Sebagian Sedulur Yogyaku tentu masih ingat dengan peristiwa gempa Jogja tahun 2006 yang cukup mengerikan. Selain karena gempanya yang berlangsung cukup lama, Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan bahwa gempa tersebut dikarenakan adanya pergeseran sesar opak Jogja.
Lalu sebenarnya, apa sih sesar opak itu? Ya, sebab, tidak sedikit orang yang ketika pertama kali mendengar nama opak malah langsung teringat pada salah satu camilan khas yang memiliki rasa gurih.
Langsung saja, yuk simak beberapa informasi tentang sesar opak Jogja berikut ini.
Mengenal Sesar Opak Jogja, Benarkah Menjadi Penyebab Gempa Jogja di Tahun 2006 Lalu?
Jika belakangan ini ada berita tentang ancaman gempa megathrust yang cukup menakutkan, sebenarnya di tahun 2006 yang lalu ada pula sebuah peristiwa gempa bumi di Jogja yang tidak kalah menakutkan.
Gempa bumi tersebut terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 dengan jumlah korban sekitar 6.000 orang. Jumlah korban tersebut 80% terjadi di daerah Bantul dan Klaten. Yang mana, daerah tersebut juga menjadi daerah kerusakan yang paling besar pada saat itu.
Bukan hanya korban tewas dan kerusakan bangunan, peristiwa ini juga tentu saja meninggalkan trauma yang mendalam bagi korban yang selamat. Selain kehilangan orang terdekat, mereka juga kehilangan rumah, hingga lingkungan kehidupan mereka yang sebelumnya aman dan menyenangkan.
Ketika peristiwa gempa bumi tersebut, banyak kalangan yang menyebutkan tentang sesar opak, lalu apakah sebenarnya sesar opak itu? Secara sederhana, sesar opak atau patahan opak merupakan sesar geser aktif yang ada di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Sesar opak Jogja merupakan salah satu sumber terjadinya gempa bumi aktif yang ada di wilayah Yogyakarta. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika alias BMKG, keberadaan sesar opak ini mempunyai magnitude tertarget 6,6 M. Bahkan, patahan tersebut masih terus aktif hingga saat ini.
Nah, bagi Sedulur Yogyaku yang ingin tahu informasi lebih banyak tentang sesar opak ini, maka bisa menyimak beberapa fakta tentangnya di bawah ini.
Beberapa Fakta Tentang Sesar Opak Jogja
Selain misteri makam Imogiri, sesar opak Jogja juga masih menjadi salah satu topik yang masih terus menarik untuk dibahas. Nah, berikut beberapa fakta tentang sesar opak Jogja yang sudah diketahui sejauh ini.
1. Lokasi Sesar Opak
Menurut beberapa sumber, lokasi sesar aktif ini ada di sekitar aliran Sungai Opak, yang panjang jalur patahannya sampai 45 km di sepanjang aliran sungai tersebut.
Menurut Kepala BMKG, Sungai Opak ini berhulu mulai dari Lereng Gunung Merapi dan kemudian mengalir ke selatan, hingga akhirnya mengalir ke Samudera Hindia di Pantai Parangtritis yang ada di Bantul, Yogyakarta.
2. Ada Peningkatan Aktivitas Gempa yang Bersumber dari Sesar Opak
Seiring dari munculnya isu tentang gempa megathrust, topik tentang sesar opak Jogja juga seakan muncul kembali ke permukaan. Sebab, banyak pihak yang menghubungkan kedua topik tersebut.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami yakni Bapak Dr. Daryono, S.Si, M.Si memang menyatakan ada kenaikan aktivitas sesar opak. Hal tersebut bisa dilihat dari monitoring gempa bumi yang dilaksanakan BMKG.
3. Karakteristik Sesar Opak Jogja
Jika dilihat dari karakteristiknya, sesar opak Jogja mempunya laju geser kurang lebih 3 mm per tahunnya. Pergeseran sesar ini memang bisa menimbulkan potensi adanya gempa tektonik di waktu yang akan datang.
Selain itu, hasil maksimum estimasi magnitude yang bisa terjadi di sekitar sesar opak adalah sekitar 6,6 M. Dengan periode perulangan maksimum magnitude adalah selama kurang lebih 60 tahun untuk segmen utara, dan selama kurang lebih 130 tahun untuk segmen selatan.
Hal yang Perlu Dilakukan Demi Menghadapi Aktivitas Sesar Opak Jogja yang Meningkat
Seperti yang sudah disebutkan tadi, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami yakni Bapak Dr. Daryono, S.Si, M.Si sudah menyatakan bahwa memang benar ada peningkatan aktivitas di sesar opak.
Namun, beliau juga mengatakan bahwa masyarakat Jogja tidak perlu terlalu cemas. Hal ini dikarenakan, hal terpenting yang harus dilakukan adalah melakukan mitigasi yang tepat dan baik.
Beliau juga menambahkan, Indonesia terkenal berada di Cincin Api Pasifik atau ring of fire yang membuat Indonesia menjadi rawan terhadap bencana sampai gunung meletus.
Bapak Daryono juga mengatakan, mitigasi yang harus dilaksanakan adalah mitigasi bencana berkelanjutan. Untuk mitigasi bencana gempa, yang paling penting adalah melakukan mitigasi struktural. Yang mana, sangat penting membangun bangunan dengan struktur yang kuat.
Selain itu, tidak kalah penting pula untuk melaksanakan mitigasi non structural, seperti melatih masyarakat setempat untuk aware dan memahami cara selamat ketika musibah gempa bumi terjadi.
Kabar baiknya, masyarakat Jogja terlebih masyarakat sekitaran Bantul sudah mulai paham dengan mitigasi gempa. Namun, tentu tetap saja masyarakat di daerah Jogja lainnya diharapkan mau untuk mempelajari mitigasi keselamatan gempa agar bisa menjaga diri sendiri dan orang terdekat.
Itulah beberapa informasi tentang sesar opak Jogja lengkap dengan beberapa faktanya. Peristiwa satu ini memang menjadi salah satu hal yang cukup unik dan membutuhkan beberapa pengenalan yang lebih dalam agar bisa lebih memahaminya, tidak berbeda jauh dengan sumbu Kosmologis Yogyakarta.
Meski begitu, hal-hal seperti inilah yang membuat Kota Yogyakarta memiliki keunikan lain yang membuatnya berbeda dengan kota lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sedulur Yogyaku.