Meskipun tidak semua orang tahu tentang sejarah Benteng Vredeburg Yogyakarta, tidak sedikit dari mereka yang sudah menikmati keindahan arsitektur bangunan tersebut. Mereka bahkan mengabadikan momen dengan berfoto atau merekam video di sekitar benteng.
Tempat yang menjadi saksi bisu peristiwa-peristiwa penting dan bersejarah di Yogyakarta ini bahkan akhir-akhir ini sering dijadikan tempat prewedding bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan.
Isi Benteng Vredeburg
Museum Benteng Vredeburg menawarkan pengalaman yang menarik bagi pengunjung dengan menyediakan tempat-tempat khusus seperti Ruang Pameran Temporer, Ruang Audio Visual, Ruang Auditorium, Ruang Studi Koleksi, Ruang Konservasi, dan Ruang Game.
Di dalam museum, pengunjung dapat menemukan berbagai diorama yang menggambarkan sejarah Indonesia dari masa perjuangan sebelum Proklamasi Kemerdekaan hingga era Orde Baru.
Selain itu museum juga menyimpan koleksi benda-benda, foto-foto, dan lukisan-lukisan bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan nasional Indonesia. Untuk diorama-diorama tertentu pengunjung bahkan bisa berinteraksi dengan media pembelajaran secara langsung.
Jauh sebelum menjadi seperti sekarang, sejarah Benteng Vredeburg Yogyakarta sudah dimulai sejak abad ke 18. Jadi benteng sudah berdiri selama dua abad lebih. Melihat lamanya waktu yang telah dilalui, banyak sekali cerita dibaliknya.
Sejarah Benteng Vredeburg Yogyakarta
Bagi Sedulur Yogyaku yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Benteng Vredeburg, pada kesempatan kali ini Yogyaku akan mengupas secara tuntas mengenai sejarah lengkap Benteng Vredeburg.
1. Tujuan Pembuatan Benteng
Berdirinya Benteng Vredeburg Yogyakarta tidak bisa dipisahkan dengan lahirnya Keraton Yogyakarta. Keraton Yogyakarta pertama kali didirikan pada tanggal 9 Oktober tahun 1755. Setelah keraton berdiri, bangunan-bangunan pendukung lain juga mulai dibangun.
Bangunan-bangunan tersebut antara lain adalah masjid Pasar Gede dan alun-alun. Melihat hal tersebut pihak Belanda mengusulkan kepada sultan Yogyakarta agar diizinkan membangun benteng di sekitar Keraton.
Alasan mereka ingin mendirikan benteng adalah untuk menjaga keamanan keraton. Padahal tujuan yang sebenarnya adalah untuk mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam keraton.
Benteng Vredeburg terletak hanya satu kali jarak tembak dari keraton dan menghadap ke jalan utama. Hal itu menjadi bukti kuat bahwa Belanda membangun benteng sebagai tempat untuk intimidasi, menyusun strategi, melakukan penyerangan dan blokade.
Jadi secara sederhana Belanda membangun benteng untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu Kesultanan Yogyakarta sudah tidak lagi sejalan dengan Belanda maka mereka bisa melakukan serangan.
2. Tahun Pembangunan Benteng
Sejarah Benteng Vredeburg Yogyakarta dimulai pada tahun 1760. Pada saat awal dibangun, benteng yang menjadi tempat para kompeni berlindung ini masih sangat sederhana. Lalu setelah tahun 1767 benteng mulai dibangun lagi menjadi lebih bagus.
Perbaikan dilakukan atas permintaan gubernur pantai utara Jawa yang ada di Semarang terhadap sultan. Alasannya adalah untuk menjamin keamanan orang-orang Belanda. Atas izin Sultan Hamengkubuwono 1 pembangunan dilanjutkan.
Benteng Vredeburg selesai dibangun pada tahun 1787. Saat itu kepemimpinan masih dipegang oleh Gubernur Johannes Sieberg. Pada kala itu benteng diresmikan dengan nama Rustenburg yang bermakna tempat istirahat.
Benteng Rustenburgh mengalami perkembangan yang sangat pesat. Lalu pada tahun 1867 terjadilah gempa bumi yang membuat benteng mengalami kerusakan. Kemudian pemugaran dilakukan oleh Daendels dan namanya diubah menjadi Vredeburg atau benteng perdamaian.
3. Peristiwa Geger Sepoy
Seiring berjalannya waktu, Benteng Vredeburg menjadi saksi berbagai peristiwa bersejarah di Yogyakarta. Pada masa pemerintahan Inggris, yaitu tahun 1811 hingga 1816 benteng berada di bawah kendali pemerintah Inggris.
Pemerintahan dipimpin oleh John Crawfurd atas perintah Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles. Selama periode tersebut terjadi peristiwa penting yang dikenal dengan nama Geger Sepoy.
Waktu itu pasukan Inggris bersama kekuatan lokal menyerbu Keraton Yogyakarta. Penyerangan dimulai dari tanggal 18 hingga 20 Juni 1812. Benteng Vredeburg menjadi saksi bisu dari ketegangan dan konflik yang terjadi.
4. Benteng Vredeburg Dikuasai Jepang
Pada tanggal 5 Maret 1942 Jepang berhasil menguasai Kota Yogyakarta sehingga Benteng Vredeburg diserahkan kepada tentara Jepang. Beberapa bangunan di dalam benteng oleh tentara Jepang dipergunakan sebagai lokasi tahanan untuk para tawanan.
Tawanan yang dikurung termasuk warga Belanda dan warga Indonesia yang melawan pendudukan Jepang. Disini juga tentara jepang menyimpan senjata dan amunisi untuk keperluan perang.
Selain sebagai pusat penahanan, Benteng Vredeburg juga difungsikan sebagai markas Kempetai. Kempetai adalah unit intelijen militer Jepang yang terkenal karena kebrutalannya.
5. Benteng Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, sejarah Benteng Vredeburg Yogyakarta masih terus diukir. Benteng Vredeburg memang diambil alih oleh instansi militer Republik Indonesia.
Namun selama terjadinya Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948, benteng jatuh ke tangan pasukan Belanda dari tahun 1948 hingga 1949. Pasukan Belanda menjadikan benteng sebagai markas untuk unit rahasia mereka.
Saat terjadi serangan umum pada tanggal 1 Maret 1949, pasukan TNI menjadikan Benteng Vredeburg sebagai salah satu target sasaran. Setelah pasukan Belanda mundur dari Yogyakarta di tanggal 29 Juni 1949 APRI mengambil alih pengelolaan Benteng Vredeburg.
6. Benteng Diubah Menjadi Museum
Sejak tahun 1992 hingga saat ini, sesuai dengan Surat Keputusan Mendikbud RI Prof. Dr. Fuad Hasan No. 0475/0/1992 tanggal 23 November 1992, secara resmi Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta ditetapkan sebagai Museum Khusus Perjuangan Nasional.
Museum Benteng Vredeburg berdiri diatas tanah seluas 46.574 meter persegi. Kemudian, pada tanggal 5 September 1997 Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta diberikan tanggung jawab tambahan untuk mengelola museum lain yaitu Museum Perjuangan Yogyakarta.
Sekarang Benteng Vredeburg menjadi salah satu lokasi piknik terkenal Jogja. Wisatawan yang datang ke Benteng Vredeburg berasal dari seluruh Indonesia. Bahkan ada juga wisatawan internasional dari luar negeri.