Sejarah Kue Kipo, Cemilan Legendaris Khas Kotagede

Photo of author

Ditulis oleh Nurul Hidayani

Seorang content writer yang selalu tertarik dengan cerita sejarah dan punya hobi memasak

Kue kipo merupakan salah satu hidangan khas Jogja yang terkenal sekaligus terbilang langka. Pasalnya, saat ini cukup sulit untuk menemukan penjual kue legendaris ini di Jogja. Namun Sedulur Yogyaku masih dapat menemukan penjual kipo di sekitar kawasan Kotagede, salah satunya di Pasar Legi Kotagede. 

Citarasa yang lezat dan unik menjadikan cemilan berbahan dasar tepung ini tak kalah enak dibandingkan jajanan tradisional khas Jogja lainnya seperti bakpia dan yangko. Terlebih, proses pembuatannya cukup unik yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Penasaran tentang sejarah kue tradisional khas Jogja ini? Berikut ulasannya.

Mengenal Kue Kipo Khas Kotagede Jogja

Citarasa manis dan tekstur yang kenyal legit menjadi ciri khas dari jajanan tradisional satu ini. Di mana tekstur tersebut didapatkan dari bahan kue kipo, yakni tepung ketan yang dicampur dengan santan dan sedikit garam sebagai kulit luarnya. 

Adonan tepung ketan tersebut kemudian diisi oleh enten-enten yang terbuat dari campuran parutan kelapa muda dan gula Jawa atau gula merah. Kemudian kipo dipanggang di atas loyang atau cobek hingga tampak sedikit kecoklatan dengan daun pisang sebagai alasnya. 

Ya, kipo yang belum dipanggang biasanya diletakkan di atas selembar daun pisang. Pada setiap lembar daun pisang tersebut bisa terisi sebanyak lima hingga delapan kipo dengan susunan berjajar. Susunan kipo mentah tersebut kemudian dipanggang selama dua sampai tiga menit. 

Penggunaan daun pisang ini menjadikan kue kipo memiliki aroma yang sedap sebagai hasil dari proses pemanggangan dan aroma bahan bakunya. Setelah matang, kipo disajikan di atas daun pisang berbentuk segi empat. 

Sejarah Kue Kipo Khas Jogja: Sebuah Perjalanan Panjang

Mengenal Kue Kipo, Sumber: cookpad.com
Mengenal Kue Kipo, Sumber: cookpad.com

Kue kipo yang merupakan kue khas Kotagede Jogja dipercaya sudah ada sejak zaman Mataram Kuno di abad ke-16 dan menjadi makanan favorit Sultan Agung. Menurut Mbah Mangun Irono, seorang penjual kipo legendaris di Jogja, nama kipo awalnya muncul karena kala itu masyarakat bertanya nama jajanan tersebut dalam bahasa Jawa, “Iki opo (ini apa)?”

Jadi, sampai sekarang kue berukuran mungil ini disebut kipo. Dalam perkembangannya, kue kipo sempat menjadi makanan yang langka. Hingga tahun 1986, cemilan ini dipopulerkan kembali oleh Paijem Djito Suhardjo. 

Bu Djito menyajikan kue kipo ketika mengikuti lomba makanan berbahan pokok tepung ketan. Ia pun mendapatkan perhatian khalayak ramai di perlombaan tersebut dan kemudian mempromosikan kipo hingga meninggalnya di tahun 1991. 

Usaha kipo Bu Djito kemudian dilanjutkan oleh anaknya, Isti Rahayu yang berlokasi di Jalan Mondorakan, Kotagede.

Fakta Menarik Kue Kipo Khas Kotagede

Fakta menarik tentang Kue Kipo, Sumber: kurio.network
Fakta menarik tentang Kue Kipo, Sumber: kurio.network

Untuk menjaga kelangsungan jajanan tradisional, pemerintah pun menggencarkan perkembangan pariwisata Jogja, termasuk wisata kulinernya. Hasilnya, kipo pun menjadi salah satu cemilan lokal yang popularitasnya kian melesat hingga saat ini. 

