Kotagede dan Wisata Tempo Dulu

Photo of author

Ditulis oleh Suryono

Manusia biasa yang ingin mendapatkan tempat yang baik di kehidupan setelah kematian. Digital marketing, family and civilization enthusiast.

Yogyaku – Kotagede dengan wajah tempo dulunya yang masih sangat kental menjaadikannya cocok sebagai opsi bagi penggemar street photography yang membutuhkan spot untuk konten foto keren bertema masa lampau atau sejarah. Di tempat ini akan ada banyak spot foto dengan karaakter tersebut.

Ingin mengambil foto dengan nuansa klasik ? Datang saja ke Kotagede, sejumlah bangunan berdiri kokoh sejak ratusan tahun lalu masih dengan arsitektur lamanya. Kesan antik dan tradisonal memang sudah melekat di daerah yang terkenal sebagai pusat kerajinan silver ini.

Hal itu semakin diperkuat dengan keramahtamahan warga lokal yang masih tidak berubah meski diburu kemajuan zaman. Jika, melipir (mampir) ke Kotagede, maka perjalanan vakansi Anda kurang lengkap rasanya jika tidak mengunjungi beberapa spot menarik berikut ini.

3 Destinasi Wisata Tempo Dulu di Kotagede

Beberapa spot foto berikut bisa dibilang sudah tidak asing lagi di kalangan wisatawan, terlebih baagi penduduk Jogja sendiri meskipun statusnya sebagai pendatang. Berikut ini ulasan lengkapnya.

1. Masjid Agung Kotagede

Masjid tertua di Kota Jogjakarta ini memiliki karakteristik bangunan yang unik dan istimewa. Bangunannya mengusung perpaduan antara gaya arsitektur kerajaan Jawa dan gapura Paduraksa.

Masjid Agung Kotagede
Sumber : kratonpedia.com

Sejak Masjid dibangun pada tahun 1640 oleh Sultan Agung dan kawan – kawan, Masjid ini merepresentasikan toleransi Sultan Agung kepada umat Buddha dan Hindu yang turut ambil bagian dalam proses pembangunan Masjid Agung Kotagede.

Memasuki halaman masjid, Anda akan melihat sebuah tulisan hijau setinggi kurang lebih 3 meter yang berisi informasi bahwa Masjid sempat direnovasi oleh Paku Buwono.

Hingga kini , Masjid masih aktif dan sering disambangi orang – orang terutama mendekati waktu sholat dan juga bisa sebagai tempat Ziarah.

Lokasi Masjid Agung Kotagede berada di Jalan Watu Gilang, Kotagede, Jogjakarta. Lokasinya tidak juah dari pusat kota Yogyakarta, untuk mendatanginya Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum atau bisa juga menyewa mobil untuk berkeliling.

2. Pasar Legi Kotagede.

Pasar Legi Kotagede membawa nilai historis yang erat kaitannya dengan Kerajaan Mataram Islam di bawah masa pemerintahan Panembahan Senopati.

Pasar Legi Kotagede
Sumber : google

Sebagai bagian dari Catur Gatra Tunggal, Pasar Legi menjadi unit penting bagi Kota Jogjakarta selain Kraton, Alun – Alun dan Masjid.

Pasar menjadi tempat berputarnya ekonomi daerah yang dipraktikkan dalam aktivitas jual beli. Tak heran, jika pasar Legi akan dipenuhi dengan ratusan pengunjung yang ingin berbelanja setiap harinya.

Meskipun telah berulang kali dipugar, namun gaya arsitektural bangunan Pasar Legi tidak jua berubah apalagi berpindah posisi.

Dengan demikian, anda bisa menikmati suasana tempo dulu di pasar Legi sambil mencicipi aneka jajanan yang merupakan kuliner khas Jogja yang ditawarkan di sepanjang labirin pasar.

