Grojogan Pucung, Spot Istimewa Menikmati Sejuknya Jogja

Photo of author

Ditulis oleh Nurul Hidayani

Seorang content writer yang selalu tertarik dengan cerita sejarah dan punya hobi memasak

Wisata air selalu menjadi tempat terbaik untuk mengistirahatkan diri dari hiruk pikuk kesibukan. Tak selalu harus pantai, namun wisata air air terjun juga bisa menjadi alternatif yang tak kalah menyenangkan. Seperti Grojogan Pucung, wisata air terjun di Jogja yang menawarkan pesona luar biasa.

Objek wisata ini masuk dalam kawasan Kalipakem, Seloharjo, Bantul dan masih termasuk wisata hidden gem. Karena belum banyak dijamah wisatawan, suasana di sini masih sangat alami. Sudah terbayang bukan serunya jalan-jalan ke tempat yang asri, tenang, dan juga segar?

Jika Sedulur Yogyaku penasaran dengan pesona Grojogan Pucung, yuk simak review di bawah ini!

Sensasi Menyusuri Hutan Menuju Air Terjun

Keindahan Grojogan Pucung, Sumber: visitingjogja.jogjaprov.go.id
Keindahan Grojogan Pucung, Sumber: visitingjogja.jogjaprov.go.id

Perjalanan menuju Grojogan Pucung menawarkan petualangan yang menyenangkan. Dari pusat kota Jogja, Sedulur Yogyaku butuh waktu sekitar satu jam naik motor atau mobil. Akses jalan raya menuju lokasi sudah cukup baik dan nyaman.

Begitu mendekati lokasi, Sedulur Yogyaku akan melewati jalan-jalan kecil yang kanan-kirinya dipenuhi pepohonan tinggi. Saat melewati jalan setapak menuju air terjun, Sedulur Yogyaku akan dibawa seakan  seperti pintu masuk ke dunia lain. 

Hening, damai, dan dipenuhi suara kicau burung serta gemericik air dari kejauhan terasa begitu syahdu. Ini momen yang cocok banget buat Sedulur Yogyaku yang ingin reconnect dengan alam.

Sampai di lokasi, Sedulur Yogyaku akan disambut pemandangan yang menakjubkan. Air terjun Grojogan Pucung mengalir deras dari tebing batu yang ditumbuhi lumut dan tanaman hijau. Airnya jernih, sejuk, dan selalu mengalir stabil sepanjang tahun. 

Serunya lagi, Sedulur Yogyaku bebas main air di bawah guyuran air terjun ini. Sedulur Yogyaku pun bisa bebas bermain air tanpa banyak batasan karena objek wisata ini masih dikelola oleh warga setempat, khususnya para pemuda karang taruna. 

Di sinilah rasa “Jogja yang sesungguhnya” bisa Sedulur Yogyaku rasakan, sederhana tapi penuh kehangatan.

Gratis Tapi Berkesan

Air terjun di tengah hutan, Sumber: alodiatour.com
Air terjun di tengah hutan, Sumber: alodiatour.com

Satu hal yang membuat Grojogan Pucung semakin menarik adalah soal tiket masuknya. Dengan kata lain tidak perlu bayar tiket masuk sama sekali! Tapi biasanya ada kotak donasi di mana Sedulur Yogyaku bisa memberikan uang seikhlasnya untuk membantu biaya perawatan dan pengelolaan wisata ini. 

Jika Sedulur Yogyaku sebelumnya pernah main ke taman aglonema Jogja, mungkin tahu bagaimana antusiasnya masyarakat lokal dalam menjaga dan merawat ruang-ruang hijau. Nah, semangat serupa juga bisa Sedulur Yogyaku rasakan di sini. Jadi, meskipun dengan fasilitas yang masih sederhana, semuanya dikelola dengan sangat baik. 

Fasilitas? Minimalis Tapi Cukup

Jangan berharap fasilitas lengkap seperti di tempat wisata komersial. Di sini, Sedulur Yogyaku hanya akan menemukan bangku panjang dari kayu, dan mungkin tempat berteduh sederhana. Jika ingin pergi ke kamar mandi, biasanya pengunjung bisa minta izin ke rumah warga sekitar. Tapi karena kesederhanaan ini, suasananya jadi terasa lebih otentik.

