Museum Wayang Kekayon merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang cocok dikunjungi oleh pelajar atau orang yang memiliki ketertarikan dengan kesenian wayang. Di dalam museum, Sedulur Yogyaku bisa menemukan berbagai jenis wayang.
Koleksi yang ada di dalamnya antara lain seperti wayang kulit, wayang golek, dan wayang beber lengkap dengan penjelasan mengenai asal-usul serta nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.
Sejarah Museum Kekayon
Museum Wayang Kekayon merupakan museum yang dibangun oleh seorang dokter syaraf dan kejiwaan bernama Prof.Dr.dr.KPH Soejono Prawirohadikusumo, Sp.S Sp.Kj(K) pada tahun 1990 silam.
Berikut ini adalah bahasan mengenai sejarah singkat tentang pendirian Museum Wayang Kekayon yang bisa Sedulur Yogyaku baca untuk menambah wawasan:
1. Ide Pendirian Museum
Ide mendirikan museum datang setelah sang dokter sering berkunjung ke museum selama beliau menempuh pendidikan di Belanda pada tahun 1967. Sepulangnya dari Belanda beliau mulai mengumpulkan wayang sedikit demi sedikit sambil membangun museum.
Museum Wayang Kekayon selesai dibangun pada tahun 1987. Kemudian museum diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada waktu itu yaitu K.G.P.A.A Paku Alam VIII di tanggal 5 Januari 1991
2. Koleksi Pribadi
Mayoritas koleksi wayang yang ada Museum Wayang Kekayon merupakan milik pribadi sang dokter. Koleksi pribadinya begitu banyak hingga mencapai sekitar 90% dari seluruh koleksi yang dipajang di museum.
Sementara 10% sisanya terdiri dari titipan dan hibah dari para penggemar seni wayang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sumbangan ini merupakan bentuk kecintaan mereka terhadap seni wayang dan upaya melestarikan budaya tradisional Indonesia.
3. Tujuan Pembangunan
Ketika Prof.Dr.dr.KPH Soejono Prawirohadikusumo, Sp.S Sp.Kj(K) memutuskan untuk mendirikan Museum Wayang Kekayon, tentu ada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utamanya adalah untuk melestarikan kebudayaan nasional.
Khususnya seni wayang dan segala hal yang terkait dengan kebudayaan wayang. Selain itu, museum juga memiliki peran penting dalam sektor pariwisata dengan menyediakan sarana pendidikan, penelitian, dan hiburan.
Kompleks Museum Wayang Kekayon
Museum wayang yang memiliki auditorium untuk memberikan informasi mengenai asal-usul dan klasifikasi wayang serta tujuh unit ruang pameran yang menampilkan berbagai jenis wayang dari Jawa, luar Jawa, hingga mancanegara.
Selanjutnya ada gedung induk dengan arsitektur khas Jawa yang menjadi pusat dari kompleks museum. Ada juga “Sejarah dalam Taman” yang terdiri dari bangunan-bangunan yang menggambarkan sejarah Indonesia mulai dari zaman prasejarah hingga proklamasi.
Koleksi Museum Wayang Kekayon
Selain Museum Jogja, Museum Wayang Kekayon menawarkan pengalaman yang tak kalah menarik bagi para pengunjung. Di museum ini, terdapat beragam koleksi wayang yang jumlahnya mencapai ribuan.
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa di dalam museum terdapat tujuh buah unit ruangan penyimpanan. Sedulur Yogyaku bisa berkeliling di setiap unitnya untuk menikmati cerita dan periodisasi masing-masing koleksi. Berikut ini adalah koleksi lengkapnya:
1. Unit Satu
Di unit pertama pengunjung dapat menyaksikan ilustrasi pagelaran wayang kulit lengkap dengan berbagai atribut serta patung yang menggambarkan sosok dalang. Selain itu, terdapat koleksi wayang purwa yang mengangkat kisah mahabaratha dan ramayana.
2. Unit Dua
Di unit kedua pengunjung kembali disajikan dengan koleksi wayang purwa. Namun, yang ditampilkan di unit dua lebih fokus pada potongan-potongan adegan dari cerita ramayana dan mahabharata.
3. Unit Tiga
Setelah menikmati koleksi di unit dua, pengunjung bisa melihat wayang madya dan wayang gedog di unit tiga. Di tengah ruangan, terdapat pertunjukan wayang orang yang menarik perhatian dengan set panggung yang lengkap.
4. Unit Empat
Unit empat menampilkan wayang klithik yang terbuat dari kayu. Disebut wayang klithik karena menghasilkan bunyi “kemlithik” saat dimainkan. Selain itu, ada juga wayang beber yang terdiri dari kertas atau kain yang digambar karakter wayang.
5. Unit Lima
Di unit ke lima, Sedulur Yogyaku bisa melihat koleksi lengkap dari 100 wayang kurawa. Ada juga wayang ukur yang merupakan jenis wayang baru, koleksi wayang Nusantara dari Bali dan Madura.
6. Unit Enam
Unit enam menampilkan wayang golek menak yang berfungsi sebagai media dakwah agama Islam, wayang golek wahyu yang berfungsi sebagai media dakwah agama nasrani, wayang golek purwa gaya Yogyakarta dan Sunda, wayang golek cepak serta wayang wong kumbara.
7. Unit Tujuh
Di unit terakhir dipamerkan berbagai jenis wayang seperti wayang kancil untuk cerita anak, wayang wuluh tentang perjuangan kemerdekaan, dan wayang geculan yang bersifat humor. Ada juga topeng dari Indonesia dan mancanegara serta replika wayang wong dasamuka.
Lokasi Museum Wayang Kekayon
Museum Wayang Kekayon terletak di Jalan Wonosari KM 7 Nomor 277, Kalangan, Baturetno, Banguntapan, Bantul Yogyakarta atau tepatnya di sebelah timur kota. Lokasinya strategis hanya sekitar 20 menit perjalanan dari pusat Kota Jogja.
Museum berada di kawasan yang dikelilingi oleh pemandangan hijau dan suasana tenang. Lokasinya yang strategis membuat museum menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi olah Anda yang ingin mengenal lebih jauh tentang seni pewayangan di Indonesia.
Harga Tiket Masuk Museum Kekayon
Pengunjung yang ingin menikmati koleksi di Museum Wayang Kekayon dikenakan tiket masuk sebesar Rp 20.000 (lokal/mancanegara sama). Selain itu, jika pengunjung ingin menggunakan kamera untuk memotret harus bayar biaya tambahan sebesar Rp 10.000.
Itulah pembahasan mengenai Museum Wayang Kekayon menawarkan pengalaman budaya yang kaya dan edukatif bagi pengunjung. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengeksplorasi lebih banyak destinasi wisata di Jogja dengan artikel-artikel dari Yogyaku.com.