Jogja juga masih sama dengan yang dulu, masih dengan ciri khas jajanan pasar yang tidak hanya nikmat namun juga murah meriah. Membawa Rp. 10.000 saja, anda sudah bisa menyantap seporsi Soto Kemasan.

3. Rumah Pesik Mataram Islam

Apa Anda pernah mendengar soal pemukiman unik di Anafiotika, Athena yang menjadi magnet pariwisata negara Yunani ? Tidak hanya Yunani, Jogja juga mempunyai bangunan rumah antik yang tidak kalah cantik dengan pemukiman Anafiotika, misalnya saja Rumah Pesik.

Rumah Pesik Mataram Islam
Sumber : blog.gogonesia.com

Bangunan beton ini sarat akan ornamen – ornamen khas Kerajaan Mataram Islam di sepanjang permukaan dinding dan pintunya. Dengan warna monokrom hijau & putih serta abu – abu & putih, bangunan ini bisa jadi spot menarik bagi pecinta selfie.

Bangunan tersebut adalah hasil dari perpaduan gaya arsitektural Islami yang dipadukan dengan budaya Jawa dan Belanda sehingga semakin menarik perhatian.

Hal itu pula yang menjadi sebab mengapa banyak wisatawan berhenti sejenak untuk berfoto di depan bangunan yang kaya akan motif kerajaan tersebut. Anda tertarik juga wisata selfi di sini? Rumah Pesik Mataram Islam berada di Jalan Mondorakan, Gang Soka No.3 B, Banguntapan, Bantul, Jogjakarta.

4. Makam Raja-Raja Mataram

Sepanjang lebih kurang 100 meter di arah selatan Pasar Tradisional Kotagede Yogyakarta, Anda akan menjumpai tembok tinggi yang menaungi makam raja-raja dan tokoh-tokoh pendiri Kerajaan Mataram. Makam tersebut dilengkapi dengan gapura gaya arsitektur khas Hindu bisa dilihat di sini. Sekilas, tampak memiliki kemiripan dengan bangunan-bangunan di Bali.

Makam Raja-Raja Mataram. Sumber: google.com
Makam Raja-Raja Mataram. Sumber: google.com

Pada tiap-tiap gapura tersebut terdapat pintu kokoh dan tebal yang terbuat dari kayu berhiaskan ukuran-ukiran indah. Para Abdi Dalem yang menjaga kompleks pemakaman mengenakan pakaian adat Jawa semakin menambah kesan sakral, mengawal makam Sultan Hadiwijaya, Ki Gede Pemanahan, serta keluarga Panembahan Senopati.

5. Wisata Kerajinan Perak

Kotagede juga cukup dikenal sebagai sentra kerajinan perak di Yogyakarta yang keberadaannya sudah cukup lama. Berbagai perhiasan dan perabotan perak yang indah dan cantik bisa Anda temukan di sini. Sebut saja perlengkapan minum teh perak bergaya etnik, hingga berbagai perhiasan seperti cincin, gelang dan kalung.

Wisata Kerajinan Perak. Sumber: google.com
Wisata Kerajinan Perak. Sumber: google.com

Lokasi perajin perak ada di hampir setiap sudut Kotagede, dari Pasar Tradisional Kotagede hingga Masjid Agung dan bekas Istana Mataram Islam. Toko-toko dan bengkel perajin perak bisa dengan mudah kamu temukan di sudut-sudut Kotagede.

Berbagai perhiasan dan juga kerajinan perak Kotagede sangat cocok dijadikan oleh-oleh bagi pasangan, orangtua hingga kerabat di rumah. Baik untuk digunakan atau untuk koleksi.

Demikian itulah setidaknya lima obyek wisata Jogja tempo dulu yang ada di Kota Gede Jogja yang bisa Anda kunjungi baik untuk sekedar menapak tilasi zaman ataupun untuk dijadikan sebagai latar foto bersejarah. Semoga bisa bermanfaat. Sekian dan terima kasih.

Tinggalkan komentar

Eksplorasi konten lain dari Yogyaku.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca