Mengenal Pola Diet Intermittent Fasting (IF) yang Tepat Bagi Pemula

Photo of author

Ditulis oleh Yuna Ni

Seorang lulusan S1 Pendidikan, saya menemukan arah tak terduga sebagai penulis artikel web sejak 2015. Setiap artikel yang saya tulis adalah refleksi dedikasi saya untuk membawa nilai-nilai edukatif ke dunia digital.

Pola diet intermittent fasting akhir-akhir ini sedang banyak dibicarakan oleh warganet. Metode ini menarik perhatian karena dianggap efektif mampu menurunkan berat badan sekaligus meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. 

Intermittent fasting bukan sekadar membatasi jenis makanan, melainkan mengatur waktu makan dan puasa dalam satu hari atau minggu. Banyak orang mulai mencoba pola ini karena dinilai fleksibel dan relatif mudah diterapkan. 

Apa itu Pola Diet Intermittent Fasting?

Pola diet intermittent fasting, Sumber: kompas.com
Pola diet intermittent fasting, Sumber: kompas.com

Diet intermittent fasting adalah pola makan yang mengutamakan pengaturan waktu makan dan puasa dalam periode tertentu tanpa membatasi jenis makanan yang dikonsumsi. Dalam metode ini, Sedulur Yogyaku diharuskan untuk mengatur waktu makan secara spesifik.

Fokus utama dari diet ini adalah memberi tubuh waktu untuk beristirahat dari proses pencernaan dan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi. Selama berpuasa, tubuh akan memanfaatkan cadangan lemak untuk menjadi sumber energi.

Cara ini terbukti efektif mampu menurunkan berat badan secara alami. Apalagi jika diet ini dipadukan dengan angkat beban di siang hari atau olahraga malam hari. Maka pembakaran kalori akan lebih maksimal sehingga mempercepat proses penurunan berat badan

Diet intermittent fasting tergolong jenis diet yang fleksibel dan mudah diterapkan oleh banyak orang karena tidak ada larangan makanan tertentu, melainkan lebih menekankan pada kebiasaan makan yang lebih teratur dan terkontrol.

Jadwal Diet Intermittent Fasting

Diet yang mengutamakan pengaturan waktu makan, Sumber: food.detik.com
Diet yang mengutamakan pengaturan waktu makan, Sumber: food.detik.com

Pola diet intermittent fasting memiliki jam makan dan puasa yang diatur secara khusus, sehingga membantu tubuh beradaptasi dengan ritme metabolisme yang lebih efisien dan sehat. Berikut ini adalah cara diet intermittent fasting yang sedang populer:

1. Metode 5:2

Metode 5:2 dalam diet intermittent fasting mengatur pola makan dengan mengonsumsi 500-600 kalori pada dua hari yang tidak berurutan dalam seminggu. Baru untuk lima hari sisanya bisa makan sampai 1700-1800 kalori.

Selama dua hari berpuasa Sedulur Yogyaku diharuskan untuk mengatur kalori yang masuk. Biasanya jenis makanan yang dikonsumsi adalah makanan rendah kalori seperti sayuran dan protein hewani tanpa lemak. Metode ini cukup fleksibel dan mudah diterapkan.

2. Metode 16:8

Metode 16:8 adalah salah satu cara yang paling populer dan mudah diterapkan. Sedulur Yogyaku harus berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jangka waktu 8 jam. 

Jika Sedulur Yogyaku makan malam pada pukul 18.00, maka Sedulur Yogyaku bisa mulai makan lagi pada pukul 10.00 keesokan harinya. 

Selama periode puasa, Sedulur Yogyaku hanya boleh mengonsumsi air putih, teh, atau kopi tanpa tambahan gula atau krim. 

Cara ini bisa membakar lemak lebih efektif dan meningkatkan proses metabolisme karena memberikan waktu istirahat yang cukup bagi sistem pencernaan.

