Title daerah keistimewaan untuk Yogyakarta memang tidak pernah salah alamat. Terkenal dengan budaya dan tata kramanya, Yogyakarta ternyata masih memiliki nilai istimewa yang tidak dimiliki oleh daerah lain, salah satunya adalah sumbu kosmologis Yogyakarta.
Sebagian Sedulur Yogyaku mungkin masih merasa asing dengan istilah yang satu ini. Sebab memang, gelar ini didapatkan belum terlalu lama. Sumbu kosmologis sendiri merupakan sumbu imajiner yang terbentang sejauh 6 km dari arah utara ke bagian selatan.
Bagi Sedulur Yogyaku yang ingin lebih memahami sumbu kosmologis ini, yuk simak beberapa informasinya di bawah ini!
Sumbu Kosmologis Yogyakarta, Warisan Budaya UNESCO yang Punya Makna Mendalam
Secara sederhana, sumbu kosmologis merupakan sebuah konsep dari budaya Jawa yang mencerminkan tata letak dan geografis kota Yogyakarta dan Solo atau Surakarta. Konsep ini juga sering disebut dengan nama Jaladwara Ratu Boko atau cukup Jaladwara saja.
Jaladwara sendiri mengacu pada jalur spiritual yang dipercaya menghubungkan Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta. Inilah mengapa banyak orang yang juga membicarakan tentang pusaka Keraton Jogja dan Surakarta ketika membahas tentang sumbu kosmologis ini.
Sumbu kosmologis juga merupakan representasi filosofi Jawa dan pemahaman kosmologi yang cukup mendalam. Dimana, hal ini merupakan satu cara untuk mengatur aktivitas budaya dan tata ruang, yang pada akhirnya juga mencerminkan hubungan antara alam semesta, alam bawah sadar dan manusia.
Seperti yang sudah sedikit disinggung, Sumbu Kosmologis Yogyakarta ini sudah ditetapkan oleh UNESCO yang merupakan salah satu badan di bawah PBB masuk dalam daftar situs warisan budaya yang sangat berharga.
Hal ini diputuskan dalam Sidang ke 45 Komite Warisan Dunia yang dilaksanakan di Riyadh, Arab Saudi. Keputusan ini sangat membanggakan bagi rakyat Indonesia, terutama bagi masyarakat Yogyakarta dan Solo.
Salah satu fakta menarik tentang Sumbu Kosmologis Yogyakarta ini adalah, ternyata situs ini merupakan warisan budaya ke-6 milik Indonesia yang sudah diresmikan oleh UNESCO. Adapun situs lain yang sudah ditetapkan adalah Candi Borobudur, kompleks Candi Prambanan dan Situs Prasejarah Sangiran.
Lalu, situs lainnya yang juga sudah ditetapkan oleh UNESCO adalah Sistem Subak yang ada di Bali sebagai Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana, dan ada juga Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto.
Menelisik Sumbu Kosmologis Yogyakarta dalam Konteks Global
Karena telah dipatenkan menjadi warisan budaya oleh UNESCO, tentu konteks sumbu kosmologis ini mau tidak mau menjadi pembicaraan global. Hal tersebut menunjukkan bagaimana filosofi kehidupan dan kehidupan lokal yang terdapat dalam warisan budaya ternyata memiliki relevansi yang sangat luas.
Hingga pada akhirnya, hal ini secara langsung maupun tidak langsung memicu minat secara global bagi Yogyakarta untuk urusan tujuan wisata budaya. Meski sebelumnya Yogyakarta sudah sangat terkenal akan hal tersebut, namun title baru ini dipercaya akan memberikan dampak yang lebih besar.
Hal tersebut juga pada akhirnya bisa mendongkrak minat terhadap sejarah yang ada di Yogyakarta bagi masyarakat dunia. Salah satunya adalah sejarah berdirinya Keraton Yogyakarta yang cukup panjang dan berliku.
Jika dimanfaatkan dengan baik, hal ini tentu akan memberikan dampak yang baik bagi Yogyakarta. Baik dalam segi ekonomi, maupun dalam kemajuan budaya dan tempat-tempat bersejarah.
Makna dan Simbolisme Sumbu Kosmologis Yogyakarta
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, garis imajiner ini memang memiliki makna yang cukup mendalam. Sebut saja kedamaian dan keseimbangan, yang juga merupakan refleksi dari filosofi budaya Jawa yang sangat mengutamakan kedamaian dan keharmonisan dalam hidup.
Nah, berikut beberapa tempat yang memiliki simbolisme tertentu.
1. Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta terletak pada bagian ujung selatan Sumbu Kosmologis. Tempat ini adalah pusat dari kekuasaan dan kebudayaan yang ada di Yogyakarta. Lokasi ini juga melambangkan otoritas dan kekuasaan dalam tatanan sosial yang ada di Jawa.
2. Keraton Surakarta
Keraton Surakarta terletak di ujung sumbu Kosmologis. Secara umum, istana ini memiliki peran yang sama dengan Keraton Yogyakarta, dimana tempat ini juga menjadi pusat spiritual dan budaya bagi daerah tersebut.
3. Candi Prambanan
Siapa yang menyangka bahwa Sumbu Kosmologis Yogyakarta juga mencakup salah satu candi paling ikonik di Indonesia, yakni Candi Prambanan. Candi ini sendiri merupakan salah satu situs Hindu yang menjadi simbol penting dalam kosmologi Jawa.
4. Gunung Merapi
Tempat lain yang juga masuk dalam bagian dari Sumbu Kosmologis adalah Gunung Merapi. Dimana, gunung ini sangat dihormati oleh masyarakat sekitar sebagai manifestasi akan alam semesta dan kehidupan yang kuat nan penuh energi.
Seperti yang sudah diketahui, Sumbu Kosmologis Yogyakarta ini mencangkup cukup banyak tempat wisata yang ada di Jogja. Di bagian selatan, ada Kompleks Keraton, Panggung Krapyak, hingga Taman Sari.
Sedangkan di bagian utara ada Kompleks Kepatihan, Pasar Beringharjo dan Monumen Tugu Yogyakarta. Itu artinya, jika Sedulur Yogyaku ingin menelusuri daerah-daerah yang masuk dalam sumbu ini, bisa mulai untuk mendatangi tempat-tempat yang sudah disebutkan tadi.
Itulah informasi tentang Sumbu Kosmologis Yogyakarta, salah satu pesona Indonesia yang ada di tanah Jawa. Selain sumbu tersebut, Yogyakarta juga memiliki nilai lain yang tidak kalah menarik, salah satunya adalah sejarah Benteng Vredeburg Yogyakarta yang cukup panjang.
Dengan membaca dan memahami kekayaan Indonesia ini, tentu saja rasa cinta dan bangga terhadap Negara bisa menjadi lebih besar, dan sedikit banyaknya akan menelurkan aksi nyata untuk menjaga kekayaan bangsa.