Mie lethek khas Bantul menjadi salah satu kuliner terpopuler di Jogja yang banyak dicari oleh wisatawan selain sate klathak. Bahkan tak sedikit wisatawan yang sengaja berburu kuliner ke kawasan selatan Yogyakarta hanya untuk mencari penjual mie lethek yang legendaris.
Selain cita rasanya yang lezat dan nagih, mie lethek populer berkat tampilannya yang berbeda dari kuliner berbahan mie pada umumnya. Kalau hidangan mie lainnya terbuat dari mie berwarna putih atau kuning, mie lethek justru terbuat dari mie yang berwarna hitam kecoklatan.
Selain itu, mie lethek atau mie lethek juga memiliki sejarah yang cukup panjang. Penasaran bagaimana sejarah kuliner khas Bantul ini dan di mana rekomendasi tempat menikmati mie lethek enak? Simak sampai akhir ya!
Sejarah Mie Lethek Khas Bantul yang Melegenda
Kuliner mie lethek yang melegenda berasal dari Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Awalnya hidangan ini dijajakan di sekitar pasar tradisional Imogiri. Dari situlah kemudian mie lethek menjadi populer dan dikenal oleh masyarakat lokal Yogyakarta hingga luar kota. Bahkan menjadi kuliner primadona khas Bantul hingga saat ini.
Dalam bahasa Jawa, istilah “lethek” berarti kotor atau kusam. Sebutan tersebut merujuk pada warna mie lethek yang berwarna coklat keabu-abuan. Namun warna keabu-abuan tersebut bukan berarti mienya kotor atau diolah sembarangan, melainkan karena bahan-bahan pembuatnya berbeda dari mie pada umumnya.
Mie lethek bukanlah kuliner baru karena menurut masyarakat setempat kuliner ini mulai diperkenalkan sejak tahun 1920-an. Usaha mie lethek pertama dipelopori oleh Umar yang berasal dari Yaman, Timur Tengah.
Kala itu, Umar terinspirasi dari keprihatinan terhadap harga kebutuhan pangan yang meroket. kemudian ia pun menciptakan mie lethek yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Cita Rasa Mie Lethek yang Nikmat dan Bikin Nagih
Tampilan yang terlihat “aneh” bukan satu-satunya keistimewaan kuliner ini. Mie lethek khas Bantul terbuat dari bahan-bahan alami seperti tepung tapioka dan singkong kering atau “gaplek” sehingga menyehatkan.
Umar sang pelopor mie lethek, awalnya membuat mie ini menggunakan tenaga manusia dibantu dengan sapi. Proses pembuatan mie secara tradisional tersebut tentu saja lebih lama dibandingkan dengan mie kuning biasa.
Namun mie lethek tidak menggunakan bahan pengawet kimia maupun pemutih sehingga lebih sehat. Sedangkan proses memasak mie lethek yang berbentuk seperti soun ini bisa direbus atau ditumis dengan bumbu-bumbu sederhana.
Bumbu-bumbu wajib termasuk bawang putih, bawang merah dan kemiri. Kemudian untuk isiannya, bisa ditambahkan daun bawang, kol, telur, tauge dan irisan daging ayam atau daging sapi. Kombinasi bahan tersebut menghasilkan rasa mie lethek yang manis, pedas dan gurih.
Rekomendasi Tempat Menikmati Mie Lethek Khas Bantul di Jogja
Sudah terbayang bagaimana menggodanya cita rasa sajian berbahan mie gaplek ini? Sedulur Yogyaku dapat menemukan kuliner khas Jogja ini di beberapa lokasi berikut:
1. Mie Lethek Pandawa
Warung mie satu ini sudah terkenal hingga di kalangan wisatawan luar kota berkat rasanya yang konsisten. Menu yang disajikan juga terbilang bervariasi sehingga Sedulur Yogyaku memiliki lebih banyak pilihan aneka olahan mie.
Termasuk di antaranya mie lethek goreng, mie lethek rebus, bakmi rebus hingga magelangan yang harganya mulai dari Rp. 14 ribuan saja.
- Alamat: Jl. Bantul KM 4,5, Dongkelan, Panggungharjo, Sewon, Bantul
- Jam buka: 16:00 – 00:00
2. Pawon Mbah Gito
Restoran yang dikelilingi hamparan sawah ini bukan hanya menawarkan pemandangan memanjakan mata, tapi juga berbagai kuliner khas desa yang lezat. Beberapa di antaranya seperti mie lethek, opor ayam, kwetiau, mangut manyung dan aneka gorengan.
Tak ketinggalan minuman tradisional seperti es klepon dan wedang rempah juga bisa Sedulur Yogyaku nikmati di sini.
- Alamat: Jl. Pasir Luhur, RT.003/RW.026, Area Sawah, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
- Jam buka: 07:00 – 21:00/22:00 (weekend)
3. Mie Lethek Mbah Mendes
Mie lethek Mbah Mendes bisa menjadi alternatif bagi Sedulur Yogyaku yang ingin mencicipi kuliner mie lethek yang terkenal. Warung mie lethek Mbah Mendes sendiri ada di dua outlet yakni Maguwoharjo, Sleman dan di Jalan Parangtritis, Bantul.
Di sini, Sedulur Yogyaku dapat membeli seporsi mie lethek rebus atau goreng dengan harga mulai Rp. 10.000 saja.
- Alamat Cabang I: Dusun Sarirejo, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
- Jam buka: 11:00 – 22:00
4. Mie Lethek Balungan Mbah Sur
Warung Mie lethek khas Bantul selanjutnya yang tak kalah populer adalah mie lethek balingan Mbah Sur. Di warung mie ini, pengunjung dapat memilih tingkat kepedasan mie lethek yang akan dipesan.
Contohnya mie lethek gurih tanpa cabai, Paud (2 cabai), TK (4 cabai) hingga tingkat kepedasan tertinggi S3+ yang menggunakan lebih dari 50 cabai.
- Alamat: Jl. Tegal Layang Wetan, Tegal Layang Wetan, Caturharjo, Pandak, Bantul
- Jam buka: 10:00 – 01:00
5. Bumi Langit Institute
Bumi Langit Institute merupakan salah satu rumah makan mie lethek yang pernah dikunjungi oleh Barack Obama. Seperti mie lethek versi awalnya, menu mie lethek di sini juga diolah tanpa menggunakan bahan pengawet.
Dengan membayar sedikit lebih tinggi dibanding harga mie lethek pada umumnya yakni Rp 35 ribuan, Sedulur Yogyaku dapat menikmati hidangan mie lethek dengan telur ayam kampung. Sementara di tempat lain, mie lethek khas Bantul biasa dijual mulai dari harga Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per porsi tergantung varian bahan tambahan pada sajian mie lethek.
- Alamat: Jl. Mangunan Desa KM. 3, Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul
- Jam buka: 11:00 – 17:30
Selain rekomendasi beberapa tempat di atas, masih banyak rumah makan mie lethek khas Bantul lainnya yang menawarkan citarasa lezat tanpa menguras kantong. Mencicipi kuliner ini tentu akan menjadi kenangan tak terlupakan ketika berburu kuliner di Jogja.
Sedulur Yogyaku juga dapat mencoba kuliner Jogja unik lainnya yang tak kalah lezat seperti gudeg Mbah Lindu hingga kue kipo yang sudah terbilang langka. Simak rekomendasi lainnya hanya di laman Yogyaku.