Desa Wisata Sosromenduran, Kampung Turis di Kawasan Malioboro

Photo of author

Ditulis oleh Dila Arini

I'm the best served with coffee and a side of sarcasm

Beberapa tahun belakangan ini, kampung atau desa wisata sudah menjadi salah satu pilihan wisata yang semakin digemari. Contohnya saja Desa Wisata Sosromenduran di Jogja yang selalu ramai didatangi, baik oleh pelancong lokal maupun wisatawan yang datang dari luar negeri.

Salah satu alasannya tentu karena desa wisata ini terletak dekat sekali dengan Malioboro, salah satu landmark yang rasanya wajib dikunjungi jika sudah sampai di Jogja. Selain itu, mencari oleh-oleh khas Jogja di Malioboro juga menjadi salah satu aktivitas yang menarik, karena banyaknya barang dan makanan menarik yang ada di sini.

Nah, jika Sedulur Yogyaku memiliki rencana untuk mengunjungi tempat ini, berikut beberapa informasi tentang desa wisata ini.

Keindahan dan Daya Tarik Desa Wisata Sosromenduran 

Desa Wisata Sosromenduran, Sumber: atourin.com
Desa Wisata Sosromenduran, Sumber: atourin.com

Jika kebanyakan desa wisata mengandalkan potensi wisata dan kekayaan alamnya, maka hal tersebut tidak berlaku untuk Desa Wisata Sosromenduran. Ya, salah satu daya tarik utama dari desa wisata ini ialah keberagaman warga yang tinggal di dalamnya.

Seperti yang diketahui, sudah sejak dalam etnis Jawa dan Tionghoa hidup berdampingan di wilayah ini. 

Meski tidak selamanya mulus, namun masyarakat setempat seakan membuktikan bahwa perbedaan suku, garis keturunan, gaya hidup dan agama tidak menimbulkan masalah, malah menambah keberagaman mereka dalam menjalani hidup sehari-hari.

Keragaman etnis ini juga tentu saja berhubungan langsung dengan berbagai upacara dan adat yang diselenggarakan di sini. Contohnya, sangat wajar di sini jika dalam waktu berdekatan menggelar acara ruwahan atau tradisi lain yang kental dengan Jawa, lalu keesokan harinya digelar pertunjukan barongsai.

Keberagaman ini jugalah yang menjadi alasan utama turis dari luar negeri sangat menyukai suasana di sini. Bahkan, Desa Wisata Sosromenduran juga sering kali disebut sebagai kampung turis karena saking banyaknya warga asing yang menghabiskan waktu di sini.

Desa wisata ini sendiri awalnya terkenal sebagai kawasan produsen kaos oblong, dan beberapa souvenir lain yang sering ditemukan. Namun, lama kelamaan kawasan ini bisa berkembang hingga menjadi salah satu daerah yang wajib didatangi jika mampir ke Jogja. Hal ini tentu menjadi bukti, bahwa perubahan baik akan terjadi bagi mereka yang mau berubah dan berkembang menjadi lebih baik pula.

Menelusuri Desa Wisata Sosromenduran juga seakan memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Setiap sudut dari kawasan ini tidak hanya memamerkan keindahan, namun juga menyimpan banyak tempat menarik seperti adanya pusat kerajinan liong dan barongsai.

Alasan lain mengapa banyak wisatawan yang suka menghabiskan waktu dan menginap di kawasan ini adalah fasilitasnya yang sudah sangat lengkap. Ya, di sekitar sini sudah ada banyak sekali homestay, restoran dengan berbagai konsep, tempat ngopi, agen travel, hingga tentu saja Teras Malioboro yang menyediakan banyak sekali barang-barang yang menarik.

Mengenal Pak Pong, Pengrajin Barongsai di Desa Wisata Sosromenduran yang Melegenda 

Pak Pong sebagai pengrajin barongsai, Sumber: howdyindonesia.com
Pak Pong sebagai pengrajin barongsai, Sumber: howdyindonesia.com

Jika membahas Desa Wisata Sosromenduran, tidak akan terasa sempurna rasanya jika tidak menyebutkan nama Slamet Hadiprayitno atau yang lebih sering dipanggil dengan Pak Pong. Pak Pong sendiri adalah seorang pengrajin Barongsai di Desa Sosromenduran yang sudah sangat terkenal.

Dalam melakukan pekerjaannya, Pak Pong menggunakan teknik cetakan kardus. Soal kualitas dari barongsai yang diciptakannya tentu sudah tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, Pak Pong juga terkenal ramah dan tidak segan bercerita atau menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh siapa saja.

Salah satu fakta menarik tentang Pak Pong ialah bahwa sebenarnya ia tidak memiliki keturunan Cina sama sekali. Namun, kecintaannya pada budaya barongsai mampu menjadikannya sebagai pengrajin barongsai yang penuh dengan dedikasi.

Namun, karena sudah semakin tua, kini usaha pembuatan barongsai ini sudah diteruskan oleh cucunya yang bernama Mazda. Dalam menjalankan pekerjaannya, Mazda ternyata memilih menggunakan teknik yang berbeda, yakni menggunakan kerangka yang berasal dari rotan.

Mazda sendiri mempelajari teknik dan cara membuat barongsai secara otodidak. Salah satu alasannya tentu saja karena rasa cintanya yang juga sangat besar pada kebudayaan yang satu ini.

Alamat dan Rute Menuju Desa Wisata Sosromenduran 

Lokasi Desa Sosromenduran, Sumber: atourin.com
Lokasi Desa Sosromenduran, Sumber: atourin.com

Setelah mengintip beberapa daya tarik utama dari kawasan ini, tentu semakin banyak Sedulur Yogyaku yang penasaran dan ingin mencoba menghabiskan waktu di sini. Lokasi Desa Wisata Sosromenduran sendiri ada di Jl. Sosrowijayan No. 69, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta.

Jika ingin mencapainya dari Jalan Kaliurang, maka waktu tempuh yang diperlukan sekitar 25 menit dengan jarak 7 km dengan sepeda motor. Jika tidak mau terjebak macet selama perjalanan, ada baiknya untuk memilih jam-jam yang tidak terlalu sibuk.

Sedangkan jika Sedulur Yogyaku berasal dari sekitaran Tugu Jogja, maka jarak yang perlu ditempuh hanya sekitar 2 km saja. Meski tidak bisa dibilang dekat, namun tidak sedikit orang yang menempuhnya dengan berjalan kaki sambil menikmati suasana khas Jogja yang nyaman dan menenangkan.

Itulah beberapa informasi menarik tentang Desa Wisata Sosromenduran, salah satu kawasan yang sangat recommended untuk dieksplor bagi para pelancong. Selain suasana yang nyaman, berjalan-jalan di kawasan ini juga seakan melihat sendiri betapa perbedaan bisa hidup berdampingan dan selaras, selama setiap insan memiliki toleransi.

Selain dari banyaknya desa wisata, tentu saja Jogja masih memiliki potensi dan keunikan lain yang perlu diketahui, seperti sumbu kosmologis Yogyakarta yang sempat menjadi pembicaraan sampai tingkat global karena keunikannya.

Jadi, kapan Sedulur Yogyaku akan mengeksplorasi desa wisata ini?