Siapa bilang Gunung Kidul hanya terkenal dengan wisata alam pantainya saja. Nyatanya, masih ada jenis wisata alam lain yang tidak kalah menarik di sini, sebut saja Luweng Grubug, atau goa vertikal yang memiliki keindahan luar biasa.
Ya, selain Goa Gelatik Gunung Kidul, belakangan ini Luweng Grubug juga menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup digandrungi. Terbukti dengan semakin ramainya pengunjung yang datang ke sini setiap harinya.
Nah, untuk Sedulur Yogyaku yang belum pernah datang ke sini dan merasa penasaran, yuk simak dulu beberapa informasi tentang Luweng Grubug di bawah ini.
Luweng Grubug, Tempat Indah yang Dipercaya Punya Hubungan dengan PKI
Sebelum langsung mengulik tentang Luweng Grubug, ada baiknya Sedulur Yogyaku mengenal terlebih dahulu apa itu luweng. Secara sederhana, luweng memiliki arti lubang di gua, atau bisa juga berarti liang yang dalam.
Menurut laman resmi Dinas Pariwisata Gunung Kidul, Luweng Grubug berada di sebelah barat Luweng Jomblang dan ternyata dihubungkan dengan lorong mendatar yang ada diantara keduanya.
Untuk bisa mencapai tempat ini, pengunjung harus melewati kebun jati terlebih dahulu. Kemudian, ketika sudah sampai di lokasi, pengunjung akan menemukan besi yang terpancang dan berbentuk seperti kotak di bagian mulut gua.
Ketika sampai, Sedulur Yogyaku bisa langsung melihat keindahan dan suasana yang masih sangat alami. Sehingga, tidak heran jika banyak orang yang berasal dari pusat kota Jogja dan sekitarnya sengaja datang ke sini untuk menepi sedikit dari keramaian.
Jika dilihat dari atas, Luweng Grubug akan terlihat cukup dalam, dan memiliki mulut gua yang berwarna putih agak keabuan. Hal ini disebabkan oleh arus air sungai yang ada di bawah tanah tempat tersebut.
Salah satu hal paling magic yang bisa dirasakan di tempat ini adalah melihat sinar matahari masuk ke dalam gua. Pancaran sinar matahari dari atas gua selalu berhasil membuat siapa saja yang melihatnya merasa takjub seakan tidak percaya.
Namun, meskipun tempat ini terkenal dengan keindahannya, ternyata Luweng Grubug memendam sisi gelap. Dimana, tempat ini berhubungan dengan pembantaian manusia di masa lalu. Hal ini pun langsung diungkapkan oleh seniman yang memfokuskan diri pada Genosida bernama Rangga Purbaya.
Luweng Grubug Sudah Pernah Dibersihkan pada Tahun 90an
Fakta terjadinya pembantaian manusia yang pernah dilakukan di era PKI di tempat ini memang tidak bisa dihapuskan begitu saja. Bahkan, saking banyaknya orang yang terbunuh di sini, ada cukup banyak tulang manusia yang bisa ditemukan di sini.
Oleh karenanya, di tahun 90an sekelompok orang bekerja sukarela membersihkan kawasan ini. Dengan harapan, kawasan Luweng Grubug tidak selamanya dikenal sebagai tempat pembantaian, namun sebagai tempat indah yang memiliki potensi wisata yang menjanjikan.
Alamat dan Rute Menuju Luweng Grubug
Setelah sedikit mengetahui tentang tempat ini, tentu sebagian Sedulur Yogyaku merasa penasaran dan ingin mengunjunginya. Alamat Luweng Grubug sendiri ada di Padukuhan Jetis Wetan, Kelurahan Pacarejo, Kepanewon Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Jika Sedulur Yogyaku berasal dari sekitaran pusat kota, maka jarak yang harus ditempuh adalah sekitar 50 km. Jika menggunakan mobil, waktu tempuh yang dibutuhkan biasanya lebih dari 1 jam.
Karena tempat ini masih belum seterkenal tempat lainnya seperti Luweng Sampang dan lainnya, maka ada baiknya untuk menanyakan lokasinya pada warga sekitar jika tidak merasa terlalu yakin.
Apalagi untuk pengunjung yang berasal dari luar kota, ada baiknya untuk menggunakan peta digital, dan bertanya pada orang sekitar jika masih merasa tidak terlalu jelas.
Tips Ketika Berkunjung ke Luweng Grubug
Seperti yang sudah disebutkan tadi, tempat ini bukanlah sekadar tempat wisata biasa, namun memiliki sejarah yang cukup kelam. Oleh karenanya, pengunjung yang ingin datang ke sini diharapkan untuk selalu berhati-hati dan menjaga sikap.
Selain itu, pastikan juga untuk menggunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman. Sebab, dibutuhkan tenaga dan keleluasaan untuk mengeksplor tempat ini. Jangan sampai rencana Sedulur Yogyaku untuk berlibur dan merasakan suasana baru harus terkubur karena mengenakan pakaian yang tidak nyaman.
Terakhir, diharapkan datang kesini pada pagi atau siang hari. Sebab, di saat itu suasana masih cerah, sehingga Sedulur Yogyaku bisa melihat dan memandangi sekitar dengan lebih leluasa.
Hal ini juga untuk menghindari rasa ngeri yang tiba-tiba saja bisa menghampiri, mengingat Luweng Grubug memiliki sejarah yang cukup kelam dan menyeramkan. Selain itu, ada baiknya untuk menggunakan jasa pemandu jika masih tersedia.
Terakhir, jangan lupa untuk sekaligus mencicipi makanan khas Gunung Kidul yang sulit ditemukan di tempat lain. Jika beruntung, Sedulur Yogyaku bisa dengan mudah menemukan makanan ini dijual di pinggir-pinggir jalan sekitar tempat wisata.
Itulah beberapa informasi tentang Luweng Grubug, salah satu tempat indah di Gunung Kidul yang ternyata menyimpan sisi yang cukup menyeramkan. Meski begitu, nyatanya tempat ini masih sangat layak untuk dikunjungi ketika libur atau sekadar memiliki waktu luang.
Jadi, kapan Sedulur Yogyaku akan berkunjung ke sini?