Sebagai tips, sebaiknya Sedulur Yogyaku membawa bekal sendiri, bawa trash bag untuk tempat sampah, dan gunakan sandal atau sepatu yang nyaman untuk jalan di tanah yang kadang licin. Ingat, tetap harus menjaga lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya, ya!

Cocok Untuk Healing dan Buat Konten Menarik

Destinasi hidden gem yang istimewa, Sumber: tuguwisata.com
Destinasi hidden gem yang istimewa, Sumber: tuguwisata.com

Grojogan Pucung juga cocok sekali bagi Sedulur Yogyaku yang gemar membuat konten. Lanskap-nya keren, sangat natural untuk foto-foto ala jungle adventure atau video cinematic. Banyak traveler yang seringkali membuat konten slow-motion dengan guyuran air di sini, dan hasilnya memang sempurna. Namun lagi-lagi, jangan merusak keasriannya hanya demi konten. 

Jika Sedulur Yogyakus sudah pernah pergi ke tempat hits lainnya seperti Nawang Jagad Kaliurang yang menawarkan vibes alam dengan kabut tipis dan udara sejuk, maka Grojogan Pucung ini akan memberikan nuansa yang berbeda. Apalagi suasananya seolah lebih liar, lebih alami, dan lebih menantang untuk dijelajahi.

Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Waktu operasionalnya mulai dari pukul 8 pagi sampai sekitar jam 4 sore. Jadi, usahakan datang pagi atau menjelang siang supaya Sedulur Yogyaku memiliki waktu lebih banyak untuk menikmati tempat ini. Sebaiknya jangan datang saat musim hujan lebat, karena jalan setapak bisa jadi licin dan arus air lebih deras.

Cuaca yang cerah bukan hanya membuat pengalaman lebih menyenangkan dan keamanan Sedulur Yogyaku lebih terjamin. Tetapi juga membuat pemandangan di sekitar air terjun semakin menawan dengan cahaya yang tembus di sela dedaunan. 

Jadi sebelum berangkat, pastikan untuk cek perkiraan cuaca terlebih dahulu ya!

Lebih dari Sekadar Air Terjun, Grojogan Pucung Wajib Masuk dalam List Liburan Sedulur Yogyaku

Air jernih dengan dikelilingi pepohonan, Sumber: alodiatour.com
Air jernih dengan dikelilingi pepohonan, Sumber: alodiatour.com

Kalau Sedulur Yogyaku punya waktu lebih di hari yang sama, bisa Grojogan Pucung, Perlu Dikunjungi Setidaknya Sekali

Satu hal yang paling terasa setelah Sedulur Yogyaku pulang dari Grojogan Pucung yaitu menyadari bahwa keindahan tidak harus mahal ataupun jauh. Terkadang, justru tempat-tempat tersembunyi seperti ini yang meninggalkan kesan paling dalam. Suara air, aroma hutan, dan keramahan warga sekitar membuatmu  merasa terhubung kembali dengan alam.

Jika ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk lingkungan kota atau kesibukan, Grojogan Pucung bisa jadi tempat yang sempurna. Ajak sahabat, pasangan, atau datang sendirian pun tak masalah untuk mendapatkan ketenangan yang Sedulur Yogyaku butuhkan.

Setelah puas eksplor Grojogan Pucung, Sedulur Yogyaku bisa sekalian mampir ke beberapa destinasi alam lain di sekitar Bantul dan Kulon Progo. Misalnya, Sedulur Yogyaku bisa lanjut jalan-jalan ke Menoreh Sky Bridge, jembatan gantung yang menyuguhkan pemandangan pegunungan Menoreh dari ketinggian. 

Menikmati kuliner lokal di warung-warung desa yang Sedulur Yogyaku lewati dalam perjalanan juga bisa menjadi opsi menarik lain. Hal-hal seperti ini yang membuat wisata ke Jogja tidak membosankan. Selalu ada kejutan tersembunyi di balik jalan-jalan kecil dan hutan yang rimbun.