Berikut ini beberapa fakta menarik tentang jajanan kipo khas Kotagede:

1. Kudapan Asli dari Jogja

Menurut Murdijati Gardjito, peneliti Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM mengungkapkan bahwa kipo merupakan jajanan tradisional asli dari Jogja. Kudapan ini tidak terkontaminasi kuliner asing dengan citarasa yang legit, gurih dan manis khas Jawa, khususnya Yogyakarta.

2. Kalah Pamor dari Yangko

Kotagede terkenal akan industri logam dan kulinernya. Termasuk di antaranya adalah kipo dan yangko. Sayangnya, dibandingkan dengan yangko, kipo masih kalah populer. Hal ini mungkin disebabkan karena kipo termasuk kudapan yang tidak tahan lama sehingga kurang cocok dijadikan sebagai oleh-oleh. 

Kuliner tradisional ini memiliki masa kadaluarsa sekitar 24 jam saja sehingga tidak dapat dibawa ke perjalanan jarak jauh maupun dititipkan. Meski begitu, kue tradisional ini cukup populer di kalangan warga lokal maupun wisatawan yang berburu kuliner khas Jogja. Terlebih kue kipo bisa dipanaskan kembali menggunakan microwave untuk mendapatkan tekstur terbaik.

3. Pembuatan Kipo Secara Tradisional

Daya tarik selanjutnya dari kipo adalah proses pembuatannya yang masih tradisional. Kipo khas Kotagede dibuat menggunakan cobek tembikar tradisional. Hal tersebut menunjukkan keterampilan masyarakat Kotagede di masa lalu yang berhasil menciptakan kudapan lezat dengan proses tradisional. 

4. Memakai Alas dari Daun Pisang

Selain dimasak dengan cara tradisional, keunikan lainnya dari kipo adalah disajikan dengan alas daun pisang. Penggunaan daun pisang ini bukan tanpa alasan, melainkan untuk menghasilkan  aroma lezat khas jajanan tradisional. 

Di samping itu, adonan kipo yang belum matang juga tidak lengket ketika ditempatkan di atas daun pisang yang sudah diolesi dengan minyak. 

5. Rumitnya Proses Pembuatan Kipo

Kipo memang memiliki ukuran yang kecil dan bentuknya sederhana. Namun proses pembuatannya ternyata membutuhkan banyak tenaga. Terutama dalam proses pencampuran adonan dan pembuatan isian kelapa dan gula merahnya. 

Bahan utama kue kipo yakni tepung ketan harus diuleni hingga menghasilkan tekstur yang lembut dan mudah dibentuk. Sementara kelapa dan gula merah harus dimasak menggunakan api kecil dalam waktu cukup lama, atau hingga keduanya tercampur rata. 

Rekomendasi Kue Kipo Terpopuler di Jogja

Kue Kipo Bu Djito, Sumber: tstatic.net
Kue Kipo Bu Djito, Sumber: tstatic.net

Sebenarnya tidaklah sulit untuk menemukan penjual kipo di Jogja. Sedulur Yogyaku hanya perlu mengunjungi lokasi-lokasi penjual kipo yang sudah terkenal untuk menemukan kue ini, terutama di pagi hari sampai siang. Pasalnya, di siang hari biasanya kipo sudah laris manis. 

Nah, salah satu rekomendasi kue kipo yang terkenal di Kotagede adalah Kipo Bu Djito. Kios kipo Bu Djito berlokasi di pinggir jalan, tepatnya di Jalan Mondorakan No. 27, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Kios kipo ini buka sejak pagi hari pukul 05.00 dan menjajakan kipo seharga Rp. 3.000 seporsinya. Murah, bukan?

Bagi Sedulur Yogyaku yang ingin berwisata kuliner di Kotagede, jangan lewatkan kesempatan mencicipi kuliner tradisional kue kipo yang terkenal. Kalau bisa datang di pagi hari sebelum kehabisan.

Jangan lupa pula untuk mencicipi jajanan khas Kotagede lainnya yang tak kalah lezat yakni bakso sido semi. Dijamin Sedulur Yogyaku tak akan kecewa!