Yogyakarta dan Keraton rasanya memang tidak bisa dipisahkan. Hal ini dibuktikan dengan Keraton yang masih tetap menjadi salah satu destinasi utama ketika sudah berada disini. Jika sudah membicarakan tentang tempat ini, tidak sempurna rasanya jika tidak menyebutkan nama Abdi Dalem Keraton Yogyakarta.
Bagi masyarakat yang berasal dari luar Jawa dan Yogyakarta, mungkin masih merasa asing dengan nama yang satu ini. Bagi yang sudah pernah berkunjung Keraton, biasanya sudah pernah melihat pada Abdi Dalem, karena mereka biasa mengenakan pakaian yang cukup khas.
Nah, bagi Sedulur Yogyaku yang ingin lebih mengenal abdi dalem, berikut beberapa informasinya.
Mengenal Abdi Dalem Keraton, Salah Satu Pekerjaan yang Paling Dihormati di Yogyakarta
Secara sederhana, abdi dalem adalah orang-orang yang dengan sukarela mengabdikan dirinya untuk Keraton dan Raja. Dimana, mereka tunduk dengan segala peraturan yang ada di Keraton.
Kata abdi ini sendiri diambil dari kata dasar mengabdi, sedangkan kata dalem atau ndalem bisa diartikan untuk mengganti sebutan Raja atau Sultan. Pekerjaan atau tugas abdi dalem tidaklah sederhana, sebab mereka tidak memiliki hari libur.
Ketika sedang bertugas, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta biasanya menggunakan pakaian khas yang juga biasa disebut dengan busana peranakan. Atasannya biasa berupa pakaian tradisional dan bawahannya berupa kain batik.
Salah satu bagian yang cukup menarik dari penampilan abdi dalem adalah mereka tidak menggunakan alas kaki ketika ketika sedang bertugas, pakaian yang digunakan juga seragam. Tujuannya adalah untuk menampilkan kesetaraan tanpa memandang pangkat atau jabatan yang dipegang.
Selain itu, meski tidak sebanyak laki-laki, namun ada pula abdi dalem yang berjenis kelamin perempuan. Ketika sedang bertugas, mereka dilarang keras untuk mengenakan perhiasan.
Dalam hal komunikasi, sesama abdi dalem memiliki bahasa yang sedikit berbeda yang disebut dengan Bagongan. Bahasa ini tentu memiliki perbedaan dengan bahasa Jawa yang biasanya. Dalam bahasa ini juga para abdi dalem tidak memandang jabatan atau pangkatnya.
Pada Keraton Yogyakarta, abdi dalem dibagi menjadi 2 bagian utama, uakni Punakawan dan Kaprajan. Abdi Dalem Punakawan sendiri merupakan abdi dalem yang berasal dari masyarakat biasa atau masyarakat umum.
Sedangkan Abdi Dalem Keprajan adalah orang-orang yang berasal dari jajaran Polri, TNI, hingga Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai abdi dalem. Umumnya, abdi dalem kategori ini adalah mereka yang sudah pensiun namun memiliki keinginan untuk mengabdi.
Apa Saja Tugas Abdi Dalem? Cari Tahu di Sini
Tugas abdi dalem bukanlah tugas yang mudah, itu sebabnya ada beberapa syarat abdi dalem yang harus dipenuhi dahulu sebelumnya. Masyarakat luar mungkin tidak sedikit yang berpikir bahwa tugas mereka hanya menjaga pusaka keraton Jogja saja, namun sebenarnya lebih dari itu.
Abdi dalem juga sering disebut sebagai aparatur sipil, sehingga bertugas sebagai pelaku operasional di setiap organisasi atau bidang yang dibentuk oleh Sultan. Jadi, sudah bisa dibayangkan bukan bagaimana sibuknya mereka?
Selain tugas utama tadi, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta juga memiliki peran sebagai abdi budaya. Yang artinya, mereka harus bisa memberikan contoh dan tuntunan bagi masyarakat luas, khususnya yang ada di Yogyakarta.
Yang mana, para abdi dalem harus bisa mencontohkan tindakan yang unggah-ungguh, menjunjung tata karma, sopan dan sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang oleh Keraton selama ini.
Fakta Menarik Tentang Abdi Dalem Keraton Jogja
Selain sejarah Tugu Jogja, ternyata Abdi Dalem Keraton Yogyakarta juga memiliki beberapa fakta yang tidak kalah menariknya. Dengan beberapa fakta ini, diharapkan masyarakat luas bisa lebih memahami bahwa para abdi dalem mini tidaklah berbeda dengan kebanyakan orang yang bekerja di satu bidang tertentu.
Langsung saja, berikut beberapa fakta tersebut.
1. Sebelum Resmi Diangkat, Harus Magang Terlebih Dahulu
Tidak berbeda dengan pekerjaan lain, ternyata untuk menjadi Abdi Dalem Keraton Yogyakarta harus melewati fase magang terlebih dahulu. Bahkan, waktu magang ini tidaklah sebentar, yakni sampai dua tahun lamanya.
Ketika sedang magang, para calon abdi dalem akan dinilai dari berbagai macam aspek, mulai dari tekad mengabdi yang kuat, ketekunan, latar belakang, bakat, pendidikan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Diberi Gaji yang Tidak Terlalu Besar
Jika masyarakat luar beranggapan bahwa para abdi dalem diberikan gaji yang fantastis, maka hal tersebut salah besar. Untuk Abdi Dalem Punokawan, gajinya berasal dari dana istimewa.
Sedangkan untuk Abdi Dalem Keprajan, mereka tidak mendapatkan gaji karena sudah mendapat gaji dari pekerjaan sebelumnya. Cukup mencengangkan bukan? Namun nyatanya, masih banyak sekali orang yang ingin menjadi abdi dalem karena ingin mengabdi.
3. Tetap Ada Sistem Kenaikan Pangkat
Seperti yang sudah disebutkan tadi, meski mereka biasa mengenakan pakaian yang sama, namun sebenarnya tetap ada perbedaan pangkat. Untuk kenaikan pangkat yang reguler, biasanya kenaikannya akan diajukan tiap tiga atau lima tahun bekerja.
Untuk kenaikan pangkat Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, tentu ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi, tidak jauh berbeda dengan pekerjaan lain yang lebih umum.
Itulah informasi tentang Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, salah satu pekerjaan yang sangat dihormati di Yogyakarta. Itulah mengapa, penting bagi warga Yogyakarta bahkan seluruh masyarakat Indonesia mengenal pekerjaan ini.
Nah, bagi Sedulur Yogyaku yang masih ingin mencari informasi lain berkaitan dengan Kota Yogyakarta, maka bisa langsung mengaksesnya di laman utama Yogyaku.