3. Metode Eat-Stop-Eat

Metode eat-stop-eat adalah puasa selama 24 jam penuh. Biasanya dilakukan satu atau dua kali dalam seminggu. Dengan pola ini, jika Sedulur Yogyaku makan malam pada pukul 18.00 dan tidak boleh makan lagi hingga pukul 18.00 keesokan harinya. 

Selama puasa, Sedulur Yogyaku hanya diperbolehkan mengkonsumsi air putih atau minuman bebas kalori. 

Meskipun metode ini cukup menantang karena durasinya yang panjang, banyak yang merasa manfaatnya dapat dirasakan dalam penurunan berat badan dan perbaikan metabolisme tubuh.

4. Warrior Diet

Warrior adalah puasa selama 20 jam dan hanya mengkonsumsi satu kali makan besar pada malam hari. Selama waktu puasa Sedulur Yogyaku masih diperbolehkan mengonsumsi cairan yang tidak mengandung kalori seperti air, teh, atau kopi hitam. 

Pada jendela makan, Sedulur Yogyaku dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya protein dan serat dalam jumlah yang cukup besar seperti sayuran, daging, dan lemak sehat. 

Metode ini menekankan pada konsumsi makanan yang sehat dan bergizi dalam satu kali makan besar.

5. Diet 72 Jam

Diet intermittent fasting 72 jam adalah metode puasa ekstrem di mana seseorang tidak mengkonsumsi makanan selama 72 jam penuh. Namun tetap diperbolehkan minum air putih, teh herbal, atau kopi tanpa gula. 

Diet ini biasanya dilakukan oleh orang yang sudah terbiasa dengan puasa jangka pendek seperti 16:8 atau 24 jam. Tujuan utamanya adalah mendorong tubuh masuk ke kondisi ketosis dimana lemak digunakan sebagai sumber energi utama. 

Puasa 72 jam dipercaya dapat merangsang terjadinya autofagi. Autofagi yaitu pembersihan sel-sel rusak dalam tubuh. Meskipun bagus, diet 72 jam tidak disarankan untuk pemula, orang dengan kondisi medis tertentu, atau tanpa pengawasan ahli gizi.

Kesalahan dalam Diet Intermittent Fasting

Jenis diet fleksibel dan mudah, Sumber: radarbanyumas.disway.id
Jenis diet fleksibel dan mudah, Sumber: radarbanyumas.disway.id

Orang yang baru menjalani pola diet intermittent fasting sering kali melakukan beberapa kesalahan umum yang justru menghambat hasil diet. Salah satu kesalahan utama adalah memilih jendela puasa yang terlalu panjang sehingga sulit dipertahankan secara konsisten.

Selain itu, banyak yang tetap mengkonsumsi makanan tidak sehat seperti junk food. Padahal kualitas makanan sangat penting dalam pola ini. Makan terlalu sedikit atau kurang dari 1.200 kalori per hari dapat memperlambat metabolisme dan mengurangi massa otot. 

Tak sedikit pula yang kurang minum air putih. Padahal tubuh tetap membutuhkan cairan agar tidak dehidrasi. Kurangnya waktu tidur juga menjadi masalah karena tidur yang cukup membantu tubuh tetap bugar dan kuat selama berpuasa.

Sebelum memulai pola diet intermittent fasting, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi atau tenaga kesehatan agar metode yang dipilih sesuai dengan kondisi tubuh Sedulur Yogyaku. 

Mulailah dari puasa pendek seperti metode 16:8 agar tubuh bisa beradaptasi secara perlahan tanpa resiko kesehatan. Jangan lupa untuk tetap menjaga pola makan seimbang, mencukupi kebutuhan cairan, dan tidur yang cukup agar hasil diet lebih optimal. 

Selain artikel yang membahas tentang pola diet intermittent fasting, masih banyak informasi kesehatan lainnya yang tak kalah menarik. Yuk, baca artikel-artikel bermanfaat lainnya hanya di yogyaku.com. Tetap semangat hidup sehat!