Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Sayangnya, banyak orang tua mengalami tantangan saat harus mengatur jam tidur anak berantakan. Mulai dari kebiasaan tidur larut malam, sulit tidur, hingga sering terbangun di tengah malam. Semua ini bisa berdampak pada kesehatan dan mood anak.
Sedulur Yogyaku, jika jam tidur anak mulai berantakan, jangan khawatir! Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengembalikan pola tidur anak agar kembali teratur. Orang tua perlu memahami penyebabnya terlebih dahulu, apakah karena kebiasaan yang tidak konsisten, kecanduan main hp, atau faktor lain.
Yuk, simak pentingnya jam tidur yang teratur serta tips untuk mengatasinya!
Mengapa Jam Tidur Anak yang Teratur Penting?


Jam tidur yang teratur bukan hanya sekadar rutinitas. Bagi anak tidur berperan besar dalam kesehatan dan perkembangan mereka. Pada saat tidur badan tidak hanya beristirahat, tapi saat itulah terjadi regenerasi sel pada tubuh. Berikut beberapa alasan lain mengapa pola tidur yang stabil sangat penting:
- Mendukung pertumbuhan optimal karena hormon pertumbuhan diproduksi saat tidur
- Cukup tidur dapat meningkatkan fokus anak dan mudah menyerap informasi saat belajar
- Menjaga mood dan perilaku anak, jika kurang tidur anak mudah tantrum dan rewel
- Membantu melawan infeksi dan menjaga daya tahan tubuh anak tetap optimal
Oleh karena itu, mengembalikan jam tidur anak yang berantakan sangat penting untuk memastikan mereka tumbuh sehat dan bahagia. Apalagi jika ditambah dengan memperhatikan gizi anak. Kecukupan gizi juga sangat berperan dalam tumbuh kembang anak terutama kebutuhan kalsium harian anak.
Langkah Mudah Mengembalikan Jam Tidur Anak yang Berantakan


Mengatasi pola tidur anak yang berantakan memang susah susah gampang. Orang tua butuh kesabaran, tetapi bukan hal yang mustahil. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba agar anak kembali memiliki jadwal tidur yang teratur.
1. Buat Rutinitas Tidur yang Konsisten
Rutinitas sangat penting untuk anak. Dengan adanya rutinitas anak terbantu untuk mengenali kapan waktu untuk masing-masing aktivitas kesehariannya. Begitupun dengan rutinitas tidur. Sedulur Yogyaku bisa dengan membuat kebiasaan seperti mandi air hangat atau membaca buku cerita.
Dengan rutinitas yang sama setiap malam, tubuh anak akan lebih mudah beradaptasi dengan jadwal tidur yang baru. Pastikan juga jam tidur dan bangun anak selalu sama, bahkan di akhir pekan. Konsistensi adalah kunci agar pola tidur anak tetap terjaga.
2. Kurangi Screentime Sebelum Tidur
Cahaya biru dari layar gadget seperti handphone, tablet, atau bahkan televisi bisa menghambat produksi hormon melatonin yang membantu tidur. Oleh karena itu, sebaiknya batasi penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.
Sebagai alternatif, ajak anak untuk melakukan aktivitas yang lebih menenangkan, seperti menggambar atau mewarnai. Membaca buku atau mendongengkan anak juga cocok sebagai pengantar tidur. Selain itu, bisa juga ajak anak bermain dengan mainan kesayangan sebelum tidur.
3. Membuat Lingkungan Tidur yang Nyaman


Orang tua perlu memastikan kamar anak memiliki suasana yang nyaman untuk tidur. Atur pencahayaan yang redup, suhu ruangan yang sejuk, dan jika memungkinkan kurangi kebisingan. Semua ini dilakukan agar anak bisa tidur lebih nyenyak.
Selain itu, pilih kasur dan bantal yang nyaman agar anak tidak merasa gelisah saat tidur. Aroma terapi seperti lavender juga bisa membantu menciptakan suasana tidur yang lebih rileks. Jangan lupa juga pastikan ruangan bebas nyamuk.
4. Atur Pola Makan dan Minum Anak
Apa yang dikonsumsi anak sebelum tidur juga bisa mempengaruhi kualitas tidurnya. Hindari memberikan makanan atau minuman berkafein seperti cokelat dan teh sebelum tidur. Sebagai gantinya, berikan camilan sehat seperti pisang atau segelas susu hangat yang dapat membantu anak tidur lebih nyenyak.
Selain itu, pastikan anak tidak terlalu kenyang atau terlalu lapar sebelum tidur. Perut yang terlalu penuh bisa membuat anak sulit tidur, sedangkan perut kosong bisa membuatnya terbangun di tengah malam. Memberikan camilan ringan satu jam sebelum tidur bisa menjadi solusi agar anak merasa nyaman saat beristirahat.
5. Pastikan Anak Aktif di Siang Hari
Anak yang aktif bergerak di siang hari cenderung lebih mudah tidur di malam hari. Oleh karena itu, pastikan anak memiliki cukup aktivitas fisik seperti bermain di luar rumah, bersepeda, atau berenang. Jangan biarkan anak terlalu lama bermain dengan gadgetnya saja.
Namun, hindari aktivitas yang terlalu melelahkan menjelang waktu tidur, karena bisa membuat anak justru sulit untuk beristirahat. Aktivitas ringan seperti bermain puzzle atau mewarnai bisa menjadi pilihan sebelum tidur agar tubuh anak tetap rileks.
6. Jangan Paksa Anak untuk Tidur
Memaksa anak untuk tidur justru bisa membuatnya semakin sulit tidur. Jika anak belum mengantuk, ajak dia untuk melakukan aktivitas yang tenang seperti mendengarkan dongeng atau musik pelan.Beri waktu agar tubuh anak secara alami merasa lelah dan siap untuk tidur tanpa paksaan.
Selain itu, ciptakan suasana yang mendukung seperti mengurangi kebisingan atau menggunakan lampu tidur dengan pencahayaan yang lembut agar anak merasa lebih nyaman. Jika anak tetap kesulitan tidur dalam waktu yang lama, perhatikan apakah ada faktor lain seperti kecemasan atau ketidaknyamanan yang perlu diatasi.
Mengembalikan jam tidur berantakan anak memang butuh waktu dan kesabaran. Kuncinya adalah menciptakan rutinitas tidur yang konsisten. Tidur yang cukup tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik anak. Tapi juga berdampak pada mood dan konsentrasi mereka. Pada bayi hal ini bisa jadi salah satu penyebab berat badan bayi tidak naik karena metabolisme yang terganggu.