedang populer yaitu bisnis tanaman sukulen. Ya, tanaman hias berukuran mungil ini sedang banyak dicari masyarakat lokal maupun wisatawan untuk oleh-oleh yang unik.
Bukan hanya sekadar untuk dekorasi rumah atau estetika saja, namun tanaman ini juga sering digunakan untuk souvenir pernikahan. Bahkan acara tertentu yang mengusung konsep nature.
Jika Sedulur Yogyaku tertarik dengan bisnis tanaman hias ini, yuk simak potensi pasar dan tips bisnisnya di bawah ini.
Potensi Bisnis Tanaman Sukulen


Seperti yang disinggung di atas, potensi dari bisnis tanaman hias ini sangat menjanjikan. Pasalnya, target pasar bisnis ini bukan hanya tertuju untuk satu kalangan saja, namun mencakup remaja hingga lansia.
Terlebih, saat ini komunitas pehobi dan kolektor tanaman sukulen pun mulai menjamur di Jogja, menjadikan potensi bisnis ini semakin menjanjikan. Sedulur Yogyaku dapat bergabung dengan komunitas-komunitas tersebut sebagai langkah pendekatan terhadap calon konsumen.
Tentu hal ini juga perlu diimbangi dengan pemasaran secara online maupun offline untuk menggaet lebih banyak calon pelanggan. Termasuk mereka yang berasal dari luar kota Jogja.
Menariknya lagi, ide bisnis untuk mahasiswa maupun pebisnis ulung ini ternyata bisa dimulai dengan cara yang mudah dan modal yang minim. Ya, Sedulur Yogyaku yang memiliki keterbatasan modal tetapi ingin mulai berbisnis, budidaya tanaman sukulen bisa menjadi pilihan yang menarik.
Tips Memulai Bisnis Tanaman Sukulen


Tertarik untuk memulai bisnis ini sebagai sumber penghasilan Sedulur Yogyaku? Ikuti beberapa tips berikut, dan Sedulur Yogyaku bisa langsung mulai berbisnis.
1. Pertimbangkan Ketersediaan Jenis Tanaman dan Media Tanam
Langkah pertama yang harus Sedulur Yogyaku lakukan sebelum terjun ke bisnis ini adalah, memastikan ketersediaan jenis tanaman dan media tanam yang akan digunakan. Jangan sampai di tengah jalan bisnis Sedulur Yogyaku harus macet karena kendala ketersediaan tanaman dan media.
Sedulur Yogyaku bisa mencari pembudidaya besar di sekitar Jogja, begitu juga dengan supplier media tanamnya. Jika tidak menemukan, tak ada salahnya mencari di luar kota dengan tetap memperhitungkan biaya pengiriman.
2. Tentukan Harga Jual
Setelah mendapatkan supplier pertama dan dapat membudidayakan tanaman sukulen, Sedulur Yogyaku bisa mulai merintis usaha ini. Tapi sebelum itu, tentukan terlebih dahulu harga jual per tanaman.
Penentuan harga jual ini bisa disesuaikan dengan jenis tanaman, ukuran tanaman, biaya perawatan dan pot atau media tanamnya. Jika Sedulur Yogyaku berencana untuk membuat sistem pemasaran reseller, perhitungkan pula berapa harga jual untuk para reseller. Sehingga Sedulur Yogyaku tetap bisa mendapatkan keuntungan yang layak.
3. Lakukan Pemasaran Online
Meskipun ide bisnis ini bisa dimulai dari rumah dengan lahan terbatas, namun untuk masalah pemasaran, Sedulur Yogyaku tidak boleh tanggung-tanggung!
Di era digitalisasi seperti sekarang, Sedulur Yogyaku harus memaksimalkan pemasaran secara online untuk dapat bersaing di pasaran. Sedulur Yogyaku bisa memulai dengan membuat media sosial dan marketplace sebagai media pemasaran gratis.
Buat konten semenarik mungkin untuk menarik banyak pembeli pertama. Kemudian, berikan promo-promo spesial agar lebih banyak pembeli yang tertarik dengan tanaman hias yang Sedulur Yogyaku jual.
4. Pemasaran Offline


Tak kalah penting dari digital marketing, pemasaran secara offline juga perlu Sedulur Yogyaku lakukan untuk mendapatkan target pasar lokal yang lebih potensial.
Strategi pemasaran offline yang bisa dilakukan pun beragam, mulai dengan menjual tanaman sukulen di event-event atau berjualan langsung di tempat-tempat ramai. Sedulur Yogyaku juga dapat menawarkan langsung pada target pasar semisal penyedia jasa pembuatan souvenir.
Pengenalan secara langsung ini berpotensi membuka peluang pasar baru yang cukup menggiurkan. Strategi ini juga dapat dilakukan untuk ide bisnis lain, seperti bisnis food truck.
5. Pertimbangkan Untuk Merambah ke Bidang Lain
Ternyata, bisnis tanaman sukulen tidak hanya bisa dijalankan dengan menjual tanaman ke konsumen. Sedulur Yogyaku juga dapat mempertimbangkan ide lain seperti membuat kelas bercocok tanam kaktus.
Nah, karena jenis tanaman kaktus satu ini termasuk tidak berbahaya bagi anak-anak, ide ini bisa ditargetkan pada siswa TK hingga SD. Sementara untuk kalangan remaja dan dewasa, Sedulur Yogyaku bisa membuka kelas merangkai kaktus.
6. Tetap Jaga Kualitas
Sama seperti ide bisnis ternak modal kecil lain, budidaya tanaman sukulen juga tidak terlepas dari tantangan. Salah satunya yaitu cuaca yang dapat menurunkan kualitas dan keindahan tanaman.
Sebagai pebisnis, tentu Sedulur Yogyaku sudah harus mengetahui antisipasi yang perlu dilakukan untuk menjaga kualitas tanaman yang dijual. Jangan sampai pembeli kecewa karena tanaman yang dibeli cepat mati akibat kualitasnya yang kurang bagus.
Beberapa tips di atas, bisa menjadi bekal bagi Sedulur Yogyaku yang ingin mulai bisnis tanaman sukulen.
Cara Menanam Sukulen untuk Awal Budidaya


Sebagai panduan sederhana, berikut ini gambaran cara menanam sukulen untuk budidaya:
- Sediakan pot berukuran kecil atau sedang, kemudian buat lubang yang memiliki diameter hampir setara dengan bibir pot.
- Gemburkan media tanam sebelum bibit sukulen ditanam.
- Masukkan bibit sukulen dengan tanah yang masih menempel pada akar tanaman.
- Tutup akar sukulen menggunakan tanah hingga seluruh lubang rapat.
- Siram tanaman hingga basah dan biarkan air mengalir melalui celah pot agar tidak ada genangan.
Perawatan tanaman Sukulen pun cukup sederhana. Kuncinya adalah, jangan terlalu sering menyiramnya dan pastikan kebutuhan cahayanya terpenuhi. Sementara untuk pemberian pupuk, dapat disesuaikan kembali dengan kebutuhan tanaman.
Jadi, kapan Sedulur Yogyaku akan memulai bisnis tanaman sukulen ini? Buat perencanaan bisnis secara matang terlebih dahulu dan jangan ragu untuk segera memulai bisnis impian Sedulur Yogyaku!